Hak-hak anak: Kebijakan pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak

bangsa di masa kini dan masa depan. Kualitas sumber daya manusia: - indikator utama keberhasilan suatu bangsa dalam melakukan pembangunan, yang dimulai sejak usia dini. Bagaimana suatu bangsa memberikan prioritas kepada pembangunan anak? - Menunjukkan apakah bangsa tersebut adalah bangsa yang visioner atau tidak. Upaya melakukan pembangunan anak: - perlu dimulai dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Perencanaan pembangunan yang peduli anak - Perlunya perubahan pendekatan pembangunan menjadi peduli anak - Upaya peningkatan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak anak perlu diintegrasikan ke dalam seluruh program pembangunan yang terkait, utamanya pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan hukum.  Argumentasi pentingnya membangun anak Argumentasi Hak Asasi Manusia - Anak memiliki hak untuk hidup dan berkembang sampai kepada potensi penuhnya Argumentasi Nilai Moral - Melalui anak-anak, nilai moral ditumbuh-kembangkan Argumentasi Ekonomi dan Sosial - Pembangunan anak merupakan investasi untuk meningkatkan produktivitas bangsa dan masyarakat - Kesiapan anak memasuki kehidupan mandiri - Kesetaraan gender

2.3. Tahap pertumbuhan anak:

- Masa pralahir, yaitu sejak pembuahan sampai dengan full term. - Masa bayi, yaitu masa sejak lahir sampai dengan usia 1 tahun. - Masa batita, yaitu bayi berusia 1-3 tahun. - Masa prasekolah, yaitu anak yang berusia 4-5 tahun. - Masa sekolah dasar, yaitu anak yang berusia 6-12 tahun. - Masa remaja, yaitu masa pada saat anak berusia 12,5-18 tahun laki-laki dan 10,5-18 tahun perempuan.

2.4. Hak-hak anak:

Hak-hak dasar anak: 2 - Bertahan hidup: standar hidup yang layak; papan, sandang, makanan bergizi, pelayanan kesehatan, penghidupan yang layak, perlindungan dari segala bentuk kekerasan. - Tumbuh kembang: segla hal yang memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara penuh sesuai dengan potensinya  pendidikan, bermain dan memanfaatkan waktu luang, aktivitas sosial budaya, akses terhadap informasi, dll. - Perlindungan: semua yang diperlukan untuk melindungi mereka dari kekerasan, perlakuan salah, dan penelantaran. - Partisipasi: memungkinkan anak untuk memainkan peran aktif dalam komunitasnya sesuai dengan kelebihan dan keterbatasan mereka terutama dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan mereka. Hak-hak partisipasi: Setiap anak berhak untuk menguatarakan pikiranya secara bebas. Untuk itu, maka anak harus ditanya pendapatnya dan pendapat tersebut harus dihormati serta diperhitungkan dalam semua keputusan yang menyangkut hidup anak tersebut, baik dalam keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat bahkan sampai ke pengadilan sekalipun. Hal yang sering terjadi dalam lingkungan keluarga, orangtua menganggap anak yang berani bicara dengan orangtua sebagai anak yang kurang ajar, apalagi bila anak berbeda pendapat dengan orang tua. Begitu juga dengan guru sekolah. Masih banyak guru yang tidak bisa menerima pendapat anak. Anak hanya mendengarkan saja selama belajar di kelas dan tidak ada diskusi atau upaya untuk mendorong anak berpikir dan mengeluarkan pendapatnya. Anak masih dalam proses belajar sehingga orang dewasa perlu membimbing dan memperbaiki cara anak mengemukakan pendapatnya. Sesungguhnya banyak manfaat ketika orang dewasa berbicara dengan cara baik kepada anak, antara lain :  Melatih anak berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, dan mandiri karena terbiasa melatih pikirannya;  Mendorong anak untuk terus giat belajar dan mengembangkan sikap percaya diri  Membina hubungan yang akrab dan menyenangkan diantara orangtua dan anak 3  Mengembangkan sikap sopan santun dan toleransi kepada orang lain karena anak yang dihargai pendapatnya juga akan belajar menghormati pendapat orang lain. Termasuk didalam hak partisipasi anak adalah hak anak untuk mengungkapkan pandangan dan perasaannya terhadap situasi yang mempunyai dampak pada anak. Selain itu juga memungkinkan anak berperan aktif dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan mereka. Pasal tentang hak partisipasi dalam KHA :  Pasal 12  Pasal 13  Pasal 15 Kebebasan dalam menyatakan pendapat dan berekspresi adalah hak partisipasi anak. Tetapi kebebasan tersebut senantiasa diikuti dengan tanggungjawab untuk menghargai hak orang lain. Artinya selama anak hidup dan berada dalam lingkungan bersama orang lain, maka selalu ada hak-hak orang lain yang harus dihargai. Kebebasan bertindak dan berekspresi tidak boleh dengan melanggar hak orang lain. Pengertian partisipasi anak sebetulnya sangat luas dan memiliki tingkatan-tingkatan, seperti yang dikemukakan oleh Hart 1997 yang mempopulerkan konsep tangga partisipasi anak. Namun demikian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dalam hal ini Deputi Perlindungan Anak, berdasarkan literatur yang ada telah mencoba menterjemahkan partisipasi anak sebagai keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan dan menikmati perubahan yang berkenaan dengan hidup mereka baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan dengan persetujuan dan kemauan semua anak berdasarkan kesadaran dan pemahaman buku Panduan Pelaksanaan Rencana Aksi Partisipasi Anak, Kementerian PP, tahun 2008. Hak-hak anak secara umum meliputi hak untuk: 1. bebas beragama 2. bebas berkumpul secara damai 3. bebas berserikat 4. berekreasi 5. bermain 6. berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seni budaya 7. hidup dengan orang tua 8. kelangsungan hidup dan berkembang 9. tetap berhubungan dengan orang tua, bila dipisahkan dengan salah satu orang tua 10. mendapatkan perlindungan dari penangkapan yang sewenang- wenang 11.mendapatkan identitas 12.mendapatkan informasi dari berbagai sumber 13. mendapatkan kewarganegaraan 4 14.mendapatkan nama 15.mendapatkan pelatihan keterampilan 16.mendapatkan pendidikan dasar secara cuma-cuma 17.mendapatkan standar hidup yang layak 18.mendapatkan perlindungan dari perampasan kebebasan 19. mendapatkan perlindungan dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi 20.mendapatkan perlindungan dari siksaan 21.mendapatkan perlindungan hukum jika mengalami eksploitasi seksual dan kegunaan seksual 22. mendapatkan perlindungan khusus dalam situasi yang genting 23.mendapatkan perlindungan khusus dari penculikan, penjualan, dan perdaganan anak 24.mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami eksploitasi sebagai anggota kelompok minoritas atau kelompok adat 25.mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami konflik hukum 26. mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami eksploitasi dalam penyalahgunaan obat-obatan 27.mendapatkan perlindungan khusus sebagai pengungsi 28.mendapatkan perlindungan khusus, jika mengalami eksploitasi sebagai pekerja anak 29.mendapatkan perlindungan khusus dalam konflik bersenjata 30.mendapatkan perlindungan pribadi 31.mendapatkan perlindungan standar kesehatan yang paling tinggi

2.5. Situasi anak di Indonesia: