Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Keseimbangan lintas perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat-pusat kerja. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintas perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama. Bila suatu stasiun kerja memiliki waktu di bawah waktu siklus idealnya, maka stasiun tersebut akan memiliki waktu menganggur. Tujuan akhir dari keseimbangan lintas adalah meminimasi waktu menggangur di tiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun kerja. Tujuan perencanaan keseimbangan lintasan adalah mendistribusikan unit-unit kerja atau elemen-elemen kerja pada setiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiun kerja pada suatu lintasan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga pemanfaatan peralatan dan operator semaksimal mungkin. Pembuatan suatu produk pada umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan proses produksi pada beberapa departemen yang berupa aliran proses produksi. Apabila terjadi hambatan atau ketidakefisienan dalam suatu departemen akan mengakibatkana terjadinya waktu menunggu dan penumpukan material. Production Training Centre PTC adalah salah satu unit Balai Besar Latihan Kerja Industri BBLKI Medan yang memproduksi daun pintu. Produksi Universitas Sumatera Utara dilaksanakan berdasarkan make to order sehingga perusahaan memproduksi sejumlah daun pintu dengan model yang bervariasi sesuai dengan pesanan konsumen. Production Training Centre sering mengalami keterlambatan order delivery yang disebabkan penyelesaian produk yang tidak tepat waktu. Data yang diperoleh dari catatan perusahaaan menunjukkan bahwa produk yang tidak memenuhi due date mencapai 15 dari keseluruhan order. Pada bulan Mei 2010 perusahaan menerima order sebanyak 3.000 buah pintu. Sebanyak 435 buah pintu mengalami keterlambatan waktu penyelesaian. Akibat dari keterlambatan penyelesaian produk ini maka order delivery juga mengalami keterlambatan. Setiap keterlambatan order delivery akan mengakibatkan perusahaan dikenakan biaya ganti rugi. Proses produksi yang ada di lantai produksi belum terlaksana secara optimal dimana terdapat penumpukan bahan di beberapa work center. Penumpukan bahan yang terjadi jelas terlihat pada bagian clamping, pengepressan, perakitan daun pintu dan bagian penghalusan daun pintu. Penumpukan bahan ini dapat menyebabkan bertambahnya waktu penyelesaian produk. Atas dasar permasalahan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan penyeimbangan lintasan perakitan pintu sehingga diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada. Penelitian sebelumnya oleh Dyah Saptanti Perwitasari dengan judul “Perbandingan Metode Ranked Positional Weight dan Kilbridge Wester Pada Permasalahan Keseimbangan Lini Lintasan Produksi Berbasis Single Model”. Penelitian lain nya adalah “Simulasi Perbandingan Algoritma Region Approach, Universitas Sumatera Utara Positional Weight dan Moodie Young dalam Efisiensi dan Keseimbangan Lini Produksi” oleh Teguh Baroto.

1.2. Rumusan Masalah