Kasus-kasus lain yang ditemukan juga terjadi di Desa Tawaenalo Kecamatan   Raterate   Kabupaten   Kolaka   Propinsi   Sulawesi
Tenggaran. Warga KAT menjual aset berupa lahan yang mereka miliki dari program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil tahun
1984. Kasus-kasus  tersebut   di  atas  pada umumnya  ditengarai  adanya
indikasi   yang   menunjukkan   sikap   warga   KAT   yang   kurang memahami   tenang   kepemilikan   meraka   sebagai   sumber
kehidupan,   dan   tidak   adanya   kemauan   mereka   dalam mengamankan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
yang sudah bergulir dengan baik di lokasi tersebut.
l.   Anak Penyandang Cacat
Data   Penyandang   Masalah   Kesejahteraan   Sosial   PMKS Departemen   Sosial   RI   menunjukkan   bahwa   pada   tahun   2006
jumlah total anak penyandang cacat di seluruh Indonesia adalah 295.763   anak.   Propinsi   dengan   jumlah   anak  penyandang   cacat
terbanyak berturut-turut adalah Jawa Tengah 53.634 anak, Jawa Barat   36.494   anak,   dan   Jawa   Timur   31.022   anak.   Sedangkan
propinsi   dengan   jumlah   anak  penyandang   cacat  paling   sedikit berturut-turut adalah Bangka Belitung 935 anak, Papua Barat 986
anak, dan Gorontalo 1.238 anak.
Berdasarkan   SUPAS   2005,   jumlah   anak   bisa   diperkirakan mencapai 35 atau sekitar 80 juta dari total penduduk seluruhnya.
Jika memakai angka ini, maka tidak sampai 1 persen anak yang menyandang  cacat.  Data lain  berdasarkan  Susenas  tahun  2003
menunjukkan bahwa jumlah penyandang cacat usia sekolah 5-18 tahun berjumlah 317.016 anak.
WHO   memperkirakan  bahwa   di   suatu  negara   setidaknya  15,9 penduduknya   adalah   penyandang   cacat.   Memakai   perkiraan   ini,
maka pada tahun 2005 ada sekitar 33 juta penduduk Indonesia penyandang cacat, dan 10 juta diantaranya adalah anak-anak.
2.6. Dasar hukum pembangunan KPA:
Nasional: 
UUD Tahun 1945 pasal 28B ayat 2
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Bantuan   dan   pelayanan   untuk   kesejahteraan   anak   menjadi   hak   setiap anak tanpa diskriminasi
33
UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
Batas umur anak yang dapat diajukan ke sidang anak adalah sekurang- kurangnya  delapan  tahun  tetapi   belum   mencapai   18  tahun  dan  belum
kawin
UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Hak yang sama untuk menumbuhkembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan   sosialnya   terutama   bagi   penyandang   cacat   anak   dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat
UU No. 22 tahun 1997 tentang narkotika
Mencegah   pelibatan   anak   dibawah   umur   dalam   penyalahgunaan   dan peredaran gelap narkotika
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari dalam kandungan sampai usia sekolah
UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Hak   untuk   hidup,   tumbuh   dan   berkembang,   mendapatkan   identitas, pelayanan   kesehatan   dan   pendidikan,   berpartisipasi   dan   perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar
UU NO. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan terburuk dalam  bentuk perbudakan dan sejenisnya  dan pekerjaan yang
memanfaatkan   anak   untuk   pelacuran,   produksi   pornografi,   pertunjukan porno atau perjudian
UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Setiap   orang   yang   melihat,   mendengar   aatau   mengetahui   terjadinya kekerasan dalam rumah tangga suami, isteri, anak dak keluarga lain,
wajib   melakukan   pencegahan,   perlindungan,   pertolongan   darurat   dan mrmbantu proses pengajuan permohonan penetapan perlindungan.
UU No.12 Tahun 2005 tentang kewarganegaraan
Anak   WNI   diluar   perkawinan   yang   syah,   belum   berusia   18   tahun   dan belum kawin diakui secara syah oleh ayahnya yang WNA tetap diakui
sebagai WNI
UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
34
setiap anak berhak atas sebuah nama sebagai identitas yang dituangkan dalam akte kelahiran dan kewarganegaraan
UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Korban
Anak didalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah dan temannya
UU No. 21 tahun 2007 tentang PTPPO
Setiap   orang   yang   melakukan   tindak   pidana   perdagangan   orang   dan korbannya adalah anak, maka ancaman pidananya ditambah sepertiga.
RPJMN 2004-2009 Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005
Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan salah satu dari agenda menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis.
RKP 2006 dan RKP 2007
Pengarusutamaan anak merupakan salah satu program pembangunan, dan   harus   dilakukan   untuk   memastikan   kebijakanprogramkegiatan
pembangunan peduliramah anak.
Internasional: -
Convention on the Rights of the Child CRC  Konvensi Hak-hak Anak
- Deklarasi A World Fit for Chidren WFC
- Millenium Development Goals MDGs
2.7. Program Nasional Bagi Anak Indonesia PNBAI 2015