4.8. Metode Pengukuran Waktu, Pengolahan Data dan Analisis Pemecahan
Masalah
Berikut akan diuraikan tentang metode pengujian data, metode pengolahan data yang digunakan dan analisis pemecahan masalah.
4.8.1. Metode Pengukuran Waktu
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian data sebagai berikut:
1. Pengambilan data pengukuran waktu elemen kerja menggunakan metode jam henti stopwatch.
2. Melakukan uji keseragaman data. 3. Melakukan pengujian kecukupan data dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menghitung rata-rata waktu elemen kerja dengan persamaan
n xi
X = b. Menghitung nilai standard deviasi waktu elemen kerja
1
2
− −
= N
X Xi
σ Dimana:
σ = standar deviasi waktu elemen kerja Xi
= waktu pengukuran elemen kerja X
= rata-rata waktu elemen kerja N = jumlah data
c. Menentukan Batas Kendali Atas BKA dan Batas Kendali Bawah BKB untuk tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5 .
Universitas Sumatera Utara
BKA = X + 2 BKB = X - 2
d. Menghitung jumlah data yang pengamatan yang diperlukan dengan rumus sebagai berikut.
2 2
2
05 ,
2 −
=
i i
i
X X
X N
N
Dimana: X
i
= waktu pengamatan dari setiap elemen kerja
z = angka deviasi standard untuk X
i
s = derajat dari data X
i
yang dikehendaki, yang menunjukkan maksimum prosentasi penyimpangan yang bisa diterima
dan nilai X
i
yang sebenarnya. N =
jumlah pengamatanpengukuran awal yang telah dilakukan untuk elemen kegiatan tertentu yang dipilih.
N
= Jumlah siklus pengamatan atau pengukuran yang seharusnya dilaksanakan.
4.8.2. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan antara lain sebagai berikut. 1. Menghitung waktu siklus yang baku untuk setiap work center dan membuat
waktu siklus tersebut menjadi patokan dalam pembagian elemen-elemen kerja
Universitas Sumatera Utara
ke dalam setiap work center sehingga tidak ada lagi satu work center yang mempunyai waktu yang sangat besar sedangkan work center lain sangat kecil.
Waktu elemen kerja terbesar Waktu Siklus Waktu Total 2. Dengan didapatnya waktu siklus sebagai patokan, maka dapat dilakukan
pembagian elemen kerja ke dalam setiap work center dengan metode Helgeson Birnie, Kilbridge Wester
dan Moodie Young. Blok diagram untuk pengolahan data disajikan seperti pada Gambar
4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data
a. Metode Helgeson Birnie Metode ini juga disebut sebagai Metode Bobot Posisi. Metode ini dilakukan
dengan menentukan bobot posisi elemen kerja berkaitan dengan waktu operasi Data pengukuran waktu
elemen kerja
Uji Kecukupan Data
Uji Keseragaman Data
Penentuan waktu siklus sebagai acuan
pengelompokan elemen kerja ke dalam stasiun kerja
Pembentukan Precedence Diagram
Pengolahan Data dengan Metode
Moodie Young Pengolahan Data
dengan Metode Kilbridge Wester
Pengolahan Data dengan Metode
Helgeson Birnie
Perhitungan Balance Delay, Line Efficiency
dan Smoothness Index
Universitas Sumatera Utara
dan kemudian meranking tiap elemen kerja sesuai bobot posisinya. Blok diagram pengolahan data dengan metode Helgeson Birnie dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data dengan
Metode Helgeson Birnie
b. Metode Kilbridge Wester Metode ini juga disebut sebagai Metode Pendekatan Wilayah. Dalam
metode ini, diagram precedence dengan elemen-elemennya dikelompokkan Pembentukan
Precedence Diagram Penentuan waktu siklus
sebagai acuan pengelompokan elemen kerja
ke dalam stasiun kerja
Pembobotan elemen kerja
Perankingan elemen kerja berdasarkan
bobot
Pengalokasian elemen kerja ke dalam stasiun
kerja
Universitas Sumatera Utara
dalam sejumlah kolom. Semua elemen tergabung dalam sebuah kolom independen, karenanya dapat dipermutasikan di antara mereka dalam
berbagai cara tanpa melanggar kaidah precedence. Blok diagram pengolahan data dengan metode Helgeson Birnie dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Blok Diagram Pengolahan Data dengan Metode
Kilbridge Wester
Pembagian precedence diagram
ke dalam beberapa region
Pengelompokan elemen kerja untuk setiap region
precedence diagram
Pengalokasian elemen kerja ke dalam stasiun
kerja Pembentukan
Precedence Diagram Penentuan waktu siklus
sebagai acuan pengelompokan elemen kerja
ke dalam stasiun kerja
Universitas Sumatera Utara
c. Metode Moodie Young Metode ini terdiri dari 2 fase. Fase pertama adalah membuat
pengelompokkan stasiun kerja. Elemen kerja ditempatkan pada stasiun kerja dengan aturan, bila terdapat dua elemen kerja yang bisa dipilih maka elemen
kerja yang mempunyai waktu yang lebih besar ditempatkan yang pertama. Pada fase ini pula, precedence diagram dibuat matriks P dan F, yang
menggambarkan elemen kerja pendahulu P dan elemen kerja yang mengikuti F untuk semua elemen kerja yang ada.Pada fase kedua
dilakukan redistribusi elemen kerja ke setiap stasiun kerja hasil dari fase 1. Blok diagram pengolahan data dengan metode Helgeson Birnie dapat
dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Blok Diagram Pengolahan Data dengan Metode
Moodie Young
Penukaran elemen kerja berdasarkan
GOAL Pembentukan matriks P
dan matriks F
Pengalokasian elemen kerja berdasarkan
matriks P dan F
Penentuan GOAL
Universitas Sumatera Utara
4.8.3. Analisis Pemecahan Masalah