28
2.8 Gangguan Terhadap Keindahan
Adakalnya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh yang sederhana
ialah air limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air penerima. Walaupun pigmen ini tidak
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap badan air penerima. Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung
bahan-bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan keindahan
pada badan air tersebut Sumantri, 2010. Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat di samping tumpukan yang dapat mengurangi
estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi
licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Hal ini juga dapat mengurangi estetika Sumantri,
2010.
2.9 Gangguan Terhadap Kerusakan Benda
Adakalanya air limbah mengandung zt-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H
2
S. Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuatdari besi misalnya, pipa
saluran air limbah dan buangan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut, maka biaya pemeliharaan akan semakin besar juga, yang berarti akan
Universitas Sumatera Utara
29
menimbulkan kerugian material. Untuk menghindari terjadinya gangguan- gangguan tersebut, air limbah yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi
ketentuan seperti yang disebutkan dalam Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan ini, maka perlu dilakukan pengolahan air
limbah sebelum mengalirkannya ke lingkungan Sumantri, 2010.
2.10 Baku Mutu Limbah Cair Industri Tahu