commit to user
38
Pendapat yang agak berbeda diutarakan oleh Alan Davies dan Widdowson 1974: 167-175 menyatakan bahwa indikator-indikator untuk mengukur kemampuan
membaca pemahaman terdiri atas: 1 acuan langsung yang dirinci dalam kemampuan memahami makna kata, istilah, ungkapan, kemampuan menangkap informasi dalam
kalimat, dan kemampuan menjelaskan istilah; 2 penyimpulan yang dirinci dalam kemampuan menemukan sifat hubungan suatu ide dan kemampuan menangkap isi
bacaan yang tersurat maupun tersirat; 3 dugaan yang dirinci dalam kemampuan menduga pesan yang terkandung dalam bacaan dan kemampuan menghubungkan teks
dengan situasi.
3. Sikap Bahasa
a. Pengertian Sikap
Sebelum menjelaskan pengertian sikap bahasa, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian sikap secara umum. Pergertian tentang sikap sudah banyak
dikenal dibidang psikologi. Istilah sikap terjemahan dari bahasa inggris attitude, artinya tindakan atau tingkah laku. Banaji, menyatakan bahwa sikap adalah
kecenderungan untuk menyenangi atau tidak menyenangi objek-objek sosial seperti masyarakat, daerah, dan kebijakan. Juga sikap adalah perpaduan antara persepsi dan
perimbangan yang seringkali menghasilkan orientasi emosi terhadap suatu fenomena What is an attitude. Anonim
http:www.gwu.edu-tiproger.html .
Poerwadarminta 1985: 944 memberikan batasan sikap sebagai perbuatan yang didasarkan pada pendirian, pendapat, atau keyakinan. Kemudian Fishbein dan
Ajzen dalam Basuki Suhardi, 1966: 22 mendefinisikan sikap sebagai
commit to user
39
kecenderungan untuk menanggapi secara taat asas tata cara yang disukai atau tidak disukai dalam kaitanya dengan suatu objek tertentu.
Ada empat alasan, mengapa kita memiliki sikap. Keempat alasan tersebut yaitu : 1 sikap membantu kita memahami dunia sekeliling; 2 sikap dapat
melindungi rasa harga diri kita karena sikap dapat membantu menghindari diri dari kenyataan yang tidak menyenangkan terhadap diri kita; 3 sikap dapat membantu
dalam menyesuaikan diri dengan dunia di sekitar kita; 4 sikap memberikan kemungkinan kepada kita untuk menyatakan nilai asasi Triandis dalam Basuki,
1996:32. Pengertian tentang sikap ada bermacam-macam pendapat, Rokeach dalam
Basuki, 1996:28 memberikan definisi sikap adalah ”... a relatively enduring orgnization of beliefs around an object or situation prediposing one to respon in
some preferential monner” ... tata kepercayaan yang secara relatif berlangsung lama
mengenai suatu objek atau dengan cara tertentu yang disukainya. Dengan demikian tata kepercayaan harus berlangsung lama dan kecenderungan yang bersifat sementara
tidak dapat disebut sikap. Menurut Allport dalam basuki, 1996 :14 sikap adalah ”....through
experience, exerting a directive adynamic influence upon the individual’s response to all object and situations with which it is related” .
....kesiagaan mental dan saraf, yang tersusun melalui pengalaman, yang memberikan arah atau pengaruh dinamis
kepada tanggapan seseorang terhadap semua benda dan situasi yang berhubungan
commit to user
40
dengan kesiagaan itu. Menurut Allport sikap tidak dapat diamati secara langsung tetapi harus disimpulkan melalui instropeksi dari subjek.
