Metode Helgeson dan Birnie

5.2.5. Usulan Perbaikan

Berikut akan diuraikan pembagian elemen kerja ke dalam work centre.

5.2.5.1. Metode Helgeson dan Birnie

a. Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja Berdasarkan precedence diagram, bobot dari setiap elemen kerja dapat diperoleh dari lintasan terpanjang waktu pengerjaan elemen kerja tersebut hingga proses terakhir. Hasil dari perhitungan bobot secara keseluruhan diranking sehingga diperoleh ranking dari nilai bobot elemen kerja. Hasil perankingan dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja Urutan Elemen Waktu Elemen detik Bobot Ranking 1 8 1052 57 2 29 1044 58 3 50 1015 59 4 29 965 60 5 19 934 61 6 9 915 66 7 3 906 69 8 4 903 70 9 17 901 72 10 15 883 78 11 39 869 84 12 11 837 103 13 12 2408 1 14 106 2396 2 15 8 2290 4 16 166 2288 5 17 206 2117 6 18 170 1916 7 19 10 1742 31 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan Urutan Elemen Waktu Elemen detik Bobot Ranking 20 6 1736 32 21 6 1730 34 22 41 1724 35 23 788 1682 44 24 14 894 73 25 31 880 81 26 15 850 89 27 15 835 99 28 10 1892 8 29 27 1875 11 30 18 1855 16 31 79 1837 22 32 38 1758 28 33 25 1716 36 34 8 1691 40 35 5 1687 42 36 28 1682 46 37 725 1652 53 38 9 929 62 39 12 919 64 40 16 907 67 41 29 892 75 42 29 863 85 43 14 834 100 44 10 1880 10 45 27 1870 13 46 19 1853 20 47 82 1834 24 48 39 1752 30 49 27 1713 38 50 9 1686 45 51 5 1677 48 52 28 1668 49 53 738 1640 55 54 9 906 71 55 12 894 74 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan Urutan Elemen Waktu Elemen detik Bobot Ranking 56 8 885 79 57 28 877 82 58 14 848 91 59 14 834 101 60 9 1870 14 61 28 1853 15 62 19 1833 25 63 77 1807 27 64 38 1737 33 65 27 1699 39 66 10 1667 50 67 5 1662 51 68 28 1653 52 69 736 1629 56 70 9 893 77 71 13 884 80 72 15 871 83 73 19 856 87 74 18 846 98 75 10 1892 9 76 27 1875 12 77 18 1845 17 78 79 1837 23 79 38 1758 29 80 25 1716 37 81 8 1691 41 82 5 1687 43 83 28 1682 47 84 725 1652 54 85 9 929 63 86 12 919 65 87 16 907 68 88 29 892 76 89 29 863 86 90 14 834 102 91 86 820 104 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan Urutan Elemen Waktu Elemen detik Bobot Ranking 92 50 737 105 93 18 685 106 94 275 669 107 95 247 395 108 96 148 148 109 97 7 847 92 98 8 842 95 99 7 848 90 100 7 841 96 101 6 850 88 102 7 845 94 103 7 847 93 104 7 841 97 105 17 2299 3 106 14 1845 18 107 15 1840 21 108 16 1823 26 109 14 1845 19 Kemudian data diurutkan berdasarkan ranking seperti disajikan pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Pengurutan Berdasarkan Ranking Ranking Urutan Elemen Waktu detik Bobot 1 13 12 2408 2 14 106 2396 3 105 17 2299 4 15 8 2290 5 16 166 2288 6 17 206 2117 7 18 170 1916 8 28 10 1892 9 75 10 1892 10 44 10 1880 11 29 27 1875 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan Ranking Urutan Elemen Waktu detik Bobot 12 76 27 1875 13 45 27 1870 14 60 9 1870 15 30 18 1855 16 46 19 1853 17 61 28 1853 18 77 18 1845 19 106 14 1845 20 109 14 1845 21 107 15 1840 22 31 79 1837 23 78 79 1837 24 47 82 1834 25 62 19 1833 26 108 16 1823 27 63 77 1807 28 32 38 1758 29 79 38 1758 30 48 39 1752 31 19 10 1742 32 64 38 1737 33 20 6 1736 34 21 6 1730 35 22 41 1724 36 33 25 1716 37 80 25 1716 38 49 27 1713 39 65 27 1699 40 34 8 1691 41 81 8 1691 42 35 5 1687 43 82 5 1687 44 50 9 1686 45 23 788 1682 46 36 28 1682 47 83 28 1682 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan Ranking Urutan Elemen Waktu detik Bobot 48 51 5 1677 49 52 28 1668 50 66 10 1667 51 67 5 1662 52 68 28 1653 53 37 725 1652 54 84 725 1652 55 53 738 1640 56 69 736 1629 57 1 8 1052 58 2 29 1044 59 3 50 1015 60 4 29 965 61 5 19 934 62 38 9 929 63 85 9 929 64 39 12 919 65 86 12 919 66 6 9 915 67 40 16 907 68 87 16 907 69 7 3 906 70 54 9 906 71 8 4 903 72 9 17 901 73 24 14 894 74 55 12 894 75 70 9 893 76 41 29 892 77 88 29 892 78 56 8 885 79 71 13 884 80 10 15 883 81 25 31 880 82 57 28 877 83 72 15 871 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan Ranking Urutan Elemen Waktu detik Bobot 84 11 39 869 85 42 29 863 86 89 29 863 87 73 19 856 88 101 6 850 89 26 15 850 90 99 7 848 91 58 14 848 92 97 7 847 93 103 7 847 94 74 18 846 95 102 7 845 96 98 8 842 97 100 7 841 98 104 7 841 99 12 11 837 100 27 15 835 101 43 14 834 102 59 14 834 103 90 14 834 104 91 86 820 105 92 50 737 106 93 18 685 107 94 275 669 108 95 247 395 109 96 148 148 b. Pembentukan Stasiun Kerja Sebagai acuan: Waktu baku 1 work center adalah 788 detik C. Elemen kerja 13 dengan bobot tertinggi memiliki waktu elemen T 12 detik. Maka: C-T = 788-12 = 776 detik. Perhitungan serupa dilakukan untuk bobot tertinggi selanjutnya dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Pembentukan Stasiun Kerja Ranking Elemen Kerja Pengecekan Precedence Waktu Elemen T C-T Keterangan WC I 1 13 12 776 Masuk 2 14 106 670 Masuk 3 105 17 653 Masuk 4 15 8 645 Masuk 5 16 166 479 Masuk 6 17 206 273 Masuk 7 18 170 103 Masuk 8 28 10 93 Masuk 9 75 10 83 Masuk 10 44 10 73 Masuk 11 29 27 46 Masuk 12 76 27 19 Masuk 13 45 X 27 -8 Keluar WC II 13 45 27 761 Masuk 14 60 9 752 Masuk 15 30 18 734 Masuk 16 46 19 715 Masuk 17 61 28 687 Masuk 18 77 18 669 Masuk 19 106 14 655 Masuk 20 109 14 641 Masuk 21 107 15 626 Masuk 22 31 79 547 Masuk 23 78 79 468 Masuk 24 47 82 386 Masuk 25 62 19 367 Masuk 26 108 16 351 Masuk 27 63 77 274 Masuk 28 32 38 236 Masuk 29 79 38 198 Masuk 30 48 39 159 Masuk 31 19 10 149 Masuk 32 64 38 111 Masuk 33 20 6 105 Masuk 34 21 6 99 Masuk 35 22 41 58 Masuk 36 33 25 33 Masuk 37 80 25 8 Masuk Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Pengecekan Precedence Waktu Elemen T C-T Keterangan 38 49 X 27 -19 Keluar WC III 38 49 27 761 Masuk 39 65 27 734 Masuk 40 34 8 726 Masuk 41 81 8 718 Masuk 42 35 5 712 Masuk 43 82 5 707 Masuk 44 50 9 698 Masuk 45 23 X 788 -90 Keluar WC IV 45 23 788 Masuk 46 36 X 28 -28 Keluar WC V 46 36 28 760 Masuk 47 83 28 732 Masuk 48 51 5 727 Masuk 49 52 28 699 Masuk 50 66 10 689 Masuk 51 67 5 684 Masuk 52 68 28 656 Masuk 53 37 X 725 -69 Keluar WC VI 53 37 725 63 Masuk 54 84 X 725 -662 Keluar WC VII 54 84 725 63 Masuk 55 53 X 738 -675 Keluar WC VIII 55 53 738 50 Masuk 56 69 X 736 -686 Keluar WC IX 56 69 736 52 Masuk 57 1 8 44 Masuk 58 2 29 15 Masuk 59 3 X 50 -34 Keluar WC X 59 3 50 739 Masuk 60 4 29 711 Masuk 61 5 19 692 Masuk Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Pengecekan Precedence Waktu Elemen T C-T Keterangan 62 38 9 683 Masuk 63 85 9 674 Masuk 64 39 12 662 Masuk 65 86 12 650 Masuk 66 6 9 641 Masuk 67 40 16 625 Masuk 68 87 16 609 Masuk 69 7 3 606 Masuk 70 54 9 597 Masuk 71 8 4 593 Masuk 72 9 17 576 Masuk 73 24 14 562 Masuk 74 55 12 550 