5.2.5.2. Metode Kilbridge dan Wester
a. Pembentukan diagram precedence
Diagram precedence yang telah dibuat sebelumnya dibagi atas beberapa
region menurut urutan pengerjaan komponennya. Gambar diagram precedence yang memuat pembagian berdasarkan region ini ditunjukkan pada Gambar 5.3.
b. Pengelompokan elemen-elemen kerja untuk masing-masing region
Elemen-elemen kerja yang ada pada setiap region dikelompokkan mulai dari region
paling kiri hingga region paling kanan seperti yang ditampilkan pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Pengelompokan Elemen Kerja Tiap-tiap Region
Region Elemen
Waktu Elemen detik
Jumlah Waktu detik
1 8
106 14
28 10
44 10
107 15
108 16
60 9
109 14
75 10
13 12
I
105 17
135
2 29
29 27
45 27
61 28
76 27
II 14
106 244
3 50
30 18
97 7
99 7
46 19
III 62
19 159
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Pengelompokan ... Lanjutan Region
Elemen Waktu Elemen
detik Jumlah Waktu
detik
101 6
77 18
103 7
15 8
4 29
31 79
98 8
100 7
47 82
63 77
102 7
78 79
104 7
IV
16 166
541
5 19
32 38
48 39
64 38
79 38
V 17
206 378
6 9
33 25
49 27
65 27
80 25
VI 18
170 283
7 3
34 8
50 9
66 10
81 8
VII 19
10 48
8 4
35 5
51 5
67 5
82 5
VIII 20
6 30
9 17
36 28
IX 52
28 135
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Pengelompokan ... Lanjutan Region
Elemen Waktu Elemen
detik Jumlah Waktu
detik
68 28
83 28
21 6
10 15
37 725
53 738
69 736
84 725
X 22
41 2980
11 39
38 9
54 9
70 9
85 9
XI 23
788 863
12 11
39 12
55 12
71 13
86 12
XII 24
14 74
40 16
56 8
72 15
87 16
XIII 25
31 86
41 29
57 28
73 19
88 29
XIV 26
15 120
42 29
58 14
74 18
89 29
XV 27
15 105
43 14
59 14
XVI 90
14 42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Pengelompokan ... Lanjutan Region
Elemen Waktu Elemen
detik Jumlah Waktu
detik
XVII 91
86 86
XVIII 92
50 50
XIX 93
18 18
XX 94
275 275
XXI 95
247 247
XXII 96
148 148
c. Penentuan Stasiun Kerja
Penentuan stasiun kerja dilakukan dengan mengelompokkan elemen-elemen
kerja yang terdapat pada setiap region dengan acuan waktu stasiun yang terbentuk kurang atau sama dengan 788 detik. Penentuan stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel
5.15.
Tabel 5.15. Penentuan Stasiun Kerja Work
Center Elemen
Waktu Elemen detik
Jumlah Waktu
detik
105 17
108 16
106 14
107 15
109 14
13 12
44 10
28 10
75 10
1 8
60 9
14 106
2 29
61 28
45 27
29 27
76 27
I
3 50
743
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Penentuan … Lanjutan Work
Center Elemen
Waktu Elemen detik
Jumlah Waktu
detik
46 19
62 19
30 18
77 18
15 8
99 7
97 7
101 6
103 7
47 82
31 79
4 29
98 8
100 7
16 166
78 79
63 77
102 7
104 7
17 206
48 39
32 38
64 38
79 38
5 19
49 27
33 25
II
6 9
775
18 170
65 27
80 25
19 10
66 10
34 8
50 9
81 8
7 3
20 6
8 4
III
35 5
450
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Penentuan … Lanjutan Work
Center Elemen
Waktu Elemen detik
Jumlah Waktu
detik
51 5
67 5
82 5
52 28
68 28
36 28
83 28
9 17
21 6
10 15
IV 37
725 725
V 53
738 738
VI 69
736 736
84 725
VII 22
41 766
11 39
38 9
54 9
70 9
VIII 85
9 75
IX 23
788 788
24 14
39 12
55 12
71 13
86 12
12 11
25 31
40 16
87 16
72 15
56 8
41 29
57 28
88 29
73 19
26 15
42 29
89 29
X
74 18
581
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Penentuan … Lanjutan
d. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi
Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus:
100 .
