Gudang Bahan Baku Blanking

Gambar 2.2. Daun Pintu Petak 8 Keterangan komponen : ST : Stile P : Panel M : Middle tengah BR : Bottom Rail rel bawah MR : Middle Rail rel tengah TR : Top Rail rel atas

2.4.2.1. Gudang Bahan Baku

Bahan baku yang masuk ke PTC telah disortir sesuai ukuran di tempat suplier. Spesifikasi kayu yang diterima di gudang PTC adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara A. Untuk panel : a. 2,54 cm x 7,62 cm x 210 cm b. 2,54 cm x 10,16 cm x 210 cm c. 2,54 cm x 12,7 cm x 210 cm d. 2,54 cm x 15,24 cm x 210 cm B. Untuk komponen : a. 2,54 cm x 7,62 inchi x 210 cm b. 2,54 cm x 10,16 cm x 210 cm c. 2,54 cm x 12,7 cm x 210 cm d. 2,54 cm x 15,24 cm x 210 cm e. 2,54 cm x 20,32 cm x 210 cm Kayu-kayu tersebut digunakan pada proses pembuatan panel, top rail, middle rail, middle, dan bottom rail. Pemilihan kayu dilakukan setelah kayu melalui proses blanking .

2.4.2.2. Blanking

Kayu yang berasal dari gudang bahan baku kemudian melalui proses blanking. Dalam mesin ini, kayu akan dihaluskan bagian atas dan bawahnya. Proses ini bertujuan untuk mengetahui grade kayu yang dapat dilihat dari serat kayu dan warna dasar kayu. Grade kayu yang sesuai dengan kriteria PTC dapat dilihat pada Tabel 2.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Jenis-Jenis Grade kayu NO Grade Keterangan 1 A Warna kayu halus 2 B Warna kayu sedang 3 C Warna kayu dibawah B 4 Lokal Warna kayu kurang bagus Sumber : Production Training Centre Setelah melalui proses blanking, masing-masing komponen akan melewati tahapan yang berbeda. Tahapan pembuatan pintu selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Panel Kayu yang telah melalui proses blanking, kemudian masuk ke stasiun pembuatan panel. Tahapan pembuatan panel adalah sebagai berikut: A. Pemotongan Kayu berukuran panjang yang berasal dari mesin blanking, kemudian dipotong menggunakan mesin Under Cutter sesuai dengan ukuran panel yang tertera pada Surat Perintah Kerja SPK dan ditambah allowance 20 mm. Potongan kayu dikatakan sebagai hasil reject apabila pada potongan kayu tersebut busuk atau patah. Potongan kayu yang memenuhi syarat dikumpulkan ke dalam keranjang, kemudian dipisahkan sesuai warna dan grade kayu. Kayu yang memiliki warna dan grade yang hampir mendekati satu sama lain, kemudian dirapatkan sesuai dengan ukuran panel dan diberi tanda. Universitas Sumatera Utara B. Pengetaman Kayu yang telah dipotong kemudian diketam sisi sampingnya menggunakan mesin jointer. Mengetam kedua sisi samping adalah untuk memperoleh kesikuan kayu. Kesikuan kayu sangat penting agar kayu dapat menempel satu sama lain pada tahapan selanjutnya. Tahapan selanjutnya adalah clamping. C. Clamping Potongan kayu yang telah melalui proses pengetaman, kemudian disatukan dengan lem kayu pada masing-masing sisi samping. Setelah masing-masing sisi diberi lem kayu, potongan kayu tersebut dipress. Proses ini bertujuan agar potongan kayu melekat kuat dan tidak mudah lepas. D. Pembelahan Panel dan Penyesuaian Tebal Panel yang telah selesai dari tahap clamping, kemudian dibentuk sesuai ukuran panel pada Surat Perintah Kerja. Pada tahap ini, panel dibelah sesuai ukuran panjang dan lebar serta diketam untuk memperoleh tebal yang standar. Mesin yang digunakan adalah radial arm saw untuk membelah panel sesuai lebar panel, mesin thickness planner untuk memperoleh tebal panel yang standar dan mesin panel saw untuk membelah panel sesuai panjang panel. Panel kemudian masuk ke proses wide belt sander . Sisa pembelahan panel dimasukkan ke dalam keranjang untuk dapat digunakan pada proses pembuatan dowel. E. Wide Belt Sander Panel kemudian masuk ke tahapan proses ini, tujuan dari proses ini yaitu untuk menghaluskan permukaan dua sisi kayu. Yaitu sisi atas dan sisi bawah kayu. Universitas Sumatera Utara Penghalusan dua sisi kayu ini menggunakan mesin wide belt sander WBS. Proses selanjutnya panel di profil. F. Profil Shaper Shaper digunakan untuk membuat profil panel. Panel yang telah diprofil dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Sisi Ujung Kayu Setelah dishaper G. Penghalusan Permukaan Permukaan panel yang telah diprofil kemudian dihaluskan. Proses ini berguna untuk membersihkan serat-serat halus pada panel. 2. Stile Kayu untuk bagian stile yang telah diblanking kemudian masuk ke stasiun pembuatan Stile. A. Pemotongan Kayu yang masih berukuran panjang kemudian dipotong menggunakan mesin under cutter . Pemotongan disesuaikan dengan lurus atau tidaknya kayu yang akan diproses. Kayu dipotong sedikit tanpa terputus dari bagian kayu. Hal ini berguna agar kayu mudah untuk diluruskan. Untuk jenis kayu yang tidak lurus, maka kayu akan Universitas Sumatera Utara dipotong hingga menjadi beberapa bagian lalu disatukan dengan menggunakan lem kayu. B. Pemasangan Lipping Lipping adalah kayu yang digunakan untuk menyangga stile agar lurus. Lipping juga sangat berguna untuk menyatukan stile yang terdiri dari beberapa potongan kayu Bagian sisi samping stile diberi lem lalu dilekatkan pada lipping. C. Pemasangan Kulit Kayu Setelah proses pemasangan lipping, stile diberi lem pada sisi atas dan bawah. Kemudian kulit kayu ditempel pada sisi yang telah diberi lem. Kulit kayu ini disebut veener. D. KetamJointer Stile dimasukkan ke dalam mesin jointer dengan pisau R dan diketam sisi kanan dan kiri. Proses ini untuk memperoleh kayu yang siku. E. Pemotongan Pemotongan stile dilakukan di mesin cross cut. Stile dipotong sesuai ukuran standar daun pintu. F. Bor Stile dibor dengan kedalaman 70 milimeter pada salah satu sisi sampingnya untuk penempatan dowel. Pengoboran stile yaitu berguna untuk mengaitkan atara stile dan middle rail dengan bantuan dowel. Universitas Sumatera Utara G. Profil Shaper Profil shaper ini dilakukan setelah stile dibor. Alat yang digunakan yaitu mesin shaper fungsinya untuk mem-profil samping stile agar komponen lain dengan stile dapat terkait. Hasil komponen stile yang telah di profile dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Stile Setelah di Profil 3. Top Rail TR, Middle M, Middle Rail MR dan Bottom Rail BR A. Pemotongan Komponen TR, M, MR dan BR dipotong sesuai ukuran yang tertera di SPK. Pemotongan TR, M, MR dan BR menggunakan mesin radial arm saw. B. Pemotongan Profil Kayu yang telah dipotong sesuai ukuran SPK, kemudian diprofil sisi ujung kayu menggunakan mesin single end. Pemotongan sisi kayu bertujuan menyatukan masing-masing komponen pintu. C. Profil Shaper Alat yang digunakan adalah mesin shaper. Profil shaper dilakukan pada komponen agar komponen BR, TR, M dan MR dapat terkait dengan panel dan komponen-komponen lainnya. Universitas Sumatera Utara D. Bor Sama seperti stile, komponen-komponen dibor dengan kedalaman 60 mm agar dapat dipasang dowel sehingga antar komponen dapat terkait.

