5.2.5. Usulan Perbaikan
Berikut akan diuraikan pembagian elemen kerja ke dalam work centre.
5.2.5.1. Metode Helgeson dan Birnie
a. Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja
Berdasarkan precedence diagram, bobot dari setiap elemen kerja dapat diperoleh dari lintasan terpanjang waktu pengerjaan elemen kerja tersebut hingga
proses terakhir. Hasil dari perhitungan bobot secara keseluruhan diranking sehingga diperoleh ranking dari nilai bobot elemen kerja. Hasil perankingan dapat dilihat pada
Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja
Urutan Elemen Waktu Elemen
detik Bobot
Ranking
1 8
1052 57
2 29
1044 58
3 50
1015 59
4 29
965 60
5 19
934 61
6 9
915 66
7 3
906 69
8 4
903 70
9 17
901 72
10 15
883 78
11 39
869 84
12 11
837 103
13 12
2408 1
14 106
2396 2
15 8
2290 4
16 166
2288 5
17 206
2117 6
18 170
1916 7
19 10
1742 31
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan
Urutan Elemen Waktu Elemen
detik Bobot
Ranking
20 6
1736 32
21 6
1730 34
22 41
1724 35
23 788
1682 44
24 14
894 73
25 31
880 81
26 15
850 89
27 15
835 99
28 10
1892 8
29 27
1875 11
30 18
1855 16
31 79
1837 22
32 38
1758 28
33 25
1716 36
34 8
1691 40
35 5
1687 42
36 28
1682 46
37 725
1652 53
38 9
929 62
39 12
919 64
40 16
907 67
41 29
892 75
42 29
863 85
43 14
834 100
44 10
1880 10
45 27
1870 13
46 19
1853 20
47 82
1834 24
48 39
1752 30
49 27
1713 38
50 9
1686 45
51 5
1677 48
52 28
1668 49
53 738
1640 55
54 9
906 71
55 12
894 74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan
Urutan Elemen Waktu Elemen
detik Bobot
Ranking
56 8
885 79
57 28
877 82
58 14
848 91
59 14
834 101
60 9
1870 14
61 28
1853 15
62 19
1833 25
63 77
1807 27
64 38
1737 33
65 27
1699 39
66 10
1667 50
67 5
1662 51
68 28
1653 52
69 736
1629 56
70 9
893 77
71 13
884 80
72 15
871 83
73 19
856 87
74 18
846 98
75 10
1892 9
76 27
1875 12
77 18
1845 17
78 79
1837 23
79 38
1758 29
80 25
1716 37
81 8
1691 41
82 5
1687 43
83 28
1682 47
84 725
1652 54
85 9
929 63
86 12
919 65
87 16
907 68
88 29
892 76
89 29
863 86
90 14
834 102
91 86
820 104
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Penentuan Ranking … Lanjutan
Urutan Elemen Waktu Elemen
detik Bobot
Ranking
92 50
737 105
93 18
685 106
94 275
669 107
95 247
395 108
96 148
148 109
97 7
847 92
98 8
842 95
99 7
848 90
100 7
841 96
101 6
850 88
102 7
845 94
103 7
847 93
104 7
841 97
105 17
2299 3
106 14
1845 18
107 15
1840 21
108 16
1823 26
109 14
1845 19
Kemudian data diurutkan berdasarkan ranking seperti disajikan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Pengurutan Berdasarkan Ranking
Ranking Urutan Elemen
Waktu detik Bobot
1 13
12 2408
2 14
106 2396
3 105
17 2299
4 15
8 2290
5 16
166 2288
6 17
206 2117
7 18
170 1916
8 28
10 1892
9 75
10 1892
10 44
10 1880
11 29
27 1875
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan
Ranking Urutan Elemen
Waktu detik Bobot
12 76
27 1875
13 45
27 1870
14 60
9 1870
15 30
18 1855
16 46
19 1853
17 61
28 1853
18 77
18 1845
19 106
14 1845
20 109
14 1845
21 107
15 1840
22 31
79 1837
23 78
79 1837
24 47
82 1834
25 62
19 1833
26 108
16 1823
27 63
77 1807
28 32
38 1758
29 79
38 1758
30 48
39 1752
31 19
10 1742
32 64
38 1737
33 20
6 1736
34 21
6 1730
35 22
41 1724
36 33
25 1716
37 80
25 1716
38 49
27 1713
39 65
27 1699
40 34
8 1691
41 81
8 1691
42 35
