Lanjutan Tabel 4.1 No
Nama Stan Jualan Jenis Makanan
12. Mie Aceh Cung
Corner Langsa Mie aceh, Roti cane bakar
13. Amaliun Claypot
Nasi goreng, Ikan bakar 14.
Steak Steak, Sphagetti, Pasta, Nasi goreng bolognes
Berdasarkan tabel 4.1, terdapat 14 stan penjual makanan dari 19 stan yang menggunakan wadah Styrofoam sebagai pembungkus makanan dengan berbagai jenis
makanan yang disediakan. Kemasan Styrofoam digunakan untuk membungkus makanan seperti pada stan
siomay bandung dan warung kemangi, yang menjual siomay dan ayam penyet sebelum dikemas menggunakan alas kertas nasi yang digunting sesuai ukuran
Styrofoam, tetapi pada pinggiran kemasan Styrofoam tidak dilapisi dengan kertas nasi sehingga makanan tetap akan bersentuhan dengan kemasan Styrofoam. Sedangkan
pada stan warung enzi dan angin mamiri yang menjual jenis soto, kemasan Styrofoam digunakan sebagai wadah nasi sedangkan soto akan dikemas dengan plastik. Pada
stan AH, mie aceh cung, steak kemasan Styrofoam menggunakan alas kertas nasi yang digunting sesuai ukuran Styrofoam tetapi pada pinggiran kemasan Styrofoam
tidak dilapisi dengan kertas nasi sehingga kuah dari mie dan steak akan bersentuhan dengan kemasan Styrofoam.
4.2 Karakteristik Konsumen
Amaliun Foodcourt merupakan tempat nongkrong makan dan minum oleh sebagian besar masyarakat Kota Medan, konsumen yang datang ke Amaliun
Universitas Sumatera Utara
Foodcourt juga bervariasi mulai dari pekerja kantor, mahasiswa, ibu-ibu arisan, rekanan bisnis, hingga di jadikan tempat makanan favorit keluarga.
Tabel 4.2 Distribusi Identitas Konsumen di Amaliun Foodcourt
No Karakteristik Jumlah
Persentase 1.
Umur
18-28 25
62,5 29-39
11 27,5
40-50 4
10,0
Jumlah 40
100.0 2.
Pendidikan
SMA 15
37,5 Perguruan Tinggi
25 62,5
Jumlah 40
100.0 3.
Jenis Kelamin
Laki-laki 25
62,5 Perempuan
15 37,5
Jumlah 40
100.0
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen dengan umur terbanyak antara 18-28, yaitu sebanyak 25 orang 65,5, tingkat pendidikan paling banyak
adalah kategori perguruan tinggi, yaitu sebanyak 25 orang 62,5, jenis kelamin konsumen yang paling banyak ditemui adalah laki-laki, yaitu sebesar 25 orang
62,5.
4.3 Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan konsumen tentang penggunaan kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan di Amaliun Foodcourt dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi
Konsumen Berdasarkan
Kategori Pengetahuan
Tentang Kemasan Styrofoam di Amaliun Foodcourt No
Pengetahuan Tentang Kemasan Styrofoam Jumlah
1. Baik
26 65,0
2. Sedang
12 30,0
3. Kurang
2 5,0
Jumlah 40
100.0
Pada tabel 4.3 hasil pengukuran pengetahuan tentang penggunaan kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan kemudian dikategorikan, maka ditemukan 65,0
konsumen dalam kategori pengetahuan baik dan 5,0 dalam kategori pengetahuan kurang.
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Konsumen Tentang Kemasan Styrofoam
Sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt
No Pengetahuan Tentang Kemasan Styrofoam
Jumlah 1.
Pembungkus makanan yang paling aman menurut anda? a.
a. Daun pisang b.
b. Kertas c.
c. Styrofoam 33
3 4
82,5 7,5
10,0
Jumlah 40
100.0 2.
Pemerintah melarang
penggunaan Styrofoam
sebagai pembungkus makanan?
a. Tidak b. Ya
c. Tidak Tahu 13
15 12
32,5 37,5
30,0
Jumlah 40
100.0 3.
Menurut anda Styrofoam aman untuk membungkus makanan? a. Tergantung jenis makanannya
b. Kurang aman c. Tidak Tahu
14 25
1 35,0
62,5 2,5
Jumlah 40
100.0
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.4
4. Suhu makanan yang berbahaya untuk dikemas dalam
Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Makanan dingin
b. Makanan Panas c. Tidak tahu
4 35
1 10,0
87,5 2,5
Jumlah 40
100.0 5.
Jenis makanan yang berbahaya untuk dikemas dalam Styrofoam sebagai wadah makanan?
a. Makanan berminyak dan berlemak b. Makanan beku dan keras
c. Tidak tahu 34
2 4
85,5 5,0
10,0
Jumlah 40
100.0 6.
