commit to user
43
d. Sikap Bahasa
Sikap bahasa pada dasarnya berhubungan dengan sikap pada umumnya, yaitu merupakan keadaan dalam individu yang berhubungan dengan proses motif, emosi,
persepsi, dan kognisi yang mendasari seseorang dalam bertingkah laku, khususnya dalam objek bahasa.
Menurut Anderson dalam Basuki 1996: 35, sikap bahasa adalah tata kepercayaan yang berhubungan dengan bahasa yang secara relatif berlangsung lama,
mengenai objek suatu bahasa yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu yang disukainya. Anderson membedakan sikap
menjadi dua jenis, yaitu sikap bahasa dan sikap bukan bahasa, seperti sikap politik, sikap sosial, dsb. Namun kedua jenis sikap tersebut sama-sama dapat terdiri atas
kepercayaan-kepercayaan,diantaranya kepercayaan tentang bahasa. Menurut Amran Halim 1978 : 138, sikap bahasa adalah tata keyakinan atau
kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian mengenai bahasa, mengenai objek bahasa, yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bereaksi dengan
cara tertentu yang disenanginya. Pap dalam Basuki Suhardi, 1996: 35 beranggapan bahwa di dalam arti
sempit sikap bahasa mengacu kepada a penilain orang terhadap suatu bahasa, bahasa tersebut indah atau tidak indah, kaya atau miskin, efisien atau tidak efisien; b
penilaian penutur suatu bahasa tertentu sebagai suatu kelompok etnis dengan watak kepribadian khusus. Dalam arti luas sikap bahasa oleh Pap merupakan pemilihan
commit to user
44
yang sebenarnya atas suatu bahasa dan pembelajaran atau perencanaan bahasa yang sebenarnya.
Menurut pendapat Cooper dan Fishman sebagaimana dikutip oleh Basuki Suhardi 1996: 34 menyatakan pengertian sikap bahasa berdasarkan referennya.
Referen sikap bahasa menurutnya meliputi perilaku bahasa, dan hal lain yang berkaitan dengan bahasa atau perilaku bahasa yang menjadi penanda atau lambang.
Knops 1987: 24 sebagaimana dikutip oleh Basuki Suhardi 1996: 37 mendefinisikan sikap bahasa sebagai suatu sikap yang objeknya dibentuk oleh
bahasa. Meskipun Knops memberikan batasan dalam bahasa yang berbeda dengan Cooper dan Fishman, namun dia sependapat dengan Cooper dan Fishman yang
menyatakan bahwa sikap bahasa haruslah dianggap luas. Pengertian tersebut selanjutnya meliputi juga sikap penutur bahasa terhadap pemakaian bahasa terhadap
pemakaian bahasa atau terhadap bahasa sebagai lambang kelompok. Sejalan dengan pendapat tersebut I Gusti Ngurah Oka 1974: 158
menjelasakan, bahwa unsur kejiwaan yang termasuk ke dalam sikap mental bahasa yaitu: 1 rasa setia bahasa; 2 rasa bangga terhadap bahasa; dan 3 rasa hormat
bahasa; dan 4 rasa prihatin akan norma bahasa. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unsur yang
ada dalam sikap bahasa adalah; 1 adanya kesetiaan bahasa; 2 adanya kebanggaan bahasa; dan 3 adanya kesadaran dan rasa prihatin akan norma bahasa.
commit to user
45
e. Sikap Positif dan Sikap Negatif