2.5. Mesin dan Peralatan

2.5.1. Mesin

Dalam proses produksinya perusahaan menggunakan mesin-mesin yang ditunjukkan pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Mesin-Mesin yang Digunakan di PTC No Nama Mesin Jumlah Unit Fungsi 1 Kompresor 2 Untuk kompresor dan menghisap debu kayu 2 Potong Binding 1 Untuk memotong binding 3 Radial arm saw 5 Untuk pemotongan dan pembelahan 4 Cross cut 1 Untuk memotong 5 Long bed 1 Untuk membor komponen 6 Shaper 1 Untuk profil tenon, profil shaper, dan untuk memotong 7 Band saw 1 Untuk profil bentuk 8 Table saw 1 Untuk memotong 9 Thicknesser 2 Untuk pengetaman 10 Six bore 1 Untuk pengeboran pada stile 11 One bore 1 Untuk pengeboran pada komponen lainnya 12 Two bore 2 Untuk pengeboran 13 Single end 2 Untuk profil tenon 14 Wide belt sender 1 Untuk menghaluskan permukaan kayu 15 Chisel 1 Untuk proses blanking 16 Finger jointer 1 Untuk proses jointer 18 Moulder 2 Untuk perataan sisi-sisi kayu 19 Jointer Roll 4 Untuk membuat kesikuan kayu 20 Under Cut 3 Untuk pemotongan kayu 21 Pres angin 2 Untuk merekatkan veneer dengan inti veneer 22 Glue spider 1 Untuk memberikan lem pada veneer Sumber : Production Training Centre Universitas Sumatera Utara