Masuk 75 70 9 541 Masuk 76 41 29 512 Masuk 77 88 29 483 Masuk 78 56 8 475 Masuk 79 71 13 462 Masuk 80 10 15 447 Masuk 81 25 31 416 Masuk 82 57 28 387 Masuk 83 72 15 372 Masuk 84 11 39 333 Masuk 85 42 29 304 Masuk 86 89 29 275 Masuk 87 73 19 256 Masuk 88 101 6 250 Masuk 89 26 15 235 Masuk 90 99 7 228 Masuk 91 58 14 214 Masuk 92 97 7 208 Masuk 93 103 7 201 Masuk 94 74 18 183 Masuk 95 102 7 176 Masuk 96 98 8 168 Masuk 97 100 7 161 Masuk 98 104 7 153 Masuk 99 12 11 142 Masuk 100 27 15 127 Masuk 101 43 14 113 Masuk Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Pengecekan Precedence Waktu Elemen T C-T Keterangan 102 59 14 99 Masuk 103 90 14 85 Masuk 104 91 X 86 -1 Keluar WC XI 104 91 86 702 Masuk 105 92 50 652 Masuk 106 93 18 634 Masuk 107 94 275 359 Masuk 108 95 247 112 Masuk 109 96 X 148 -36 Keluar 109 96 148 640 Masuk Dari hasil penyeimbangan lintasan dengan metode Helgeson Birnie, maka diperoleh 11 work centre dengan pengalokasian elemen kerja yang ditunjukkan pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Jumlah Waktu Setiap Work Centre Ranking Elemen Kerja Waktu Elemen T C-T Jumlah Waktu Work Center detik WC I 1 13 12 776 2 14 106 670 3 105 17 653 4 15 8 645 5 16 166 479 6 17 206 273 7 18 170 103 8 28 10 93 9 75 10 83 10 44 10 73 11 29 27 46 12 76 27 19 769 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Waktu Elemen T C-T Jumlah Waktu Work Center detik WC II 13 45 27 761 14 60 9 752 15 30 18 734 16 46 19 715 17 61 28 687 18 77 18 669 19 106 14 655 20 109 14 641 21 107 15 626 22 31 79 547 23 78 79 468 24 47 82 386 25 62 19 367 26 108 16 351 27 63 77 274 28 32 38 236 29 79 38 198 30 48 39 159 31 19 10 149 32 64 38 111 33 20 6 105 34 21 6 99 35 22 41 58 36 33 25 33 37 80 25 8 780 WC III 38 49 27 761 39 65 27 734 40 34 8 726 41 81 8 718 42 35 5 712 43 82 5 707 44 50 9 698 89 WC IV 45 23 788 788 WC V 46 36 28 760 47 83 28 732 48 51 5 727 49 52 28 699 132 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Waktu Elemen T C-T Jumlah Waktu Work Center detik 50 66 10 689 51 67 5 684 52 68 28 656 WC VI 53 37 725 63 725 WC VII 54 84 725 63 725 WC VIII 55 53 738 50 738 WC IX 56 69 736 52 57 1 8 44 58 2 29 15 773 WC X 59 3 50 739 60 4 29 711 61 5 19 692 62 38 9 683 63 85 9 674 64 39 12 662 65 86 12 650 66 6 9 641 67 40 16 625 68 87 16 609 69 7 3 606 70 54 9 597 71 8 4 593 72 9 17 576 73 24 14 562 74 55 12 550 75 70 9 541 76 41 29 512 77 88 29 483 78 56 8 475 79 71 13 462 80 10 15 447 81 25 31 416 82 57 28 387 83 72 15 372 84 11 39 333 85 42 29 304 86 89 29 275 87 73 19 256 704 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking Elemen Kerja Waktu Elemen T C-T Jumlah Waktu Work Center detik 88 101 6 250 89 26 15 235 90 99 7 228 91 58 14 214 92 97 7 208 93 103 7 201 94 74 18 183 95 102 7 176 96 98 8 168 97 100 7 161 98 104 7 153 99 12 11 142 100 27 15 127 101 43 14 113 102 59 14 99 103 90 14 85 WC XI 104 91 86 702 105 92 50 652 106 93 18 634 107 94 275 359 108 95 247 112 676 WC XII 109 96 148 640 148 c. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus: 100 . . 1 × − = = C n Sti C n D n i D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja n = Jumlah stasiun kerja Universitas Sumatera Utara Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n Maka, 100 788 12 148 676 704 773 738 725 725 132 788 89 780 769 788 12 × + + + + + + + + + + + − = x x D D = 9456 7047 9456 − x 100 = 25,48 Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi = 100 . 