Program Nasional Bagi Anak Indonesia PNBAI 2015

setiap anak berhak atas sebuah nama sebagai identitas yang dituangkan dalam akte kelahiran dan kewarganegaraan  UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Korban Anak didalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah dan temannya  UU No. 21 tahun 2007 tentang PTPPO Setiap orang yang melakukan tindak pidana perdagangan orang dan korbannya adalah anak, maka ancaman pidananya ditambah sepertiga.  RPJMN 2004-2009 Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan salah satu dari agenda menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis.  RKP 2006 dan RKP 2007 Pengarusutamaan anak merupakan salah satu program pembangunan, dan harus dilakukan untuk memastikan kebijakanprogramkegiatan pembangunan peduliramah anak. Internasional: - Convention on the Rights of the Child CRC Konvensi Hak-hak Anak - Deklarasi A World Fit for Chidren WFC - Millenium Development Goals MDGs

2.7. Program Nasional Bagi Anak Indonesia PNBAI 2015

Pada Sidang Umum PBB ke-27 Khusus mengenai anak pada tahun 2002 negara-negara peserta telah menyatakan komitmennya dalam deklarasi “Dunia Yang Layak Bagi Anak” Wold Fit for Children – WFC. Aspek-aspek yang menjadi fokus dalam deklarasi tersebut adalah promosi hidup sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas, perlindungan terhadap perlakuan salah, ekploitasi dan kekerasan, serta penanggulangan HIVAIDS. Bentuk komitmen pemerintah Indonesia terhadap deklarasi tersebut adalah menyusun dokumen Program Nasional Bagi Anak Indonesia PNBAI 2015. PNBAI 2015 pada dasarnya merupakan perwujudan dari UUD 1945, khususnya pasal 28B dan 28C. Adapun penetapan sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu tersebut diserasikan dengan komitmen internasional yang termuat dalam Millenium Development Goals MDGs. PNBAI 2015 juga merupakan bentuk penetapan dari Konvensi Hak-hak Anak Convention on the Rights of the Child yang telah diratifikasi melalui Keppres No. 36 tahun 1990. PNBAI 2015 disusun berdasarkan analisis kondisi anak Indonesia yang dalam penyusunannya dikoordinasikan oleh Bappenas dan dilaksanakan 35 bersama-sama lintas departemenlembaga pemerintah terkait, dengan masukan dari berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat peduli anak, serta perwakilan anak. PNBAI 2015 sebagai dokumen yang menjadi acuan semua pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam upaya memperjuangkan kesejahteran dan perlindungan anak. PNBAI 2015 terdiri dari Visi dan Misi sebagai berikut: Visi: Anak Indonesia yang sehat, tumbuh dan berkembang, cerdas ceria, berakhlak mulia, terlindungi, dan aktif berpartisipasi. Visi ini mengandung harapan bahwa anak-anak Indonesia yang dicita- citakan tidak hanya pandai dan berakhlak, tetapi juga berani untuk mengeluarkan pendapat, sehat dalam tumbuh kembangnya, serta menikmati masa kanak-kanaknya dengan ceria karena hak-haknya dilindungi. Meskipun demikian, cita-cita di atas harus ditempuh dalam perjalanan yang panjang. Untuk mencapai cita-cita ini, pemerintah mencanangkan misi sebagai berikut. MISI dari PNBAI 2015 adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata dan berkualitas, pemenuhan gizi seimbang, pencegahan penyakit menular, termasuk HIVAIDS, pengembangan lingkungan dan perilaku hidup sehat 2. Menyediakan pelayanan pendidikan yang merata, bermutu, dan demokratis bagi semua anak sejak usia dini. 3. Membangun sistem pelayanan sosial dasar dan hukum yang responsif terhadap kebutuhan anak agar dapat melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. 4. Membangun lingkungan yang kondusif untuk menghargai pendapat anak dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Sasaran PNBAI 2015 meliputi: Di bidang Pendidikan Anak Usia Dini adalah:  Meningkatkan jumlah anak yang mendapatkan layanan PAUD di tahun 2001 dari 28 7,34 juta jiwa menjadi 85 28,97 juta jiwa di tahun 2015  Meningkatkan jumlah lembaga layanan dari 303.736 2001 menjadi 12,7 juta 2015 catatan : - Asumsi jumlah kenaikan penduduk usia 0–6 tahun rata-rata 2 per tahun - Asumsi kenaikan rata-rata jumlah lembaga adalah 3 per tahun Di bidang Kesehatan adalah:  menurunkan AKB dan AKBA menjadi 13 dari kondisi 2001 36  menurunkan angka kematian ibu menjadi 13 dari kondisi 2001  menurunkan angka kekurangan gizi, terutama bblr dan usia di bawah 2 tahun variasi 30-50  meningkatkan keterjangkauan air bersih dan jamban saniter dalam keluarga sebesar 30  menyelenggarakan program nasional perkembangan anak usia dini  penyelenggaraan program kesehatan nasional remaja  penyelenggaraan program nasional kesehatan reproduksi Di bidang Penanggulangan HIVAIDS adalah:  Sampai dengan 90 populasi memperoleh informasi tentang HIVAIDS dan pencegahannya.  100 darah donor bebas kontaminasi HIV  80 Ibu hamil dalam perawatan ante-natal memperoleh informasi, konseling HIV, dan perawatan untuk mencegah bayi terinfeksi  Setiap ODHA Orang Dengan HIVAIDS memperoleh pengobatan, perawatan, dan dukungan yang dibutuhkan Di bidang Perlindungan adalah: Meningkatkan upaya upaya perlindungan anak Indonesia dari berbagai bentuk perlakuan atau tindakan salah melalui berbagai bidang kegiatan yang meliputi: a. pencegahan b. perlindungan hukum c. pemulihan anak reintegrasi sosial keluarga d. peningkatan koordinasi dan kerjasama baik tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional e. peningkatan partisipasi anak

2.8. Pembangunan KPA di Daerah