Bahaya yang terdapat pada Styrofoam sebagai wadah makanan?
a. Dapat meleleh dan tercampur pada makanan b. Zat kimia penyusunnya
c. Tidak tahu 10
28 2
25,0 70,0
5,0
Jumlah 40
100.0 7.
Bahaya Styrofoam sebagai wadah makanan terhadap kesehatan?
a. Dapat menyebabkan kanker b. Dapat menyebabkan sesak nafas
c. Tidak tahu 26
2 12
65,0 5,0
30,0
Jumlah 40
100.0 8.
Dampak langsung yang ditimbulkan dari penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan?
a. Pemanasan global b. Pencemaran lingkungan
c. Tidak tahu 1
34 5
2,5 85,0
12,5
Jumlah 40
100.0 9.
Dampak tidak langsung yang ditimbulkan dari penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan?
a. Pemanasan global dan penyakit infeksi b. Pencemaran lingkungan seperti penumpukan sampah
c. Tidak tahu 16
23 1
40,0 57,5
2,5
Jumlah 40
100.0 10.
Penggunakan kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan yang paling aman?
a. Melapisinya dengan daun b. Melapisinya dengan plastik
c. Tidak tahu 36
2 2
90,0 5,0
5,0
Jumlah 40
100.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.4 ditemukan jawaban konsumen tentang pengetahuan pembungkus makanan yang paling aman yaitu menggunakan daun pisang sebesar
82,5. Dengan demikian 17,5 menjawab kemasan paling aman untuk makanan selain daun pisang. Pengetahuan tentang larangan dari pemerintah untuk penggunaan
kemasan Styrofoam sebagai pembungkus makanan, konsumen menjawab “ya”
sebesar 37,5. Dengan demikian 62,5 tidak mengetahui pesan dari pemerintah. Pengetahuan tentang kemasan Styrofoam aman untuk digunakan, jawaban
responden tergantung jenis makanannya sebesar 35,5. Dengan demikian 65,0 konsumen tidak mengetahui bahwa Styrofoam tidak aman untuk makanan
berminyakberlemak dan panas. Responden sebesar 35,5 mengetahui informasi bahaya Styrofoam sebagai kemasan pangan dari situs internet tentang kesehatan,
selain itu responden juga mendapat informasi dari televisi. Pengetahuan tentang suhu makanan yang berbahaya dalam kemasan Styrofoam, ditemukan jawaban konsumen
benar sebesar 87,5 dengan menjawab makanan panas. Dengan demikian 12,5 responden tidak mengetahui suhu makanan yang bisa dibungkus dalam Styrofoam.
Pengetahuan tentang jenis makanan berbahaya yang dikemas dalam Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 85,0 dengan jawaban makanan berminyak dan
berlemak. Dengan demikian 15,0 konsumen tidak mengetahui jenis makanan yang bisa dikemas dalam Styrofoam.
Pengetahuan tentang bahaya Styrofoam sebagai pembungkus makanan, konsumen menjawab benar sebesar 70,0 dengan jawaban zat kimia penyusunnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian 30,0 konsumen tidak mengetahui bahaya makanan bila langsung terkena pada Styrofoam. Pengetahuan tentang dampak kesehatan terhadap pemakaian
kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 65,0 dengan jawaban dapat menyebabkan kanker. Dengan demikian 35,0 konsumen belum mengetahui
akibat dari penggunaan kemasan Styrofoam terhadap kesehatan. Pengetahuan tentang dampak langsung dari penggunaan kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar
sebesar 85,0 dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan demikian 15,0 konsumen tidak mengetahui dampak langsung dari kemasan Styrofoam.
Pengetahuan tentang dampak tidak langsung dari penggunaan kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 40,0 dapat menyebabkan
pemanasan global dan penyakit infeksi. Pengetahuan tentang penggunaan Styrofoam yang aman, konsumen menjawab benar sebesar 90,0 dapat melapisinya dengan
daun. Dengan demikian sebesar 10,0 konsumen tidak tahu menggunakan kemasan Styrofoam yang aman.
4.4 Sikap Konsumen
Sikap konsumen tentang penggunaan kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan di Amaliun Foodcourt dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Distribusi Konsumen Berdasarkan Katogori Sikap Tentang
Kemasan Styrofoam Sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt
No Sikap Konsumen
Jumlah 1.
Baik 33
82,5
2.
Sedang 7
17,5
Jumlah 40
100.0
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari tabel 4.5 merupakan nilai katogori dari sikap konsumen tentang kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan, sebesar 82,5 dalam kategori baik.