Dari sudut pandang psikologi sosial, sikap pada hakikatnya mempunyai ciri- ciri 1 bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan otak tersebut dalam hubunganya dengan objeknya; 2 dapat berubah- ubah, karena dapat dipelajari; 3 tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mengandung
relasi tertentu terhadap suatu objek; 4 objek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut; 5 mempunyai
segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Gerungan, 1996: 152. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
organisasi pendapat atau keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai perasaan suka atau tidak suka. Sikap pada hakikatnya memberikan dasar
kepada seseorang untuk merespon sesuatu, mendukung atau tidak mendukung, suka ataupun tidak suka.
b. Komponen- komponen Sikap
Komponen-komponen dalam sikap saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Komponen sikap terdiri dari: afeksi perasaan, kognisi pengertian, dan behavior
perilaku. Setiap komponen sangat penting dalam pembentukan sikap seseorang. Gardner dalam Sandra, 1996: 5 menyatakan bahwa sikap mempunyai komponen
kognitif, afektif, dan konatif mencakup kepercayaan, reaksi, emosi, dan kecenderungan psikologi untuk bertindak atau menilai tingkah laku dengan cara
tertentu.
commit to user
41
Ryan dan Parke 1991 kaitanya dengan sikap, berpendapat ”....atiituge can be viewed as evaluations of various objects that are store in memory. According to the
tri-component model, an attitude includes affect a feeling, cognition a thought, and behavior an a ction.
....sikap dapat dipandang sebagai evaluasi terhadap beragam objek yang tersimpan dalam memori. Menurut model trikomponen, sikap
mencakup afektif perasaan, kongnisi pikiran, dan perilaku tindakan. Attitude Defined:fileAAttitude.htlm.
Krech dan Crutchfild 1969 mengemukakan bahwa sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu; 1 pengertian dan pemahaman cognition; 2 perasaan feeling;
dan 3 kecenderungan bertindak action tendencies. Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Komponen kongnisi
berhubungan erat dengan pertimbangan rasional dan tanggapan-tanggapan logis terhadap sasaran setuju atau tidak setuju. Komponen afeksi berhubungan erat
dengan perasaan emosional senang tidak senang terhadap sasaran. Komponen action
berhubungan erat dengan bagaimana kecenderungannya bertindak terhadap sasaran. Ketiga komponen tersebut akan membentuk sikap seseorang. Dengan
demikian sikap seseorang terhadap suatu objek akan berbeda dengan sikap orang lain terhadap objek tersebut.
c. Pembentukan Sikap
Seperti dikatakan oleh Bimo Walgito 1997:55 bahwa sikap tidak terbawa sejak lahir, tetapi terbentuk dalam perkembangan individu. Pembentukan sikap akan
commit to user
42
dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam pada diri individu yang bersangkutan. Selain kedua faktor tersebut, faktor pengalaman juga ikut menentukan.
Dalam menanggapi dunia luar, setiap individu bersikap selektif. Maksudnya tidak semua yang dari luar diterima begitu saja, tetapi selalu diseleksi terlebih dahulu.
Dalam menerima atau menolak faktor dari luar tersebut, persepsi individu yang bersangkutan sangat berperan. Persepsi individu termasuk faktor dari dalam,
sedangkan faktor dari luar, yaitu keadaan di luar individu yang merupakan rangsangan untuk membentuk atau mengubah sikap. Karena unsur menerima dan
menolak itu ada pada setiap aspek, maka reaksi seseorang di dalam suatu situasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pembentukan sikap.
Slameto 1986: 191 berpendapat, bahwa pembentukan sikap seseorang dapat dilaksanakan dengan cara: 1 melalui suatu pengalaman yang disertai perasaan
mendalam; 2 melalui tiruan atau imitasi baik disengaja maupun tidak disengaja; 3 melalui sugesti, maksudnya sikap terbentuk karena pengaruh yang datang dari
seseorang; 4 melalui identifikasi, maksudnya individu meniru orang lain atau orang tertentu yang didasari keterikatan emosional.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap, antara lain adalah: pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan, dan faktor emosional. Sikap dapat terbentuk melalui pengalaman yan berulang, imitasi
atau tiruan, sugesti, dan identifikasi.
commit to user
43
d. Sikap Bahasa