5 1687
43 82
5 1687
44 50
9 1686
45 23
788 1682
46 36
28 1682
47 83
28 1682
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan
Ranking Urutan Elemen
Waktu detik Bobot
48 51
5 1677
49 52
28 1668
50 66
10 1667
51 67
5 1662
52 68
28 1653
53 37
725 1652
54 84
725 1652
55 53
738 1640
56 69
736 1629
57 1
8 1052
58 2
29 1044
59 3
50 1015
60 4
29 965
61 5
19 934
62 38
9 929
63 85
9 929
64 39
12 919
65 86
12 919
66 6
9 915
67 40
16 907
68 87
16 907
69 7
3 906
70 54
9 906
71 8
4 903
72 9
17 901
73 24
14 894
74 55
12 894
75 70
9 893
76 41
29 892
77 88
29 892
78 56
8 885
79 71
13 884
80 10
15 883
81 25
31 880
82 57
28 877
83 72
15 871
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Penentuan Ranking … Lanjutan
Ranking Urutan Elemen
Waktu detik Bobot
84 11
39 869
85 42
29 863
86 89
29 863
87 73
19 856
88 101
6 850
89 26
15 850
90 99
7 848
91 58
14 848
92 97
7 847
93 103
7 847
94 74
18 846
95 102
7 845
96 98
8 842
97 100
7 841
98 104
7 841
99 12
11 837
100 27
15 835
101 43
14 834
102 59
14 834
103 90
14 834
104 91
86 820
105 92
50 737
106 93
18 685
107 94
275 669
108 95
247 395
109 96
148 148
b. Pembentukan Stasiun Kerja
Sebagai acuan: Waktu baku 1 work center adalah 788 detik C. Elemen kerja 13 dengan bobot tertinggi memiliki waktu elemen T 12 detik.
Maka: C-T = 788-12 = 776 detik. Perhitungan serupa dilakukan untuk bobot tertinggi selanjutnya dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Pembentukan Stasiun Kerja Ranking
Elemen Kerja
Pengecekan Precedence
Waktu Elemen
T C-T
Keterangan WC I
1 13
12 776
Masuk 2
14 106
670 Masuk
3 105
17 653
Masuk 4
15 8
645 Masuk
5 16
166 479
Masuk 6
17 206
273 Masuk
7 18
170 103
Masuk 8
28 10
93 Masuk
9 75
10 83
Masuk 10
44 10
73 Masuk
11 29
27 46
Masuk 12
76 27
19 Masuk
13 45
X 27
-8 Keluar
WC II
13 45
27 761
Masuk 14
60 9
752 Masuk
15 30
18 734
Masuk 16
46 19
715 Masuk
17 61
28 687
Masuk 18
77 18
669 Masuk
19 106
14 655
Masuk 20
109 14
641 Masuk
21 107
15 626
Masuk 22
31 79
547 Masuk
23 78
79 468
Masuk 24
47 82
386 Masuk
25 62
19 367
Masuk 26
108 16
351 Masuk
27 63
77 274
Masuk 28
32 38
236 Masuk
29 79
38 198
Masuk 30
48 39
159 Masuk
31 19
10 149
Masuk 32
64 38
111 Masuk
33 20
6 105
Masuk 34
21 6
99 Masuk
35 22
41 58
Masuk 36
33 25
33 Masuk
37 80
25 8
Masuk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Pengecekan Precedence
Waktu Elemen
T C-T
Keterangan
38 49
X 27
-19 Keluar
WC III
38 49
27 761
Masuk 39
65 27
734 Masuk
40 34
8 726
Masuk 41
81 8
718 Masuk
42 35
5 712
Masuk 43
82 5
707 Masuk
44 50
9 698
Masuk 45
23 X
788 -90
Keluar
WC IV
45 23
788 Masuk
46 36
X 28
-28 Keluar
WC V
46 36
28 760
Masuk 47
83 28
732 Masuk
48 51
5 727
Masuk 49
52 28
699 Masuk
50 66
10 689
Masuk 51
67 5
684 Masuk
52 68
28 656
Masuk 53
37 X
725 -69
Keluar
WC VI
53 37
725 63
Masuk 54
84 X
725 -662
Keluar
WC VII
54 84
725 63
Masuk 55
53 X
738 -675
Keluar
WC VIII
55 53
738 50
Masuk 56
69 X
736 -686
Keluar
WC IX
56 69
736 52
Masuk 57
1 8
44 Masuk
58 2
29 15
Masuk 59
3 X
50 -34
Keluar
WC X
59 3
50 739
Masuk 60
4 29
711 Masuk
61 5
19 692
Masuk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Pengecekan Precedence
Waktu Elemen
T C-T
Keterangan
62 38
9 683
Masuk 63
85 9
674 Masuk
64 39
12 662
Masuk 65
86 12
650 Masuk
66 6
9 641
Masuk 67
40 16
625 Masuk
68 87
16 609
Masuk 69
7 3
606 Masuk
70 54
9 597
Masuk 71
8 4
593 Masuk
72 9
17 576
Masuk 73
24 14
562 Masuk
74 55
12 550
Masuk 75
70 9
541 Masuk
76 41
29 512
Masuk 77
88 29
483 Masuk
78 56
8 475
Masuk 79
71 13
462 Masuk
80 10
15 447
Masuk 81
25 31
416 Masuk
82 57
28 387
Masuk 83
72 15
372 Masuk
84 11
39 333
Masuk 85
42 29
304 Masuk
86 89
29 275
Masuk 87
73 19
256 Masuk
88 101
6 250
Masuk 89
26 15
235 Masuk
90 99
7 228
Masuk 91
58 14
214 Masuk
92 97
7 208
Masuk 93
103 7
201 Masuk
94 74
18 183
Masuk 95
102 7
176 Masuk
96 98
8 168
Masuk 97
100 7
161 Masuk
98 104
7 153
Masuk 99
12 11
142 Masuk
100 27
15 127
Masuk 101
43 14
113 Masuk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Pembentukan ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Pengecekan Precedence
Waktu Elemen
T C-T
Keterangan
102 59
14 99
Masuk 103
90 14
85 Masuk
104 91
X 86
-1 Keluar
WC XI
104 91
86 702
Masuk 105
92 50
652 Masuk
106 93
18 634
Masuk 107
94 275
359 Masuk
108 95
247 112
Masuk 109
96 X
148 -36
Keluar 109
96 148
640 Masuk
Dari hasil penyeimbangan lintasan dengan metode Helgeson Birnie, maka diperoleh 11 work centre dengan pengalokasian elemen kerja yang ditunjukkan pada
Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Jumlah Waktu Setiap Work Centre
Ranking Elemen
Kerja Waktu
Elemen T C-T
Jumlah Waktu Work Center
detik WC I
1 13
12 776
2 14
106 670
3 105
17 653
4 15
8 645
5 16
166 479
6 17
206 273
7 18
170 103
8 28
10 93
9 75
10 83
10 44
10 73
11 29
27 46
12 76
27 19
769
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Waktu Elemen T
C-T Jumlah Waktu
Work Center detik
WC II
13 45
27 761
14 60
9 752
15 30
18 734
16 46
19 715
17 61
28 687
18 77
18 669
19 106
14 655
20 109
14 641
21 107
15 626
22 31
79 547
23 78
79 468
24 47
82 386
25 62
19 367
26 108
16 351
27 63
77 274
28 32
38 236
29 79
38 198
30 48
39 159
31 19
10 149
32 64
38 111
33 20
6 105
34 21
6 99
35 22
41 58
36 33
25 33
37 80
25 8
780
WC III
38 49
27 761
39 65
27 734
40 34
8 726
41 81
8 718
42 35
5 712
43 82
5 707
44 50
9 698
89
WC IV
45 23
788 788
WC V
46 36
28 760
47 83
28 732
48 51
5 727
49 52
28 699
132
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Waktu Elemen T
C-T Jumlah Waktu
Work Center detik
50 66
10 689
51 67
5 684
52 68
28 656
WC VI
53 37
725 63
725
WC VII
54 84
725 63
725
WC VIII
55 53
738 50
738
WC IX
56 69
736 52
57 1
8 44
58 2
29 15
773
WC X
59 3
50 739
60 4
29 711
61 5
19 692
62 38
9 683
63 85
9 674
64 39
12 662
65 86
12 650
66 6
9 641
67 40
16 625
68 87
16 609
69 7
3 606
70 54
9 597
71 8
4 593
72 9
17 576
73 24
14 562
74 55
12 550
75 70
9 541
76 41
29 512
77 88
29 483
78 56
8 475
79 71
13 462
80 10
15 447
81 25
31 416
82 57
28 387
83 72
15 372
84 11
39 333
85 42
29 304
86 89
29 275
87 73
19 256
704
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Jumlah Waktu ... Lanjutan Ranking
Elemen Kerja
Waktu Elemen T
C-T Jumlah Waktu
Work Center detik
88 101
6 250
89 26
15 235
90 99
7 228
91 58
14 214
92 97
7 208
93 103
7 201
94 74
18 183
95 102
7 176
96 98
8 168
97 100
7 161
98 104
7 153
99 12
11 142
100 27
15 127
101 43
14 113
102 59
14 99
103 90
14 85
WC XI
104 91
86 702
105 92
50 652
106 93
18 634
107 94
275 359
108 95
247 112
676
WC XII
109 96
148 640
148
c. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi
Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus:
100 .
.
1
× −
=
=
C n
Sti C
n D
n i
D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja
n = Jumlah stasiun kerja
Universitas Sumatera Utara
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
Maka, 100
788 12
148 676
704 773
738 725
725 132
788 89
780 769
788 12
× +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
− =
x x
D
D = 9456
7047 9456 −
x 100 = 25,48
Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi =
100 .
1
x CT
n STi
n i =
Di mana: n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
CT = Waktu Siklus Maka Efisiensi
= 100
788 12
7047 ×
x = 74,52
d. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI
Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu.
SI =
=
−
n i
STi STi
1 2
max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i
Universitas Sumatera Utara
n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
SI=
=
− +
+ −
+ −
n i
1 2
2 2
148 788
..... 780
788 769
788
=
= n
i 1
1359225 = 1165,85
Setelah dilakukan penyeimbangan, maka dilakukan modifikasi terhadap susunan elemen kerja sehingga sedapat mungkin elemen-elemen kerja tersebut berada
dalam area yang sama seperti pada kondisi aktual agar perubahan dapat seminimal mungkin. Modifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Elemen kerja 33 dan 80 dari WC II, elemen kerja 49 dan 65 dari WC III
dipindah ke WC V agar elemen kerja untuk pengepressan MR, TR, BR dan M dilakukan di satu work centre saja.
2. Elemen kerja 45 dan 61 dari WC II dipindah ke WC I agar pengerjaan
pemotongan untuk M, MR, BR, TR dikerjakan pada satu work centre. 3.
Elemen kerja 13, 28, 75, 44 dari WC I, elemen kerja 60 dan 19 dari WC II, elemen kerja 55, 66 dan 67 dari WC V, serta elemen kerja 1 dari WC IX
dipindah ke WC III agar pengerjaan blanking dan pemeriksaan ketebalan dikerjakan pada satu work centre.
4. Elemen kerja 105 pada WC I dipindah ke WC II agar pengerjaan pembelahan
kayu untuk lipping Stile, M, MR, BR dan TR dikerjakan pada satu work centre saja.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penyesuaian tersebut, hasil akhir work centre yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Stasiun Kerja Hasil Modifikasi
Elemen Kerja
Waktu Elemen
detik Elemen Kerja
Jumlah Waktu
Work Center
detik
14 106
Pemotongan Stile dengan radial arm saw
15 8
Pengeleman Stile dengan menggunakan kuas
16 166
Pemasangan Lipping Stile secara manual 17
206 Clamping Stile dengan peralatan
clamping 18
170 Pengepresan Stile dengan peralatan
clamping 29
27 Pemotongan Middle Rail dengan radial
arm saw 76
27 Pemotongan Top Rail dengan radial arm
saw 45
27 Pemotongan Bottom Rail
61 28
Pemotongan Middle 765
105 17
Pembelahan kayu untuk lipping Stile 106
14 Pembelahan kayu untuk lipping MR
109 14
Pembelahan kayu untuk lipping TR 107
15 Pembelahan kayu untuk lipping BR
108 16
Pembelahan kayu untuk lipping M 30
18 Pengetaman Middle Rail
46 19
Pengetaman Bottom Rail 77
18 Pengetaman Top Rail
62 19
Pengetaman Middle 31
79 Pengeleman Lipping Middle Rail
78 79
Pengeleman Lipping Top Rail 47
82 Pengeleman Lipping Bottom Rail
63 77
Pengeleman Lipping Middle 32
38 Clamping Middle Rail
79 38
Clamping Top Rail 48
39 Clamping Bottom Rail
64 38
Clamping Middle 20
6 Pemeriksaan ketebalan Stile
21 6
Pengeleman Stile 673
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan
Elemen Kerja
Waktu Elemen
detik Elemen Kerja
Jumlah Waktu
Work Center
detik
22 41
Pemasangan Veener Stile 13
12 Blanking Stile
28 10
Blanking Middle Rail 75
10 Blanking Top Rail
44 10
Blanking Bottom Rail 60
9 Blanking Middle
19 10
Blanking akhir Stile 66
10 Blanking akhir Middle
1 8