Berdasarkan hasil dari tingkat pengetahuan dan sikap tentang kemasan styrofoam sebagai wadah makanan.
Tabel 4.6 Distribusi Sikap Konsumen Tentang Kemasan Styrofoam Sebagai
Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt
No Sikap Tentang Kemasan Styrofoam
Setuju Tidak
Setuju n
n 1.
Pemakaian kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan terasa lebih praktis, ringkas dan menjaga
makanan tetap aman 22
55,0 18
45,0
2.
Daun pisang lebih aman untuk membungkus makanan dibanding kemasan Styrofoam
39 97,5
1 2,5
3. Kemasan Styrofoam tidak baik bersentuhan
langsung dengan makanan 34
85,0 6
15,0
4. Tidak baik menyimpan makanan terlalu lama di
dalam kemasan Styrofoam 38
95,0 2
5,0
5. Dari
segi kesehatan,
penggunaan kemasan
Styrofoam sebagai wadah makanan tidak baik dari pada menggunakan kemasan alami seperti daun
pisang 38
95,0 2
5,0
6.
Makanan panas tidak baik dikemas dalam kemasan Styrofoam
38 95,0
2 5,0
7. Konsumen sebagai pembeli seharusnya tidak
menerima makanan dengan kemasan Styrofoam 27
67,5 13
32,5
8. Seharusnya
pemerintah dan
bidang terkait
memberikan informasi tentang bahaya dari kemasan Styrofoam
40 100,0
9. Seharusnya kemasan Styrofoam bukan sebagai
pembungkus makanan 32
80,0 8
20,0
Berdasarkan tabel 4.6 tentang sikap Konsumen terhadap kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan ditemukan sebesar 45,0 konsumen menjawab tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
kalau kemasan Styrofoam lebih praktis, ringkas dan menjaga makanan tetap aman. Sikap konsumen tentang daun pisang lebih aman untuk membungkus makanan yang
menjawab setuju sebesar 97,5. Sikap konsumen tentang kemasan Styrofoam tidak baik bersentuhan langsung dengan makanan yang menjawab setuju sebesar 85,0.
Sikap konsumen tentang lama penyimpanan makanan dalam kemasan Styrofoam yang menjawab setuju sebesar 95,0.
Sikap konsumen tentang bahaya kesehatan apabila menggunakan kemasan Styrofoam yang menjawab setuju 95,0. Sikap konsumen tentang makanan panas
tidak baik dikemas dalam wadah Styrofoam yang menjawab setuju 95,0. Sedangkan untuk sikap konsumen yang seharusnya tidak menerima kemasan Styrofoam sebagai
wadah makanan yang menjawab setuju sebesar 67,5. Sikap konsumen tentang adanya peran serta dari pemerintah untuk memberikan informasi dari bahaya
kemasan Styrofoam ialah 100, dengan nilai tersebut konsumen ingin peran lebih besar dari pemerintah untuk memberikan informasi dan memeberikan perlindungan
untuk konsumen. Sikap konsumen tentang kemasan Styrofoam tidak seharusnya menjadi wadah makanan, yang menjawab setuju sebesar 80,0.
4.5 Posisi Tawar Konsumen dalam Penggunaan Styrofoam Sebagai Wadah
Makanan
Posisi tawar konsumen dalam penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan pada penelitian ini diukur bersamaan dengan pengukuran pengetahuan dan sikap dari
konsumen, dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Konsumen Berdasarkan Kategori Posisi Tawar
Konsumen Tentang Penggunaan Styrofoam Sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt
No Posisi Tawar Konsumen
Jumlah 1.
Baik 5
12,5
2. Sedang
19 47,5
3. Kurang
16 40,0
Jumlah 40
100.0
Hasil pengukuran pada tabel 4.7, posisi tawar tentang penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan kemudian dikategorikan, maka ditemukan hanya 12,5
posisi tawar konsumen kategori baik.
Tabel 4.8 Distribusi
Konsumen Berdasarkan
Posisi Tawar
dalam Penggunaan kemasan Styrofoam Sebagai Wadah Makanan di
Amaliun Foodcourt
No Posisi Tawar Konsumen dalam Penggunaan
Kemasan Styrofoam Jumlah
1. Apakah anda akan menerima kemasan Styrofoam yang
diberikan pedagang sebagai pembungkus makanan? a. Ya
b. Tidak 10
30 25,0
75,0
Jumlah 40
100.0 2.
Apakah anda akan meminta tukar kemasan Styrofoam yang diberikan pedagang sebagai wadah makanan
dengan kemasan jenis lain? a. Ya
b. Tidak
23 17
57,5 42,5
Jumlah 40
100.0 3.