.
1
× −
=
=
C n
Sti C
n D
n i
D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja
n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
Maka diperoleh nilai balance delay sebagai berikut: 100
788 11
70 6
81 5
788 75
766 736
38 7
25 7
50 4
775 743
788 11
× +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ −
= x
x D
D = 8668
7047 8668 −
x 100 = 18,70
Work Center
Elemen Waktu Elemen
detik Jumlah
Waktu detik
27 15
58 14
43 14
59 14
90 14
91 86
92 50
93 18
94 275
95 247
XI 96
148 670
Universitas Sumatera Utara
Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi =
100 .
1
x CT
n STi
n i =
Di mana: n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
CT = Waktu Siklus Maka, Efisiensi
= 100
788 11
7047 ×
x = 81,30
e. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI
Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu.
SI =
=
−
n i
STi STi
1 2
max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i
n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
SI=
=
− +
+ −
+ −
N i
1 2
2 2
670 788
..... 775
788 743
788 SI =
691237
SI = 831,41
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan penyeimbangan, maka dilakukan modifikasi terhadap susunan elemen kerja sehingga sedapat mungkin elemen-elemen kerja tersebut berada
dalam area yang sama seperti pada kondisi aktual agar perubahan dapat seminimal mungkin. Modifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Elemen kerja 13, 44, 28, 75, 1 dan 60 dari WC I dipindah ke WC III agar
blanking untuk panel, ST, BR, M, MR, dan TR dikerjakan pada satu work
centre. -
Elemen kerja 102 dan 104 dari WC II dipindah ke WC I agar pengerjaan polish dowell
dilakukan pada satu work centre. -
Elemen kerja 17 dari WC II dipindahkan ke WC III agar clamping Stile dan pengepressan Stile dikerjakan oleh operator yang sama.
Berdasarkan penyesuaian tersebut, hasil akhir work centre yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Stasiun Kerja Hasil Modifikasi Work
Center Urutan
Elemen Waktu
Elemen detik
Elemen Jumlah
Waktu detik
105 17
Pembelahan kayu untuk lipping Stile 108
16 Pembelahan kayu untuk lipping M
106 14
Pembelahan kayu untuk lipping MR 107
15 Pembelahan kayu untuk lipping BR
109 14
Pembelahan kayu untuk lipping TR 14
106 Pemotongan Stile
2 29
Pemotongan Panel 61
28 Pemotongan Middle
45 27
Pemotongan Bottom Rail 29
27 Pemotongan Middle Rail
76 27
Pemotongan Top Rail 3
50 Pengetaman Panel
46 19
Pengetaman Bottom Rail I
62 19
Pengetaman Middle 698
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Stasiun Kerja … Lanjutan Work
Center Urutan
Elemen Waktu
Elemen detik
Elemen Jumlah
Waktu detik
30 18
Pengetaman Middle Rail 77
18 Pengetaman Top Rail
15 8
Pengeleman Stile 99
7 Pembelahan kayu sisa BR
97 7
Pembelahan kayu sisa MR 101
6 Pembelahan kayu sisa M
103 7
Pembelahan kayu sisa TR 47
82 Pengeleman Lipping Bottom Rail
31 79
Pengeleman Lipping Middle Rail 4
29 Pengeleman panel
98 8
Polish dowell sisa MR 100
7 Polish dowell sisa BR
102 7
Polish dowell sisa M 104
7 Polish dowell sisa TR
16 166
Pemasangan Lipping Stile 78
79 Pengeleman Lipping Top Rail
63 77
Pengeleman Lipping Middle 48
39 Clamping Bottom Rail
32 38
Clamping Middle Rail 64
38 Clamping Middle
79 38
Clamping Top Rail 5
19 Clamping panel
49 27
Pengepressan Bottom Rail 33
25 Pengepressan Middle Rail
II
6 9
Pengepresan panel 555
17 206
Clamping Stile 18
