3. Pengarusutamaan   hak-hak   anak   ke   dalam   kebijakan   dan   program pembangunan ...................................Ibu Pardina
Strategi Pengarusutamaan Hak Anak PUHA
A. Pengertian PUHA
Dalam upaya meningkatkan pembangunan yang berpihak pada kepentingan terbaik   bagi   anak,   perlu   dikembangkan   strategi   PUHA   dengan   maksud
menjadikan pemenuhan dan perlindungan hak anak sebagai pertimbangan utama   dari   para   pengambil   keputusan   perencanaan   pembangunan   di
nasional, propinsi dan kabupatenkota.
Istilah   pengarusutamaan   terinspirasi   dari   Pengarusutamaan   Gender   PUG yang   merupakan   upaya   mengakselerasi   terwujudnya   kesetaraan   dan
keadilan gender dalam semua bidang. Karena itu, dalam membuat definisi PUHA-pun perlu menilik apa yang dimaksud dengan PUG. Definisi PUG yang
banyak diacu berasal dari versi    United Nations Economic and Social Council 1997   yakni   :   “Mengarusutamakan   perspektif   gender   adalah   proses
memeriksa   pengaruh   terhadap   perempuan   dan   laki-laki   setelah dilaksanakannya sebuah rencana, termasuk legislasi dan program-program,
dalam   berbagai   bidang   dan   di   semua   tingkat.   Ia   adalah   sebuah   strategi untuk   membuat   masalah   dan   pengalaman   perempuan   maupun   laki-laki
menjadi bagian yang menyatu dengan rencana, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian kebijakan program dalam semua aspek politik, ekonomi, dan
sosial,   supaya   perempuan   dan   laki-laki   sama-sama   mendapatkan manfaatnya   dan   ketidaksetaraan   tidak   berlanjut.   Tujuan   akhirnya   adalah
kesetaraan   gender”.   Sinta   R.   Dewi,   Gender   Mainstreaming   :   Feminisme, Gender, dan Transformasi Institusi, Jurnal Perempuan No. 50, 2006 hal. 13.
Mengacu pada definisi tersebut, kita dapat memperolah gambaran yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan “pengarusutamaan”. Pengarusutamaan
merupakan   suatu   stratagi   untuk   mencapai   tujuan.   Sedangkan   cakupan pengarusutamaan cukup luas yakni mencakup semua bidang, semua tingkat
dan semua aspek manajemen perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.
Strategi PUHA merupakan salah satu strategi yang telah dimasukan dalam RPJMN 2004-2009. Strategi PUHA diartikan sebagai strategi yang dilakukan
secara   rasional   dan   sistematis   untuk   mencapai   perlindungan   dan   tumbuh kembang anak melalui pengintegrasian hak-hak anak ke dalam penyusunan
peraturan perundang-undangan, kebijakan, program, kegiatan dan anggaran, mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi   dengan   prinsip   kepentingan   terbaik   bagi   anak.   PUHA   dijadikan sebagai batasan dan pijakan dalam menyusun suatu kebijakan dan program.
Strategi PUHA mencakup tiga tataran yakni makro, meso dan mikro. Tataran makro   adalah   perundangan   dan   kebijakan   strategis.   Perencanaan   dalam
program jangka pendek, menengah dan panjang merupakan tataran meso. Pada   tataran   mikro   mencakup   kegiatan-kegiatan   dan   anggaran   yang
berpihak pada anak.
38
PUHA sebagai strategi untuk mencapai perlindungan dan tumbuh kembang anak   harus   dapat   membuktikan   bahwa   aspek   perlindungan   dan   tumbuh
kembang   anak   benar-benar   tercermin   dan   terpadu   dalam   empat   fungsi utama manajemen program, yaitu :
1. Perencanaan   :   menyusun   pernyataan   atau   tujuan   yang   jelas   bagi perlindungan dan tumbuh kembang anak;
2. Pelaksanaan   :   memastikan   bahwa   strategi   yang   dijelaskan mempunyai dampak pada anak;
3. Pemantauan   :   mengukur   kemajuan   dalam   pelaksanaan   program dalam hal partisipasi dan manfaat bagi anak;
4. Penilaian : memastikan bahwa anak benar-benar menjadi terlindungi sebagai hasil prakarsa tersebut.
B. Komponen Pemenuhan Hak Anak