Ciri-ciri Kepuasan Pelanggan Model Pembentukan Kepuasan Dan Ketidakpuasan Pelanggan

2.4.3 Ciri-ciri Kepuasan Pelanggan

Kotler 2000 menyatakan ciri-ciri pelanggan yang merasa puas sebagai berikut: a. Loyal terhadap produk Pelanggan yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama. b. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif. Komunikasi dari mulut ke mulut word of mouth communication yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon pelanggan lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan. c. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain. Ketika pelanggan ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.

2.4.4 Model Pembentukan Kepuasan Dan Ketidakpuasan Pelanggan

Mowen dan Minor dalam Sumarwan, 2003:323 menerangkan teori kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan terbentuk dari model diskonfirmasi ekspektasi the expectancy disconfirmation model, yaitu menjelaskan bahwa kepuasan atau ketidakpuasaan pelanggan merupakan dampak dari perbandingan antara harapan pelanggan sebelum pembelian dengan kenyataan sesungguhnya yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi performance expectations. Harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi kualitas atau kualitas yang Universitas Sumatera Utara sesungguhnya dirasakan pelanggan. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan pelanggan actual performance adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas produk tersebut. Setiap produk yang dicoba pelanggan selalu dievaluasi performanya agar sesuai dengan harapannya. Terdapat tiga akibat yang mungkin dihasilkan dari hasil evaluasi produk tersebut, yakni: a. Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi sederhana simple confirmation. Produk tersebut tidak memberi rasa puas dan produk tersebut tidak mengecewakan sehingga pelanggan akan memiliki perasaan netral. b. Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut diskonfirmasi positif positive disconfirmation. Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas. c. Produk dapat berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, disebut diskonfimasi negatif negatif disconfirmation. Bila hal ini terjadi maka akan menyebabkan kekecewaan, sehingga pelanggan merasa tidak puas. Komponen penting dalam evaluasi setelah pembelian yaitu pengurangan ketidakpastian atau keraguan yang mungkin dialami oleh pelanggan mengenai pilihannya. Setelah melakukan pembelian, biasanya pelanggan mencoba meyakinkan dirinya bahwa pilihan yang telah diambilnya tepat, dalam arti tidak jauh berbeda dengan harapannya. Evaluasi setelah pembelian akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Kepuasan akan menyebabkan pembelian atau pemakaian ulang menjadi tinggi. Universitas Sumatera Utara Sebaliknya, ketidakpuasan mengakibatkan penghentian pembelian atau penggunaan produk tersebut. Evaluasi setelah pembelian merupakan umpan balik feed back sebagai pengalaman terhadap faktor psikologis pelanggan dan merupakan bahan pertimbangan untuk kepuasan di masa yang akan datang. Sumber: Mowen dan Minor dalam Sumarwan, 2003:323 Gambar 2.2 Model Diskonfirmasi Ekspektasi Pengalaman produk dan merek Kepuasan emosional: Fungsi merek melebihi harapan Ketidaksiapan emosional: Merek tidak memenuhi harapan Evaluasi tentang fungsi merek yang sesungguhnya Harapan tentang merek seharusnya berfungsi Evaluasi gap antara harapan dengan kenyataan Konfirmasi harapan: Fungsi merek tidak berbeda dengan harapan Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

9 93 134

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

0 0 12

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

0 0 1

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

0 0 14

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

0 0 28

Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

0 0 3

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

0 1 17

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran - Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

0 0 7

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

0 2 11