1 x CT n STi n i = Di mana: n = Jumlah stasiun kerja Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n CT = Waktu Siklus Maka Efisiensi = 100 788 12 7047 × x = 74,52 d. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu. SI = = − n i STi STi 1 2 max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i Universitas Sumatera Utara n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk SI= = − + + − + − n i 1 2 2 2 148 788 ..... 780 788 769 788 = = n i 1 1359225 = 1165,85 Setelah dilakukan penyeimbangan, maka dilakukan modifikasi terhadap susunan elemen kerja sehingga sedapat mungkin elemen-elemen kerja tersebut berada dalam area yang sama seperti pada kondisi aktual agar perubahan dapat seminimal mungkin. Modifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Elemen kerja 33 dan 80 dari WC II, elemen kerja 49 dan 65 dari WC III dipindah ke WC V agar elemen kerja untuk pengepressan MR, TR, BR dan M dilakukan di satu work centre saja. 2. Elemen kerja 45 dan 61 dari WC II dipindah ke WC I agar pengerjaan pemotongan untuk M, MR, BR, TR dikerjakan pada satu work centre. 3. Elemen kerja 13, 28, 75, 44 dari WC I, elemen kerja 60 dan 19 dari WC II, elemen kerja 55, 66 dan 67 dari WC V, serta elemen kerja 1 dari WC IX dipindah ke WC III agar pengerjaan blanking dan pemeriksaan ketebalan dikerjakan pada satu work centre. 4. Elemen kerja 105 pada WC I dipindah ke WC II agar pengerjaan pembelahan kayu untuk lipping Stile, M, MR, BR dan TR dikerjakan pada satu work centre saja. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penyesuaian tersebut, hasil akhir work centre yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Stasiun Kerja Hasil Modifikasi Elemen Kerja Waktu Elemen detik Elemen Kerja Jumlah Waktu Work Center detik 14 106 Pemotongan Stile dengan radial arm saw 15 8 Pengeleman Stile dengan menggunakan kuas 16 166 Pemasangan Lipping Stile secara manual 17 206 Clamping Stile dengan peralatan clamping 18 170 Pengepresan Stile dengan peralatan clamping 29 27 Pemotongan Middle Rail dengan radial arm saw 76 27 Pemotongan Top Rail dengan radial arm saw 45 27 Pemotongan Bottom Rail 61 28 Pemotongan Middle 765 105 17 Pembelahan kayu untuk lipping Stile 106 14 Pembelahan kayu untuk lipping MR 109 14 Pembelahan kayu untuk lipping TR 107 15 Pembelahan kayu untuk lipping BR 108 16 Pembelahan kayu untuk lipping M 30 18 Pengetaman Middle Rail 46 19 Pengetaman Bottom Rail 77 18 Pengetaman Top Rail 62 19 Pengetaman Middle 31 79 Pengeleman Lipping Middle Rail 78 79 Pengeleman Lipping Top Rail 47 82 Pengeleman Lipping Bottom Rail 63 77 Pengeleman Lipping Middle 32 38 Clamping Middle Rail 79 38 Clamping Top Rail 48 39 Clamping Bottom Rail 64 38 Clamping Middle 20 6 Pemeriksaan ketebalan Stile 21 6 Pengeleman Stile 673 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan Elemen Kerja Waktu Elemen detik Elemen Kerja Jumlah Waktu Work Center detik 22 41 Pemasangan Veener Stile 13 12 Blanking Stile 28 10 Blanking Middle Rail 75 10 Blanking Top Rail 44 10 Blanking Bottom Rail 60 9 Blanking Middle 19 10 Blanking akhir Stile 66 10 Blanking akhir Middle 1 8 Blanking awal panel 34 8 Blanking akhir Middle Rail 81 8 Blanking Top Rail 35 5 Pemeriksaan ketebalan Middle Rail 82 5 Pemeriksaan ketebalan Top Rail 50 9 Blanking Akhir Bottom Rail 51 5 Pemeriksaan ketebalan Bottom Rail 67 5 Pemeriksaan ketebalan Middle 124 36 28 Pengeleman veener Middle Rail 83 28 Pengeleman veener Top Rail 52 28 Pengeleman Veener Bottom Rail 68 28 Pengeleman Veener Middle 33 25 Pengepressan Middle Rail 80 25 Pengepressan Top Rail 49 27 Pengepressan Bottom Rail 65 27 Pengepressan Middle 216 23 788 Pengepresan Stile 788 37 725 Pengepresan Middle Rail 725 84 725 Pengepresan Top Rail 725 53 738 Pengepresan Bottom Rail 738 69 736 Pengepresan Middle 2 29 Pemotongan panel 765 3 50 Pengetaman panel 4 29 Pengeleman panel 5 19 Clamping panel 6 9 Pengepresan panel 38 9 Pengetaman MR dengan pisau R 85 9 Pengetaman Top Rail dengan Pisau R 54 9 Pengetaman Bottom Rail dengan Pisau R 24 14 Pengetaman Stile dengan pisau R 691 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan Elemen Kerja Waktu Elemen detik Elemen Kerja Jumlah Waktu Work Center detik 70 9 Pengetaman Middle dengan Pisau R 39 12 Profil Lebar Middle Rail 86 12 Profil Lebar Top Rail 55 12 Profil Lebar Bottom Rail 40 16 Profil Panjang Middle Rail 87 16 Profil Panjang Top Rail 72 15 Profil Panjang Middle 27 15 Profil panjang Stile 56 8 Profil Panjang Bottom Rail 7 3 Pembelahan Lebar panel 8 4 Pengetaman Tebal Panel 9 17 Pemotongan panjang panel 41 29 Bor Samping Middle Rail 88 29 Bor Samping Top Rail 73 19 Bor Samping Middle 57 28 Bor Samping Bottom Rail 25 31 Pemotongan Panjang Stile 10 15 Penghalusan panel dengan WBS 12 11 Penghalusan Profil panel 11 39 Profil panel 42 29 Bor Tengah Middle Rail 89 29 Bor Tengah Top Rail 58 14 Bor Tengah Bottom Rail 26 15 Pengeboran Stile 101 6 Pembelahan kayu sisa M 99 7 Pembelahan kayu sisa BR 97 7 Pembelahan kayu sisa MR 103 7 Pembelahan kayu sisa TR 102 7 Polish dowell sisa M 98 8 Polish dowell sisa MR 100 7 Polish dowell sisa BR 104 7 Polish dowell sisa TR 43 14 Pemasangan dowell Middle Rail 59 14 Pemasangan dowell M 74 18 Pemasangan dowell Bottom Rail 90 14 Pemasangan Dowel Top Rail 91 86 Perakitan Daun Pintu 92 50 Pengepresan daun pintu 676 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan Elemen Kerja Waktu Elemen detik Elemen Kerja Jumlah Waktu Work Center detik 93 18 Penghalusan daun pintu dengan WBS 94 275 Pendempulan daun pintu 95 247 Penghalusan daun pintu 96 148 Packing daun pintu 148 a. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus: 100 . . 1 × − = = C n Sti C n D n i D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja n = Jumlah stasiun kerja Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n Maka, 100 788 12 148 ... 673 765 788 12 × + + + − = x x D D = 9456 7047 9456 − x 100 = 25,48 Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi = 100 . 1 x CT n STi n i = Universitas Sumatera Utara Di mana: n = Jumlah stasiun kerja Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n CT = Waktu Siklus Maka Efisiensi = 100 788 12 7047 × x = 74,52 b. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu. SI = = − n i STi STi 1 2 max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk SI= = − + + − + − n i 1 2 2 2 148 788 ..... 673 788 765 788 = = n i 1 1218866 = 023 , 1104 Universitas Sumatera Utara

5.2.5.2. Metode Kilbridge dan Wester