Posisi Tawar Konsumen TINJAUAN PUSTAKA

timbul efek rumah kaca. Bila suhu bumi meningkat, sinar ultraviolet matahari akan terus menembus bumi yang bisa menimbulkan kanker. Penelitian di Rusia pada tahun 1975 menemukan adanya gangguan menstruasi pada wanita yang bekerja dan selalu menghirup styrene dalam konsentrasi rendah. Gangguan menstruasi tersebut menyangkut siklus menstruasi yang tidak teratur dan terjadi pendarahan berlebihan hypermenorrhea ketika menstruasi. Styrene juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi wanita penurunan kesuburan bahkan mandul khomsan, 2003. Pada tahun 1986, national Human Adipose Tissue Survey di Amerika Serikat AS mengungkapkan bahwa 100 jaringan lemak penduduk Amerikan mengandung styrene dan pada tahun 1988 kandungan styrene tersebut mencapai 8-350 ngg. konsentrasi styrene 350 ngg adalah spertiga dari ambang batas yang dapat memunculkan gejala neurotoxic gangguan saraf. Neurotoxic akan menimbulkan gejala-gejala seperti kelelahan, nervous dan kadar hemoglobin rendah. Hemoglobin Hb adalah bagian dari sel darah merah yang memiliki peran sangat penting yaitu mengangkut dan mengedarkan oksegen O 2 ke seluruh tubuh. Penurunan hemoglobin anemia akan menyebabkan kekurangan oksigen pada sel-sel tubuh dan menimbulkan gejala letih, lesu dan lemah 3L. anemia kronis dapat berakibat fatal seperti kematian 2003.

2.7 Posisi Tawar Konsumen

Universitas Sumatera Utara Posisi tawar adalah negosiasi, kapasitas satu pihak untuk mendominasi yang lain karena pengaruhnya, kekuatan, ukuran, atau status, atau melalui kombinasi dari taktik persuasi yang berbeda Sukirno, 2002. Posisi tawar dalam ilmu ekonomi berhubungan dengan perdagangan dimana ada pelaksana perjanjian antara kedua belah pihak untuk melakukan pertukaran barang atau jasa, dengan perjanjian tersebut maka kedua belah pihak dapat dengan leluasa untuk melakukan tawar menawar harga. Posisi tawar harus dilakukan lebih dari satu orang, jadi minimal ada dua orang yang bertransaksi pedagang dan konsumen. Posisi tawar dalam penelitian ini berhubungan dengan pelaksanaan tawar menawar antara konsumen dan pedagang untuk melakukan pertukaran kemasan Styrofoam dengan kemasan jenis lain yang lebih aman. Proses tawar menawar atau negosiasi dilakukan oleh konsumen yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan dalam hal ini makanan yang dikemasan menggunakan wadah Styrofoam. Konsumen seringkali berada pada posisi yang kurang menguntungkan dan lemah daya tawarnya. Salah satunya disebabkan karena mereka belum memahami hak-hak mereka atau bahkan tidak jarang menganggap itu adalah persoalan yang biasa saja. Konsumen sebetulnya memiliki beberapa hak, menurut Widjaja dan Yani 2003 yang dikutip pada kongres yang dikemukakan oleh presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy pada tanggal 15 Maret 1962: 1. Hak untuk memperoleh kemanan Universitas Sumatera Utara 2. Hak untuk memilih 3. Hak untuk mendapat informasi 4. Hak untuk didengar Sedangkan pada Undang-Undang Perlindungan Konsumen UUPK pada tanggal 20 April 1999 pada Bab III pasal 4, yang mengatur hak-hak konsumen di Indonesia adalah mencakup sebagai berikut : a. Hak atas Kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa. b. Hak untuk memilih barang an jasa serta mendapatkan barang dan jasa tersebut sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. c. Hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi barang danatau jasa. d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhan atas barang danatau jasa yang digunakan. e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, apabila barang danatau jasa yang diterima tdak sesuai. Universitas Sumatera Utara i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Jika terjadi permasalahan atau kerugian dari penggunaan kemasan Styrofoam, biasanya konsumen terkena kesulitan untuk mendapat penyelesaian dari pedagang, karena konsumen berada dalam posisi tawar yang tidak seimbang. Banyak faktor yang menyebabkan konsumen bersikap demikian, diantaranya kurangnya pengetahuan mengenai kemasan Styrofoam dan kesadaran konsumen tentang hak- haknya. 2.8 Perilaku 2.8.1 Pengetahuan