Suhu makanan yang berbahaya untuk dikemas dalam

Lanjutan Tabel 4.4

4. Suhu makanan yang berbahaya untuk dikemas dalam

Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Makanan dingin b. Makanan Panas c. Tidak tahu 4 35 1 10,0 87,5 2,5 Jumlah 40 100.0 5. Jenis makanan yang berbahaya untuk dikemas dalam Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Makanan berminyak dan berlemak b. Makanan beku dan keras c. Tidak tahu 34 2 4 85,5 5,0 10,0 Jumlah 40 100.0 6. Bahaya yang terdapat pada Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Dapat meleleh dan tercampur pada makanan b. Zat kimia penyusunnya c. Tidak tahu 10 28 2 25,0 70,0 5,0 Jumlah 40 100.0 7. Bahaya Styrofoam sebagai wadah makanan terhadap kesehatan? a. Dapat menyebabkan kanker b. Dapat menyebabkan sesak nafas c. Tidak tahu 26 2 12 65,0 5,0 30,0 Jumlah 40 100.0 8. Dampak langsung yang ditimbulkan dari penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Pemanasan global b. Pencemaran lingkungan c. Tidak tahu 1 34 5 2,5 85,0 12,5 Jumlah 40 100.0 9. Dampak tidak langsung yang ditimbulkan dari penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan? a. Pemanasan global dan penyakit infeksi b. Pencemaran lingkungan seperti penumpukan sampah c. Tidak tahu 16 23 1 40,0 57,5 2,5 Jumlah 40 100.0 10. Penggunakan kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan yang paling aman? a. Melapisinya dengan daun b. Melapisinya dengan plastik c. Tidak tahu 36 2 2 90,0 5,0 5,0 Jumlah 40 100.0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.4 ditemukan jawaban konsumen tentang pengetahuan pembungkus makanan yang paling aman yaitu menggunakan daun pisang sebesar 82,5. Dengan demikian 17,5 menjawab kemasan paling aman untuk makanan selain daun pisang. Pengetahuan tentang larangan dari pemerintah untuk penggunaan kemasan Styrofoam sebagai pembungkus makanan, konsumen menjawab “ya” sebesar 37,5. Dengan demikian 62,5 tidak mengetahui pesan dari pemerintah. Pengetahuan tentang kemasan Styrofoam aman untuk digunakan, jawaban responden tergantung jenis makanannya sebesar 35,5. Dengan demikian 65,0 konsumen tidak mengetahui bahwa Styrofoam tidak aman untuk makanan berminyakberlemak dan panas. Responden sebesar 35,5 mengetahui informasi bahaya Styrofoam sebagai kemasan pangan dari situs internet tentang kesehatan, selain itu responden juga mendapat informasi dari televisi. Pengetahuan tentang suhu makanan yang berbahaya dalam kemasan Styrofoam, ditemukan jawaban konsumen benar sebesar 87,5 dengan menjawab makanan panas. Dengan demikian 12,5 responden tidak mengetahui suhu makanan yang bisa dibungkus dalam Styrofoam. Pengetahuan tentang jenis makanan berbahaya yang dikemas dalam Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 85,0 dengan jawaban makanan berminyak dan berlemak. Dengan demikian 15,0 konsumen tidak mengetahui jenis makanan yang bisa dikemas dalam Styrofoam. Pengetahuan tentang bahaya Styrofoam sebagai pembungkus makanan, konsumen menjawab benar sebesar 70,0 dengan jawaban zat kimia penyusunnya. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian 30,0 konsumen tidak mengetahui bahaya makanan bila langsung terkena pada Styrofoam. Pengetahuan tentang dampak kesehatan terhadap pemakaian kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 65,0 dengan jawaban dapat menyebabkan kanker. Dengan demikian 35,0 konsumen belum mengetahui akibat dari penggunaan kemasan Styrofoam terhadap kesehatan. Pengetahuan tentang dampak langsung dari penggunaan kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 85,0 dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan demikian 15,0 konsumen tidak mengetahui dampak langsung dari kemasan Styrofoam. Pengetahuan tentang dampak tidak langsung dari penggunaan kemasan Styrofoam, konsumen menjawab benar sebesar 40,0 dapat menyebabkan pemanasan global dan penyakit infeksi. Pengetahuan tentang penggunaan Styrofoam yang aman, konsumen menjawab benar sebesar 90,0 dapat melapisinya dengan daun. Dengan demikian sebesar 10,0 konsumen tidak tahu menggunakan kemasan Styrofoam yang aman.

4.4 Sikap Konsumen