Blanking awal panel 34
8 Blanking akhir Middle Rail
81 8
Blanking Top Rail 35
5 Pemeriksaan ketebalan Middle Rail
82 5
Pemeriksaan ketebalan Top Rail 50
9 Blanking Akhir Bottom Rail
51 5
Pemeriksaan ketebalan Bottom Rail 67
5 Pemeriksaan ketebalan Middle
124
36 28
Pengeleman veener Middle Rail 83
28 Pengeleman veener Top Rail
52 28
Pengeleman Veener Bottom Rail 68
28 Pengeleman Veener Middle
33 25
Pengepressan Middle Rail 80
25 Pengepressan Top Rail
49 27
Pengepressan Bottom Rail 65
27 Pengepressan Middle
216
23 788
Pengepresan Stile 788
37 725
Pengepresan Middle Rail 725
84 725
Pengepresan Top Rail 725
53 738
Pengepresan Bottom Rail 738
69 736
Pengepresan Middle 2
29 Pemotongan panel
765 3
50 Pengetaman panel
4 29
Pengeleman panel 5
19 Clamping panel
6 9
Pengepresan panel 38
9 Pengetaman MR dengan pisau R
85 9
Pengetaman Top Rail dengan Pisau R 54
9 Pengetaman Bottom Rail dengan Pisau R
24 14
Pengetaman Stile dengan pisau R 691
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan
Elemen Kerja
Waktu Elemen
detik Elemen Kerja
Jumlah Waktu
Work Center
detik
70 9
Pengetaman Middle dengan Pisau R 39
12 Profil Lebar Middle Rail
86 12
Profil Lebar Top Rail 55
12 Profil Lebar Bottom Rail
40 16
Profil Panjang Middle Rail 87
16 Profil Panjang Top Rail
72 15
Profil Panjang Middle 27
15 Profil panjang Stile
56 8
Profil Panjang Bottom Rail 7
3 Pembelahan Lebar panel
8 4
Pengetaman Tebal Panel 9
17 Pemotongan panjang panel
41 29
Bor Samping Middle Rail 88
29 Bor Samping Top Rail
73 19
Bor Samping Middle 57
28 Bor Samping Bottom Rail
25 31
Pemotongan Panjang Stile 10
15 Penghalusan panel dengan WBS
12 11
Penghalusan Profil panel 11
39 Profil panel
42 29
Bor Tengah Middle Rail 89
29 Bor Tengah Top Rail
58 14
Bor Tengah Bottom Rail 26
15 Pengeboran Stile
101 6
Pembelahan kayu sisa M 99
7 Pembelahan kayu sisa BR
97 7
Pembelahan kayu sisa MR 103
7 Pembelahan kayu sisa TR
102 7
Polish dowell sisa M 98
8 Polish dowell sisa MR
100 7
Polish dowell sisa BR 104
7 Polish dowell sisa TR
43 14
Pemasangan dowell Middle Rail 59
14 Pemasangan dowell M
74 18
Pemasangan dowell Bottom Rail 90
14 Pemasangan Dowel Top Rail
91 86
Perakitan Daun Pintu 92
50 Pengepresan daun pintu
676
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Stasiun Kerja ... Lanjutan
Elemen Kerja
Waktu Elemen
detik Elemen Kerja
Jumlah Waktu
Work Center
detik
93 18
Penghalusan daun pintu dengan WBS 94
275 Pendempulan daun pintu
95 247
Penghalusan daun pintu 96
148 Packing daun pintu
148 a.
Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi
Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus:
100 .
.
1
× −
=
=
C n
Sti C
n D
n i
D = Balance Delay C = Waktu yang paling maksimum dalam stasiun kerja
n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
Maka, 100
788 12
148 ...
673 765
788 12
× +
+ +
− =
x x
D
D = 9456
7047 9456 −
x 100 = 25,48
Efisiensi dihitung dengan rumus: Efisiensi =
100 .
1
x CT
n STi
n i =
Universitas Sumatera Utara
Di mana: n = Jumlah stasiun kerja
Sti = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3,…,n
CT = Waktu Siklus Maka Efisiensi
= 100
788 12
7047 ×
x = 74,52
b. Indeks Penghalusan Smoothness Index SI
Adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu.
SI =
=
−
n i
STi STi
1 2
max STi max = Waktu maksimum dari stasiun kerja yang terbentuk
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja ke-i
n = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
SI=
=
− +
+ −
+ −
n i
1 2
2 2
148 788
..... 673
788 765
788
=
= n
i 1
1218866 =
023 ,
1104
Universitas Sumatera Utara
5.2.5.2. Metode Kilbridge dan Wester