loyalitas kerja karyawan meningkat yang pada akhirnya dapat mempertahankan kepuasan kerja karyawan untuk jangka panjang.
Mutiarani 2009
judul penelitian: “ Pengaruh Stress Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Yang Dimoderatori Oleh Komitmen Organisasi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap
kepuasan kerja, dan apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Telkomunikasi Indonesia Tbk Cabang
Madiun. Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Cabang Madiun dengan subyek penelitian sebanyak 32 orang, yang terdiri
dari 17 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Analisis data dilakukan dengan tekhnik ststistik regresi linier sederhana,
dan Moderated Regression Analysis dengan bantuan program statistic SPSS versi 15. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai regresi antara stres kerja dan
kepuasan kerja sebesar 25,5 dengan signifikansi 0,002; nilai regresi antara stres kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi sebesar 6, 14 dengan taraf
signifikansi 0,075. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh negatif antara stres kerja terhadap kepuasan kerja; komitmen organisasi tidak memoderasi pengaruh
stres kerja terhadap kepuasan kerja.
B. Defenisi kepuasan kerja
Menurut Fathoni 2006:128 kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara
luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam memperoleh pujian hasil kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaan
dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang
dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya.
Kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya Hal ini terutama untuk menciptakan keadaan positif tentang
pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya Robbins, 2008 : 107.
C. Indikator Kepuasan Kerja
Beberap indikator dari kepuasan kerja adalah 1 isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan, 2 supervise,
3 organisasi manajemen, 4 kesempatan untuk maju, 5 gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif, 6 rekan kerja, 7 kondisi
kerja.
Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja mencakup
berbagai hal seperti kondisi dan kecenderungan perilaku seseorang. Kepuasan itu tidak tampak serta nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu masalah yang sangat penting dalam bidang psikologi industri adalah mendorong pegawai untuk bekerja dengan lebih produktif. Karena
perasaan terkait dengan sikap seseorang, maka kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai sebuah sikap karyawan yang penilaian terhadap situasi dimana mereka
bekerja. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak menyukainya. Karyawan yang merasa
terpenuhi kebutuhannya akan mempersepsikan diri mereka sebagai karyawan yang memiliki kepuasan atas pekerjaanya. Sebaliknya, ketidak puasan muncul
apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak dapat terpenuhi Yuli, 2005.
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan
prestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Hal ini akan membuat para pegawai
termotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat terwujud dengan tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi Fathoni, 2006:
102 .
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja