DESKRIPSI WILAYAH STUDI Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan (Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai)

Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009

BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI

III.1. Gambaran Umum Kota Medan Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara, yang merupakan juga ibukota dari propinsi Sumatera Utara dan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara.. Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265,10 km 2 atau 26.510 Ha, dengan jumlah penduduk 2.036.185 jiwa. Kota Medan terletak antara 2º 27’ dan 2º 47’ lintang utara, serta 98º 35’ dan 98º 44’ bujur timur dengan batas-batas sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang III.1.1. Topografi Topografi Kota Medan bervariasi antara 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura dan sungai Deli. Kota Medan memiliki temperature rata-rata 27º C. Secara umum dipengaruhi oleh udara pegunungan dan angin laut. Kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 83 . Dan kecepatan angin rata-rata 0,45 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 111,26 mm. Berdasarkan data BPS Kota Medan dalam angka tahun 2006 hari hujan Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 di Kota Medan pada tahun 2005 rata-rata perbulan 17 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 173,5 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 184,33 mm. III.1.2 Sosial Budaya Laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan semakin meningkat , pada tahun 2005 diproyeksikan penduduk Kota Medan 2.036.185 jiwa, dibanding hasil sensus penduduk 2000, terjadi pertambahan penduduk sebesar 89.329 jiwa 1,61. Dengan luas wilayah 265,10 km 2 , kepadatan penduduk mencapai 7.681 jiwakm 2 . Pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia telah terselenggara secara merata dan sudah dapat dikatakan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Usia sekolah menurut kelompok umur 6-12 tahun yang telah berpartisipasi atau yang bersekolah telah mencapai 99,61 pada tahun 2005, dan menurut kelompok umur 13-15 tahun yang telah berpartisipasi atau yang bersekolah telah mencapai 99,99 pada tahun 2005. Kota Medan terdiri dari beranekaragam suku, agama yang membuat banyaknya kebudayaan yang masuk ke Kota Medan, Kota Medan terdiri dari 21 Kecamatan dimana terdapat beberapa kelurahan di setiap kecamatan. Berikut tabel Kecamatan beserta luas wilayahnya : Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 3.1. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan. No Kecamatan Luas Area km 2 Persentase 1 Medan Tuntungan 20,68 7,80 2 Medan Johor 12,81 4,83 3 Medan Amplas 15,58 5,88 4 Medan Denai 8.85 3.34 5 Medan Area 10,39 3,92 6 Medan Kota 7,99 3,01 7 Medan Maimun 5,27 1,99 8 Medan Polonia 5,52 2,08 9 Medan Baru 5,84 2,20 10 Medan Selayang 9,01 3,40 11 Medan Sunggal 14,17 1,13 12 Medan Helvetia 15,44 5,83 13 Medan Petisah 13,16 4,97 14 Medan Barat 6,82 2,57 15 Medan Timur 5,33 2,01 16 Medan Perjuangan 7,76 2,93 17 Medan Tembung 4,09 1,54 18 Medan Deli 5,52 7,86 19 Medan Labuhan 36,67 13,83 20 Medan Marelan 23.83 8,99 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 21 Medan Belawan 26,25 9,90 Jumlah 265,10 100,00 Sumber : BPS Kota Medan 2007 Perkembangan penduduk perkotaan di Indonesia yang begitu pesat demikian halnya kondisi di kota Medan sehingga harus dilakukan pengembangan wilayah perkotaan yaitu kawasan perumahan di wilayah pinggiran. Kebijakan pembangunan kawasan perumahan di wilayah pinggiran merupakan suatu usaha untuk mengalihkan penduduk kota medan ke kota-kota kecil di wilayah pinggiran yang berbatasan langsung dengan kota Medan. Hal ini di dukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang menjangkau semua lokasi. Pembangunan perumahan begitu pesat, di sebelah barat Kota Medan dan sebelah Timur yang merupakan daerah pinggiran Kota Medan juga terdapat beberapa perumahan yang beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk maupun dari biaya. Kecamatan Medan Sunggal yang merupakan wilayah barat Kota Medan memiliki 43 perumahan, sedangkan wilayah Timur Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Denai