Apakah anda tetap menerima makanan dengan kemasan Styrofoam jika pedagang mengatakan tidak memiliki
kemasan jenis lain? a. Tidak
b. Ya
6 34
15,0 85,0
Jumlah 40
100.0
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari tabel 4.8 pada soal nomor satu, jika konsumen diberikan kemasan Styrofoam apakah akan diterima atau tidak, yang menjawab menerima sebesar 75,0
dengan berbagai alasan diantaranya pedagang tidak memiliki kemasan jenis lain, tidak mengetahui bahaya dari kemasan Styrofoam, dan karena makanan yang
dibungkus dengan Styrofoam lebih aman, bagus dan higienis.
Posisi tawar konsumen pada soal nomor dua, jika diberikan kemasan Styrofoam apakah akan meminta tukar dengan kemasan jenis lain yang lebih aman,
yang menjawab “ya” sebesar 57,5 dengan berbagai alasan diantaranya dampak untuk kesehatan tidak baik, sudah mengetahui bahaya dari kemasan Styrofoam, dan
jika pedagang memiliki kemasan jenis lain yang lebih aman akan meminta tukar. Posisi tawar konsumen pada soal nomor tiga, jika pedagang mengatakan tidak
memiliki kemasan jenis lain selain Styrofoam apakah akan tetap diterima, yang menjawab “ya” sebesar 85,0 dengan berbagai alasan diantaranya takut
mengecewakan penjual, terpaksa, kemasan Styrofoam dianggap cukup aman, menerima jika kemasan Styrofoam dilapisi dengan daun.
4.6 Distribusi Posisi tawar dalam Kemasan Styrofoam Sebagai Wadah
Makanan Menurut Pengetahuan dan Sikap Konsumen
Mengetahui distribusi posisi tawar menurut pengetahuan dan sikap masing- masing konsumen disajikan dalam tabulasi silang sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Posisi Tawar dalam Kemasan Styrofoam Sebagai
Wadah Makanan Menurut Tingkat Pengetahuan Konsumen
Tingkat Pengetahuan
Posisi Tawar Tentang Kemasan Styrofoam Baik
Sedang Kurang
Jumlah N
n n
N
Baik 2
7,7 14
53,0 10
38,5 26
100 Sedang
3 25,0
5 41,7
4 33,3
12 100
Kurang 2
100 2
100 Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa hanya 2 konsumen yang mempunyai
tingkat pengetahuan kurang dan posisi tawar kurang. Sedangkan dari 26 konsumen yang mempunyai tingkat pengetahuan baik, terdapat 2 7,7 konsumen memiliki
posisi tawar baik dan 10 38,5 konsumen memiliki posisi tawar kurang.
Tabel 4.10 Distribusi Posisi Tawar Tentang kemasan Styrofoam Sebagai
Wadah Makanan Menurut Sikap konsumen
Tingkat Sikap Posisi Tawar Tentang Kemasan Styrofoam
Baik Sedang
Kurang Jumlah
N n
N N
Baik 5
15,2 19
15,7 9
27,3 33
100 Sedang
7 100
7 100
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa sebanyak 7 konsumen yang memiliki sikap sedang dan kurang pada posisi tawar. Sedangkan dari sebanyak 33
konsumen yang memiliki tingkat sikap baik, terdapat 5 15,2 konsumen memiliki posisi tawar baik dan sebanyak 9 27,3 konsumen memiliki posisi tawar kurang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Konsumen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur terbanyak antara 18-28 tahun yaitu sebanyak 62,5, menunjukkan bahwa usia remaja dan dewasa awal yang
sering membeli makanan menggunakan kemasan Styrofoam. Sedangkan yang paling sedikit anatara 40-50 tahun yaitu sebanyak 10,0. Ini juga menunjukkan bahwa yang
sering datang ke Amaliun Foodcourt adalah remaja dan dewasa awal. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, diketahui sebesar 62,5 tamatan
Perguruan tinggi, untuk tamatan SD dan SMP tidak dijumpai. Berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu sebesar 62,5 laki-laki, selain itu Amaliun
Foodcourt sering dijadikan tempat nongkrong dan banyak yang memanfaatkan wifi.id sebagai sarana internet.
Hasil karakteristik konsumen mulai umur, pendidikan terakhir, dan jenis kelamin menunjukkan bahwa konsumen dapat menyadari bahwa kemasan Styrofoam
tidak aman untuk menjadi kemasan pangan. Konsumen tingkat pendidikan tertinggi adalah tamatan perguruan tinggi dan kategori umur tertinggi adalah 18-28 tahun,
memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sesuai dengan hasil penelitian sehingga dapat dikatakan konsumen paham akan kemasan yang aman dan tidak untuk
makanan.
Universitas Sumatera Utara