4.2. Konsep Struktur Tata Guna Lahan 4.3. Kawasan Perumahan Tertata untuk Real Estate

Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 transportasi yang dapat dilalui dengan kecepatan tinggi sehingga waktu tempuhnya lebih pendek. Berdasarkan penjelasan diatas, struktur kota yang terbesar memanjang dari pusat ke pinggiran atau acak secara meluas ke segala penjuru kota menyebabkan tidak memadainya perkembangan prasarana jalan dan angkutan umum untuk melayani masyarakat. Persoalan menjadi lebih rumit karena disebabkan oleh hal yang terurai diatas, juga oleh terbatasnya lahan di pusat kegiatan perkotaan sehingga pelebaran dan penambahan ruas jalan baru sulit dilakukan.

II. 4.2. Konsep Struktur Tata Guna Lahan

Konsep struktur tata ruang Kota Medan sesuai dengan pola kegiatan fasilitas dan penggunaan lahan serta konsep struktur wilayah fungsional dimasa mendatang diarahkan pada : 1. Konsep struktur tata guna lahan tradisional, menyediakan lahan bagi kegiatan yang berorientasi kepada : a. Kegiatan ekstratip pertanianperkebunan b. Kegiatan industri dan kawasan khusus c. Kegiatan perhubungan, jasa dan pariwisata d. Kegiatan pelayanan sosial, bangunan umum, dan pemerintah e. Kegiatan perumahan atau pemukiman 2. Penyediaan lahan bagi kegiatan yang untuk sementara belum ditentukan, sehingga seolah merupakan kegiatan campuran. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Semakin besarnya kegiatan di wilayah perkotaan, khususnya di wilayah Kota Medan dan sekitarnya yang cenderung membentuk kota metropolitan langsung mempengaruhi perkembangan wilayah pinggiran Kota Medan yang berada di Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Denai.

II. 4.3. Kawasan Perumahan Tertata untuk Real Estate

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1986, kawasan adalah daerah dan perumahan adalah kumpulan beberapa buah rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal, sedangkan tertata adalah tesusun, teratur dan terbenahi. Dari deskripsi arti umum tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kawasan perumahan tertata adalah daerah yang diperuntukkan sebagai tempat pembangunan rumah-rumah secara terpadu yang sesuai dengan tata guna tanah dan dikelola oleh suatu badan, dalam hal ini disebut dengan pengembang developer. Di kawasan tersebut di tata letak rumah dan sarana-sarana pendukungnya seperti olahraga, rekreasi, pasar dan jaringan jalan. Menurut penjelasan Departemen Dalam Negeri bahwa Real Estate diindektikkan dengan perusahaan pembangunan perumahan. Perusahaan pembangunan adalah suatu perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar diatas suatu areal tanah yang merupakan suatu kesatuan pemukiman, dilengkapi prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas social yang diperlukan oleh masyarakat yang menghuninya. Defenisi dari lingkungan perumahan baru adalah kompleks perumahan yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 perumahan. Pada umumnya kondisi perumahannya sudah baik dengan penyediaan fasilitas yang lengkap, beberapa tahun ini pembangunan perumahan terlihat berlangsung pesat, baik yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta.

II. 4.3.1. Permasalahan Perumahan Tertata Di Indonesia