memiliki 4 perumahan, daerah ini sangat berpotensial bagi para investor yang bergerak dibidang Real Estate, disamping itu juga berpotensi di bidang agrobisnis dan pendidikan. III.2 Kondisi Wilayah Kecamatan Medan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal terletak di wilayah barat Kota Medan. Kecamatan ini luas areanya 14.116 km 2 dengan jumlah penduduk 108.949 jiwa, dengan batas- batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah. Kecamatan Medan Sunggal memiliki 6 kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Rejo, Kelurahan Babura, Kelurahan Simpang Tanjung, Kelurahan Sei Sikambing B, Kelurahan Sunggal dan Kelurahan Lalang. Di Kecamatan ini terdapat 43 Real Estate atau perumahan tertata dengan berbagai fasilitas yang mendukung Real Estate tersebut. Fasilitas-fasilitas di kecamatan ini pun cukup memadai, berikut tabel banyaknya fasilitas-fasilitas umum di kecamatan Medan Sunggal empat tahun terakhir : Tabel 3.2 : Data Jumlah fasilitas di Kecamatan Medan Sunggal Tahun Jmlh SDNSwasta Jmlh SLTP NegriSwasta Jmlh SLTA NegriSwasta Jmlh Rumah Sakit Puskesmas 2007 44 20 26 5 2006 44 20 26 5 2005 43 20 26 5 2004 43 21 26 4 Tahun Jmlh sarana Ibadah Jmlh pasar pertokoan Jmlh RT pelanggan listrik Jmlh RT pelanggan Air Minum PAM 2007 120 10 18.199 13.857 2006 120 10 18.005 13.737 2005 120 10 16.256 12.854 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 2004 119 9 15.042 11.509 Sumber : BPS Kota Medan III.2.1 Kependudukan Penduduk Kecamatan Medan Sunggal terdiri dari beberapa suku antara lain : Jawa, Mandailing, Batak, Karo, Aceh, Minangkabau serta WNI turunan. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan Medan Marelan lebih didominan oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku, di Kecamatan Sunggal terdapatnya kecemburuan sosial dimana penduduknya berlomba-lomba dalam menggapai suatu hal. Data jumlah penduduk di Kecamatan Sunggal dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 : Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Sunggal No Kelurahan Jmlh Lingk Luas Area km 2 Jmlh Laki-laki Jmlh Perempuan Jmlh Penduduk 1 Tanjung Rejo 24 3,5 14.435 29.754 29.754 2 Babura 11 1,060 5.388 5.232 10.620 3 Simpang Tanjung 4 0,315 511 501 1.012 4 Sei Sikambing B 22 2,839 11.647 11.459 23.106 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 5 Sunggal 14 4,930 12.917 12.917 25.852 6 Lalang 13 1,250 9.394 9.211 18.605 Jumlah 88 13,894 54.310 54.639 108.949 Sumber : BPS Kota Medan 2007 Sedangkan data jumlah penduduk empat tahun terakhir di kecamatan Medan Sunggal dapat dilihat dalam tabel 3.4: Tabel 3.4 : Data jumlah penduduk Kecamatan Medan Sunggal empat tahun terakhir Tahun Jumlah Penduduk jiwa 2007 108.949 2006 107.949 2005 107.122 2004 106.475 III.2.2. Ketenagakerjaan Ciri Kawasan ini sebagian besar adalah kawasan perumahan dan pertokoan yang merupakan lahan terbangun. Orientasi perkembangan ke depan adalah kegiatan campuran namun didominasi oleh kegiatan perumahan dan pemukiman, pertokoan. Semakin besar tenaga kerja yang memasuki pasaran kerja tidak seimbang dengan meluasnya kesempatan kerja. Pada akhirnya akan terjadi pengangguran. Bila di tinjau dari lapangan usaha penduduk yang bekerja, sekitar 40 penduduknya bekerja sebagai pedagang, 38 bekerja di sektor pegawai swasta dan Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 15 pegawai negeri, di daerah ini masih adanya persawahan sehingga masih ada masyarakatnya yang bertani. Tabel 3.5 : Data Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Sunggal No Kelurahan Pegawai Negeri Pegawai Swasta TNI Polri Petani Pedagang Pensiunan 1 Tanjung Rejo 984 4.739 217 15 7.590 743 2 Babura 1.860 1.495 13 - 503 129 3 Simpang Tanjung 8 101 - - 157 14 4 Sei Sikambing B 687 2.542 12 5 1.170 252 5 Sunggal 652 1.325 42 60 1.173 109 6 Lalang 327 1.605 36 32 1.509 67 Jumlah 4.518 11.807 420 420 12.102 1.314 Sumber : BPS Kota Medan 2007 Kawasan ini banyak terdiri dari perumahan dan pertokoan, didaerah ini pemukiman penduduk lebih padat dan banyak juga pusat pendidikan. Orientasi perkembangan ke depan daerah ini adalah kegiatan campuran namun sekarang ini lebih di dominasi dengan kegiatan pertokoan dan pembangunan perumahan. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Bila ditinjau dari lapangan usaha penduduk yang bekerja, sekitar 40 penduduknya bekerja sebagai pedagang, 38 bekerja di sektor pegawai swasta dan 15 pegawai negeri, di daerah ini masih adanya persawahan sehingga masih ada penduduknya yang bertani. III.2.3. Sebaran Permukiman Pada wilayah ini terdapat beberapa daerah atau kecamatan yng merupakan pinggiran Kota Medan dan banyak juga lahan-lahan kosong serta adanya lahan perkebunan, maka di daerah ini akan banyak perumahan-perumahan yang akan bermunculan atau di bangun. Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota- kota di dekatnya. Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota di wilayah metropolitan, tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Dengan demikian jika jalan yang dibangun sudah luas bukan tidak mungkin di kawasan ini menjadi area Real Estate. Perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok minimal selain sandang pangan yang harus dipenuhi oleh manusia. Dan ternyata untuk mencukupi kebutuhan ini bukanlah suatu kebutuhan yang mudah, terlebih lagi bagi penduduk kota. Di perkotaan, rumah menjadi sesuatu yang sangat mahal sebagai akibat dari tingginya harga tanah. Apalagi untuk memperoleh rumah yang layak untuk ditempati, hanya sebagian kecil warga kota yang dapat memilikinya, di kawasan ini harga rumah masih terjangkau. Data sebaran pemukiman di setiap Perumahan di Kecamatan Medan Sunggal dapat dilihat dari tabel 3.6. Tabel 3.6. Kepadatan Perumahan Di Kecamatan Medan Sunggal Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 NO Nama Perumahan Banyak Rumah unit Yang Terhuni unit Luas ha Type Rumah 1 Palem Mas 170 100 9 70,80,115 2 Pinang Baris Permai 90 80 3.5 36,45 3 Villa Permai Sunggal 45 32 1.3 65,75 4 Bouqenuiel Indah 110 80 2.3 75 5 Bumi Sunggal Damai 60 51 2 70,75 6 Graha Insan Mulia 45 25 4 45,60,70 7 Griya Asam Kumbang 150 50 2.5 70,75 8 Taman Amanda Indah 115 105 3 75,90 9 Sunggal Mas 110 90 2 36 10 Bumi Sunggal Permai 135 115 3.5 75 11 Graha Sunggal 250 180 9 45,65,75 12 The Somerset Regency 60 60 2 75,90,100 13 Bumi Seroja Permai 175 165 4 70,75,90 14 Business Sunggal Centre 40 40 1 65 15 Griya Ganda Asri Sunggal 60 46 2 70 16 Taman Setia Budi II 650 610 5 65,80,125,150 17 Green Rajawali 50 48 2 65 18 Rajawali Indah 80 70 4 75 19 Graha Kuswari I 50 50 2 70,75 20 Graha Kuswari II 50 50 1.8 70,75 21 Graha Patriot 50 45 2.2 65,70 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 22 Rencong Mas 50 40 2 65 23 Taman Belibis 40 34 0.7 36 24 Prima Centre 30 30 0.7 65 25 Taman Tomang Elok 75 72 5 45 26 Murai II 60 15 4 65,75 27 Puri Garuda 39 25 1.5 45 28 Grand Kusuari Indah 28 27 1.7 90,105 29 Kusuari Indah 82 72 3 65,70 30 Kiwi Residense 18 15 0.8 65 31 Kusuari Tahap II 70 70 3.2 80 32 Impian Indah 25 20 0.8 75 33 Taman Rajawali 20 14 0.8 65,70 34 Taman Elite Rajawali 20 20 1 65,90,105 35 Taman Prima 32 20 1 65,80 36 Taman Aquarius 10 7 0.4 65,80 37 Graha Prima 33 33 1.1 80,95 38 Kyoto 50 35 2.5 45,70 39 Setia Budi Regency 30 9 1.5 45,70 40 Griya Setia Budi 36 36 3 75 41 Green Visela 16 16 0.5 105 42 Permata Setia Budi 65 50 1.5 65 43 Taman Setia Budi Indah 900 860 12 65,80,125,150 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Pada dasarnya pembangunan perumahan menyangkut berbagai bidang sidang lintas sektor antara lain kependudukan, teknologi, pembiayaan, pertanahan, kelembagaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program pembangunan di lapangan dapat saja ditemukan aspek lain, titik berat kepentingan yang berada sehingga kadang-kadang menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya. Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Sunggal sebagai berikut : 1. Penghijauan : adanya pemandangan dan pertamanan yang terencana sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya baik, masih banyaknya pepohonan sehingga penghijauan di daerah ini lebih baik. 2. Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM, tetapi air terkadang tidak tersalurkan dan kualitas air tidak jernih. 3. Sarana listrik : sarana listrik sudah memadai karena setiap rumah menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu perumahan berdiri. 4. Sarana drainase : Pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran-saluran pembuangan yang memadai sehingga terhindar dari genangan air. 5. Keamanan dan kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan. 6. Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan dan pasar yang berfungsi menjual keperluan sehari-hari. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 7. Sarana kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk. 8. Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga . 9. Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik. 10. Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak- bak sampah. Rutinitas pembuangan sampah berjalan dengan baik. 11. Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu kawasan, kondisi jalan di perumahan ini baik, tetapi terdapat juga jalan yang belum diaspal. 12. Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang meempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah tanpa tunggakan. 13. Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni. 14. Mudah terjangkau dengan angkutan umum. 15. Jarak dengan kota : tidak terlalu jauh, jarak untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari dapat dengan mudah dilakukan masyarakat. III.3 Kondisi Wilayah Kecamatan Medan Denai Kecamatan Medan Denai terletak di wilayah Barat kota Medan. Kecamatan ini luas areanya 8.85 km 2 dengan jumlah penduduk 137.687 jiwa, dengan batas-batas sebagai berikut : e. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Medan Tembung f. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Medan Amplas Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 g. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Medan Area h. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Deli Serdang Kecamatan Medan Denai memiliki 6 kelurahan yaitu: Kelurahan Binjai, Kelurahan Medan Tenggara, Kelurahan Denai, Kelurahan T.S Mandala I, Kelurahan T.S Mandala II dan Kelurahan T.S Mandala III. Adapun jumlah dari fasilitas-fasilitas yang ada di Kecamatan Medan Denai empat tahun terakhir terdapat dalam tabel 3.7. Tabel 3.7 : Data jumlah fasilitas di kecamatan Medan Denai Tahun Jmlh SDNSwasta Jmlh SLTP NegriSwasta Jmlh SLTA NegriSwasta Jmlh Rumah Sakit Puskesmas 2007 52 16 13 4 2006 37 16 11 4 2005 37 13 11 4 2004 37 13 11 4 Tahun Jmlh sarana Ibadah Jmlh pasar pertokoan Jmlh RT pelanggan listrik Jmlh RT pelanggan Air Minum PAM 2007 124 231 14.789 1888 2006 124 205 14.789 1888 2005 124 205 13.456 1445 2004 124 140 11.225 1509 Sumber : BPS Kota Medan III.3.1 Kependudukan Penduduk Kecamatan Medan Denai terdiri dari beberapa suku antara lain : Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Jawa, Mandailing, Batak , Karo, Aceh dan Minangkabau. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan Medan Denai lebih didominasi oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku dan budaya di wilayah ini. Jumlah penduduk dapat dilihat dalan tabel 3.8. Tabel 3.8. Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Denai No Kelurahan Jmlh Lingk Luas Wilayah km 2 Jmlh Laki- laki Jmlh Perem- puan Jmlh Penduduk 1 Binjai 20 0.90 21283 21.839 43.122 2 Medan Tenggara 11 3.96 7805 8.030 15.835 3 Denai 9 1.40 8.475 8.328 16.803 4 T.S Mandala I 12 0.60 6.013 5.215 11.329 5 T.S Mandala II 15 0.96 10.199 10.671 20.870 6 T.S Mandala III 15 1.03 15.077 14.651 29.728 Jumlah 82 8.85 68.852 68.852 137.687 Sumber : BPS Kota Medan 2007 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Sedangkan data jumlah penduduk empat tahun terakhir di kecamatan Medan Denai dapat dilihat dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 : Data jumlah penduduk Kecamatan Medan Denai empat tahun terakhir Tahun Jumlah Penduduk jiwa 2007 137.687 2006 135.527 2005 134.908 2004 133.539 III.4.2 Ketenagakerjaan Dari 137.687 jiwa penduduk Kecamatan Medan Denai bekerja sebagai pegawai swasta namun ada juga yang memiliki mata pencarian lain seperti pegawai negeri, petani, TNI, pedagang. Tetapi sebagian besar didominasi oleh pegawai swasta. Di daerah ini tidak banyak terdapat perumahan. Komposisi mata pencarian penduduk dapat dilihat dalam tabel 3.10. Tabel 3.10. Data Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Denai No Kelurahan Pegawai Negeri Pegawai Swasta TNI POLRI Petani Pedagang Pensiunan 1 Binjai 1.072 5.760 212 30 7.590 743 2 Medan Tenggara 428 1.736 129 17 503 129 3 Denai 403 1.632 21 54 157 14 4 T.S 261 1.157 17 - 1.170 252 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Mandala I 5 T.S Mandala II 298 3.020 32 29 1.173 109 6 T.S Mandala III 289 5.580 16 34 1.509 67 Jumlah 2.751 18.879 427 164 12.102 1.314 Sumber : BPS Kota Medan 2007 Kawasan ini tidak banyak dijumpai daerah perumahan dan pertokoan, namun di daerah ini pemukiman penduduk lebih padat dan banyak juga pusat pendidikan. Karena merupakan daerah pengembangan maka di Kecamatan Medan Denai ini banyak terdapat usaha Agrobisnis seperti pengolahan kopi. Potensi dan produk unggulan dari kecamatan ini berupa produksi sepatu dan sandal, produksi moulding, produksi sulaman bordir. Bila ditinjau dari lapangan usaha penduduk yang bekerja lebih dari 50 penduduk bekerja di sektor pegawai swasta yang kemudian diikuti pedagang 30 , pegawai negeri 13 , dan pensiunan 4 . III.3.3 Sebaran Permukiman Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota-kota di dekatnya. Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota di wilayah metropolitan, Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Data sebaran pemukiman disetiap perumahan di Kecamatan Medan Denai dari tabel 3.11. Tabel 3.11 : Kepadatan Perumahan Di Kecamatan Medan Denai NO Nama Perumahan Banyak Rumah unit Yang Terhuni unit Luas ha Type Rumah 1 Taman Turi Indah 44 40 1.5 45,60,80 2 Sederhana Indah 35 33 0.8 45,60 3 Medan Tenggara Indah 500 460 5 45,65,80,125 4 Villa Manunggal 24 24 0.5 36 Pada RUTR pengembangan diarahkan pada lahan-lahan kosong. Kondisi lingkungan perumahan yang tidak teratur dengan kondisi jaringan jalan sempit dan bentuk yang tidak berpola ditata dengan rencana konsolidasi lahan guna peningkatan nilai lahan serta tingkat keteraturan yang dimiliki. Sehingga di satu sisi masyarakat tidak dirugikan karena nilai tanah akan naik dengan terbentuknya jaringan jalan lingkungan yang memadai sebagai akses, persil yang rapi, disisi lain akan timbul keteraturan pola pemukiman kota. Sepanjang keberadaan perumahan yang bercampur dengan kegiatan tidak mengganggu seperti bangunan maka hal tersebut dapat diizinkan. Pada RUTR telah dijabarkan tipe perumahan Medan Denai yaitu perumahan besar, sedang, kecil. Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Denai sebagai berikut : 1. Penghijauan : adanya pemandangan dan pertamanan yang terencana sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya baik. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 2. Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM. 3. Sarana listrik : sarana listrik sudah memadai karena setiap rumah menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu perumahan berdiri. 4. Sarana drainase : pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran-saluran pembuangan yang memadai sehingga terhindar dari genangan air. 5. Keamanan dan kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan. 6. Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan yang berfungsi menjual keperluan sehari-hari. 7. Sarana kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk. 8. Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga bahkan ada yang memiliki kolam berenang. 9. Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik 10. Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak- bak sampah. 11. Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu kawasan, kondisi jalan di perumahan ini baik. 12. Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang menempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah tanpa tunggakan. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 13. Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni. 14. Mudah terjangkau dengan angkutan umum. 15. Jarak dengan kota : jarak untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari dapat dengan mudah dilakukan masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN