5.5 Gambaran Sikap Terhadap Posisi Tawar Konsumen Tentang kemasan
Styrofoam Hasil dari tabulasi silang menunjukkan bahwa sikap konsumen dengan
kategori baik sebanyak 15,2 tidak dapat menjamin konsumen akan melakukan tindakan posisi tawar yang baik pula. Karena sebanyak 27,3 sikap konsumen baik
tetapi tindakan posisi tawar kurang. Mengacu kepada hasil tabulasi silang tersebut dapat dijelaskan bahwa sikap
konsumen yang baik belum teraplikasi pada tindakan posisi tawar terhadap kemasan Styrofoam sebagai wadah makanan. Sikap yang ditunjukkan konsumen dengan
memilih kemasan daun pisang lebih aman dari kemasan Styrofoam tidak mempengaruhi posisi tawar konsumen, karena dalam hal ini pedagang tidak memiliki
kemasan selain Styrofoam, sehingga konsumen tidak dapat melakukan tindakan posisi tawar.
Alasan konsumen dengan menerima makanan dengan kemasan Styrofoam adalah pedagang tidak memiliki kemasan selain Styrofoam sedangkan konsumen
menginginkan makanan yang dijual pedagang, sehingga konsumen terpaksa menerima makanan yang dikemas dengan Styrofoam. Selain itu konsumen juga
merasa kemasan Styrofoam praktis dan terlihat bagus untuk kemasan makanan sehingga konsumen menerima makanan yang dikemas dengan kemasan Styrofoam.
Apalagi konsumen enggan meminta tukar kemasan karena akan memakan waktu lama untuk mengganti kemasan Styrofoam dengan kemasan lain.
Universitas Sumatera Utara
Konsumen memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengumpulkan dan mengolah informasi tentang kemasan pangan dan makanan yang dikonsumsinya
sehingga mereka mempunyai keterbatasan dalam menilai makanan dan menghindari resiko dan produk-produk makanan yang tidak bermutu dan tidak aman bagi
kesehatan. Karena itu konsumen memerlukan bimbingan dan perlindungan dari semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan makanan, terutama dari
pemerintah dan pihak legislatif Sumarwan, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN