51
RI No.82 Tahun 2001. Parameter TSS dan pH sudah memenuhi standar kelas II yang diperbolehkan. Namun untuk parameter BOD 25,89 mgl tidak memenuhi
standar kelas II yang diperbolehkan 3 mgl, dan juga COD 71,91 mgl tidak memenuhi standar kelas II yang diperbolehkan 25 mgl dan Suhu 35°C tidak
memenuhi standar kelas II yang diperbolehkan ± 3°C suhu udara.
4.5 Gambaran Keluhan Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Industri
Tahu di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015
Keseluruhan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini tinggal disekitar industri tahu dan menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk
keperluan sehari-hari mereka seperti untuk mandi, cuci, kakus dan adapula salah satu industri tahu yang menggunakan air sungai sebagai bahan baku proses
pengolahan tahu mereka.
Tabel 4.5 Gangguan yang ditimbulkan dengan Keberadaan Industri Tahu di Kelurahan Ujung PadangKecamatan Padangsidimpuan Selatan
Tahun 2015
No. Gangguan yang ditimbulkan
Jumlah Persentasi
1. Bau menyengat limbah cair tahu
13 43,3
2. Kondisi air bersih yang buruk
14 46,7
3. Banyaknya vektor pengganggu
3 10,0
Total 30
100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang merasa terganggu dengan kondisi air bersih yang buruk 14 orang 46,7, dan bau
menyengatlimbah cair indutsri tahu 13 orang 43,3 sertabanyaknya vektor pengganggu 3 orang 10.
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.6 Penyakit yang Pernah diderita oleh Masyarakat disekitar Industri Tahu di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan
Selatan Tahun 2015
No. Jenis Penyakit
Jumlah Persentasi
1. Diare
14 46,6
2. Kulit
13 43,3
3. Tidak ada
3 10,0
Total 30
100,0
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa penyakit yang pernah diderita responden yaitu Diare 14 orang 46,6, Kulit 13 orang 43,3, dan yang tidak
pernah menderita penyakit 3 orang 10.
Tabel 4.7 Penyebab Timbulnya Penyakit Menurut Masyarakat Lingkungan sekitar Industri Tahu di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Tahun 2015
No. Penyebab Timbulnya Penyakit
Jumlah Persentasi
1. Kondisi limbah cair yang buruk
10 33,3
2. Limbah cair yg langsung dibuang ke sungai
15 50,0
3. Perilaku hidup sehat yg buruk
1 3,3
4. Kondisi lingkungan yg buruk
4 13,3
Total 30
100,0
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa setengah dari keseluruhan responden yang menjadi sampel penelitian ini berpendapat bahwa penyebab timbulnya
penyakit adalah limbah cair yang langsung dibuang ke sungai yaitu 15 orang 50,0, kondisi limbah cair yang buruk 10 orang 33,3, dan kondisi
lingkungan yang buruk 4 orang 13,3 serta perilaku hidup sehat yang buruk 1 orang 3,3.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Industri Tahu
Industri tahu di Kelurahan Ujung Padang merupakan industri skala rumah tangga milik keluarga Bapak Supriadi berdiri pada tahun 2003 yang berlokasi di
Jalan Mangaraja Maradat Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan. Industri tahu dikelola oleh Bapak Supriadi pada
tahun 2005 hingga sekarang. Jumlah karyawan pada industri tahu sebanyak 3 orang yang seluruhnya adalah pria.
Industri tahu Bapak Supriadi memproduksi tahu pasar, tahu pasar adalah tahu yang biasa dikonsumsi sehari-hari harus ada proses pemasakan terlebih
dahulu. Setiap harinya industri tahu milik Bapak Supriadi memproduksi kedelai kurang lebih 200 kghari sebagai bahan baku pembuatan tahu. Air yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu mencapai 35 liter untuk setiap 10 kg kedelai.
Dilihat dari jumlah bahan baku yang digunakan setiap harinya dapat disimpulkan bahwa industri tahu tersebut memiliki jumlah air limbah yang cukup
besar ditambah lagi dengan beberapa industri tahu yang ada di sekitar wilayah tersebut dan hasil observasi yang dilakukan industri tahu tersebut belum memiliki
sarana pengolahan limbah yang sesuai dan hasil pembuangan limbah langsung dialirkan kesungai Melati Seberang yang mengalir disepanjang Kelurahan Ujung
Padang.
Universitas Sumatera Utara
54
5.2 Hasil Pemeriksaan Parameter BOD, COD, TSS, pH dan Suhu pada Saluran Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu
Industri tahu yang menjadi objek penelitian di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan tidak memiliki saluran pembuangan air
limbah. Limbah cair yang dihasilkan dari proses pengolahan tahu langsung dibuang ke badan air yang pastinya bisa berdampak pada penurunan kualitas air
sungai di sekitar industri tahu tersebut. Pemeriksaan sampel dimulai dari sampel yang diambil pada titik pertama yaitu pada saluran pembuangan limbah cair. Dari
tabel 4.2 diketahui bahwa sampel limbah cair industri tahu dari beberapa parameter yang telah diuji tidak sesuai dengan Baku Mutu yaitu Permen LH No.
05 Tahun 2014.Hasil pengukuranterhadap parameter BOD menunjukkan bahwa sampel yang diteliti memiliki nilai BOD masih dalam batas toleransi yang
diperbolehkan Permen LH No. 05 tahun 2014 yaitu 150 mgl dan hasil yang diperoleh diperoleh adalah 99,39 mgl. Hasil ini menunjukan bahwa hasil
pembuangan limbah cair industri tahu masih memenuhi syarat kesehatan. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan buangan yang sebenarnya, tetapi hanya
mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. Air dengan nilai BOD
yang tinggi menunjukkan jumlah pencemar yang tinggi, terutama pencemar yang disebabkan oleh bahan organik seperti limbah tahu. Menurut Slamet 2007,
bahwa zat organik merupakan indikator umum bagi pencemaran. Apabila zat organik dioksidasi BOD besar, maka ia menunjukkan adanya pencemaran.
Hasil pengukuran terhadap parameter COD menunjukkan bahwa sampel masih memenuhi baku mutu yang diperbolehkan menurut Permen LH No. 05
Universitas Sumatera Utara
55
Tahun 2014 yaitu300 mgl dan hasil yang diperoleh mencapai 276 mgl.Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi daripada ui
BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi biologi dan mikroorganisme dapat iut teroksidasi dalam uji COD. Hasil pengukuran terhadap Total Suspended
Solid TSS menunjukkan bahwa sampel yang diteliti memiliki nilai jauh diatas Baku Mutu yang ditentukan Permen LH No. 05 Tahun 2014 yaitu 200 mgl dan
hasil yang diperoleh dari pemeriksaanadalah 765 mgl. Hasil ini menunjukkan bahwa TSS Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu tidak memenuhi syarat
kesehatan yang berarti banyaknya zat padat yang masuk kesaluran limbah yang akan diteruskan ke badan air yang dapat mengakibatkan terhalangnya penetrasi
cahaya kedalam permukaan air yang berdampak pada matinya organisme hidup di dalam air seperti tumbuhan dan hewan air karena kekurangan oksigen.
Menurut Salmariza 2008 dalam Sari 2012, konsentrasi TSS yang semakin tingi sejalan dengan bertambahnya tingkat beban organik. Menurut
Effendi 2003 dalam Esmiralda 2011, TSS dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan penyumbatan pernapasan pada ikan yang hidupdisungai, serta
kurangnya asupan oksigen terlapisi oleh padatan.Hasil pengukuran terhadap pH menunjukkan bahwa sampel tidak memenuhi baku mutu menurut Permen LH No.
05 Tahun 2008 yaitu 6,0-9,0. Hasil yang diteliti adalah 3,90, hasil ini menunjukkan bahwa pH sampel limbah cair industri tahu tidak memenuhi syarat
kesehata,.pH yang rendah menunjukkan banyaknya kandungan asam yang terdapat pada air limbah yang berasal dari bahan pembuatan tahu. Menurut
Hardjowigeno 1993 dalam Sari 2012, nilai pH yang netral mungkin
Universitas Sumatera Utara
56
disebabkan oleh sifat alamiah tanah yang memiliki kapasitas untuk menetralkan pH.
Menurut Zulkifli et al 2001 nilai keasaman dalam limbah cair sangat dipengaruhi oleh kegiatan mikroba dalam memecah bahan organik.Hasil
pengukuran terhadap suhu menunjukkan bahwa suhu limbah cair yang dibuang ke saluran pembuangan limbah adalah 45ºC, dimana deviasi suhu dari keadaan
alamiahnya ±3ºC yaitu 28-30ºC.Air buangan limbah sebaiknya tidak dibuang langsung ke saluran pembuangan limbah dengan suhu yang tinggi, sebaiknya
ditunggu dingin agar tidak mencemari air sungai. Menurut Wardhana 2004, bahwa air yang suhunya naik akan menganggu kehidupan hewan air dan
organisme air lainnya karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari
udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air. Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikt oksigen yang terlarut di dalamnya.
5.3 Hasil Pemeriksaan Parameter BOD, COD, TSS, pH dan Suhu pada Air Sungai Melati Seberang