170 Pengepresan Stile
65 27
Pengepressan Middle 80
25 Pengepressan Top Rail
19 10
Blanking Stile 66
10 Blanking Middle
34 8
Blanking Middle Rail 50
9 Blanking Bottom Rail
81 8
Blanking Top Rail 20
6 Pemeriksaan ketebalan Stile
35 5
Pemeriksaan ketebalan Middle Rail 51
5 Pemeriksaan ketebalan Bottom Rail
67 5
Pemeriksaan ketebalan Middle 82
5 Pemeriksaan ketebalan Top Rail
III
13 12
Blanking Stile 715
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Stasiun Kerja … Lanjutan Work
Center Urutan
Elemen Waktu
Elemen detik
Elemen Jumlah
Waktu detik
44 10
Blanking Bottom Rail 28
10 Blanking Middle Rail
75 10
Blanking Top Rail 1
8 Blanking panel
60 9
Blanking Middle 21
6 Pengeleman Stile
52 28
Pengeleman Veener Bottom Rail 68
28 Pengeleman Veener Middle
36 28
Pengeleman veener Middle Rail 83
28 Pengeleman Veener Top Rail
9 17
Pemotongan panjang Panel 7
3 Pembelahan Lebar panel
8 4
Pengetaman Tebal panel 10
15 Penghalusan panel dengan WBS
IV 37
725 Pengepresan Middle Rail
725 V
53 738
Pengepresan Bottom Rail 738
VI 69
736 Pengepresan Middle
736 84
725 Pengepresan Top Rail
VII 22
41 Pemasangan Veener Stile
766 VIII
23 788
Pengepresan Stile 788
11 39
Profil Panel 38
9 Pengetaman Middle Rail dengan pisau R
54 9
Pengetaman Bottom Rail dengan Pisau R 70
9 Pengetaman Middle dengan Pisau R
85 9
Pengetaman Tup Rail dengan Pisau R IX
24 14
Pengetaman Stile dengan pisau R 89
39 12
Profil Lebar Middle Rail 55
12 Profil Lebar Bottom Rail
71 13
Profil Lebar Middle 86
12 Profil Lebar Top Rail
12 11
Penghalusan Profil Panel 25
31 Pemotongan Panjang Stile
40 16
Profil Panjang Middle Rail 87
16 Profil Panjang Top Rail
72 15
Profil Panjang Middle 56
8 Profil Panjang Bottom Rail
41 29
Bor Samping Middle Rail 57
28 Bor Samping Bottom Rail
X
88 29
Bor Samping Top Rail 567
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Stasiun Kerja … Lanjutan
c. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi
Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus:
100 .
.
1
× −
=
=
C n
Sti C
n D
n i
D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja
n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
Work Center
Urutan Elemen
Waktu Elemen
detik Elemen
Jumlah Waktu
detik
73 19
Bor Samping Middle 26
15 Pengeboran Stile
42 29
Bor Tengah Middle Rail 89
29 Bor Tengah Top Rail
58 14
Bor Tengah Bottom Rail 27
15 Profil panjang Stile
74 18
Pemasangan dowell Middle 43
14 Pemasangan Dowel Middle Rail
59 14
Pemasangan Dowel Bottom Rail 90
14 Pemasangan Dowel Top Rail
91 86
Perakitan Daun Pintu 92
50 Pengepresan daun pintu
93 18
Penghalusan daun pintu dengan WBS 94
275 Pendempulan daun pintu
95 247
Penghalusan daun pintu XI
96 148
Packing daun pintu 670
Universitas Sumatera Utara
Maka diperoleh nilai balance delay sebagai berikut: D =
8668 7047
8668 − x 100 = 18,70
Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi =
100 .
1
x CT
n STi
n i =
Di mana: n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
CT = Waktu Siklus Maka, Efisiensi
= 100
788 11
7047 ×
x = 81,30
d. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini
perakitan tertentu. SI =
=
−
n i
STi STi
1 2
max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i
n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
SI=
=
− +
+ −
+ −
N i
1 2
2 2
670 788
..... 555
788 698
788 SI =
= 628741
792,931
Universitas Sumatera Utara
5.2.5.3. Metode Moodie Young