Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Telkomsel Medan Divisi call center?” .

C. Kerangka Konseptual

Menurut Fathoni 2006:128 kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, danprestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam memperoleh pujian hasil kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaan dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya. Beberapa indikator dari kepuasan kerja adalah 1 isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan, 2 supervise, 3 organisasi manajemen, 4 kesempatan untuk maju, 5 gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif, 6 rekan kerja, 7 kondisi kerja. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya faktor-faktor kepuasan kerja dapat dijabarkan sebagai berikut, 1 gaya kepemimpinan, 2 produktivitas kerja, 3 perilaku, 4 locus of control, 5 pemenuhan harapan penggajian, 6 efektivitas kerja Fathoni, 2006 : 129. Berbagai sumber stres kerja dapat digolongkan pada tiga kategori potensi pemicu stres yaitu lingkungan, organisasi, dan dari luar pekerjaan seseorang pribadi Robbins, 2008:370. Berbagai hal yang dapat menjadi sumber stres yang berasal dari pekerjaan pun beraneka ragam seperti beban kerja yang terlalu berat dan desakan waktu, penyeliaan yang kurang baik, ketidakseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab, serta ketidakjelasan peranan karyawan dalam keseluruhan kegiatan organisasi. Stres kerja yang berasal dari pribadi contohnya seperti masalah keluarga, masalah ekonomi, dan masalah kepribadian. Menurut Cary Cooper dan Alisan Straw 1992 dalam Umar 2008 gejala stres dapat dilihat dari tiga sisi berikut : 1 Gejala fisik, gejala-gejalanya adalah : napas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, badan merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, dll, 2 tingkah laku secara umum, yaitu : perasaan, kesulitan dan kehilangan, 3 gejala di tempat kerja, hal ini dapat dilihat dari kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi menurun, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan yang jelek, kreativitas dan inovasi berkurang, dan berkutat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, Universitas Sumatera Utara baik dalam arti lingkungan pekerjaan maupun di luarnya. Artinya karyawan yang bersangkutan akan menghadapi berbagai gejala negatif yang pada gilirannya berpengaruh pada kapuasan kerjanya. George Everly dan Daniel Girdano 1980 dua orang akademisi dari Amerika mengatakan hal yang sama deprivational stress stress kronis meyebabkan ketidakpuasan kerja atau pekerjaan tersebut kurang mengandung unsur sosial kurangnya komunikasi social. Ada penelitian menarik tentang stres kerja, menemukan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di perusahaan yang besar, atau yang kurang memiliki struktur yang jelas, mengalami stres konflik peran. Mereka stres karena ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu apa yang diharapkan oleh manajemen Rice, 1992. Kenyataan seperti ini mungkin banyak dialami pekerja di Indonesia di mana perusahaan tidak mempunyai garis-garis haluan yang jelas, sering tidak dikomunikasikan pada seluruh karyawannya. Akibatnya, muncul rasa ketidakpuasan kerja, ketegangan, menurunnya prestasi hingga akhirnya timbul keinginan untuk meninggalkan pekerjaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu dapat dijelaskan bahwa variabel stres kerja variabel X yakni tanggung jawab, waktu kerja, dan beban kerja berpengaruh secara langsung pada kepuasan kerja karyawan variabel Y. Universitas Sumatera Utara Sumber: Robbins 2008:368, Umar 2007: 37 diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis