40
langsung berdasarkan lembar observasi untuk menilai aspek afektif dan psikomotor siswa selama proses pembelajaran menggunakan
media animasi pada materi sistem pencernaan. Lembar observasi aspek afektif dan psikomotor siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada lampiran 13 dan 14.
Sedangkan kuesioner motivasi yang digunakan ada dua macam. Kuisoner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan
untuk mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberikan tindakan dan kuesioner yang kedua adalah kuesioner yang digunakan
untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa setelah diberi tindakan. Kisi-kisi dan lembar kuesioner dapat dilihat pada
lampiran 15, 16 dan 17.
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa, hingga hasilnya dapat disajikan sebagai bahan untuk analisis dan dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peningkatan motivasi dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
animasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 3 aspek , yaitu aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif. Setiap aspek memiliki penilaian yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada aspek
41
kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian, sedangkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar aspek
psikomotorik dan afektif berpedoman pada lembar observasi. Perhitungan hasil belajar pada setiap aspek adalah sebagai berikut:
a. Aspek Kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada aspek kognitif
menggunakan tes tertulis. Adapun teknik penskoran adalah sebagai
berikut:
1 Ketuntasan individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan
tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 60 KKM. Tes kognitif
dilaksanakan setiap akhir siklus yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
=
∑ ∑
100
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Nilai Individu Keterangan
≤ 59 dari KKM Tidak Tuntas
≥ 60 dari KKM Tuntas
42
Tabel 3.2 Skor hasil belajar siklus I Skor hasil belajar siklus II
Kode Siswa Nilai Tes
Keterangan 01
... Tuntas
02 ...
Tidak Tuntas dst
... ........
2 Nilai Rata-rata kelas Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas menggunakan
rumus sebagai berikut: −
=
∑ ℎ
ℎ ∑
3 Ketuntasan klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan telah berhasil apabila
siswa mencapai KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 75
dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk
mengetahui ketuntasan
secara klasikal
menggunakan rumus sebagai berikut:
=
∑ ℎ
∑
100
Kemudian untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar Biologi pada materi sistem
pencernaan dengan menggunakan media animasi. Peneliti
43
membandingkan ketuntasan secara klasikal pada siklus I dan siklus II, kemudian sudah memenuhi target penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya. Peneliti membuat daftar nilai rata-rata persentase nilai tes
pada siklus I dan siklus II menggunakan tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Persentase Ketuntasan Klasikal Siklus ISiklus II
Komponen Siklus I
Siklus II Nilai Rata-rata
KKM
b. Aspek Afektif dan Psikomotor Pengukuran hasil belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotor
menggunakan lembar observasi. Penilaian hasil belajar aspek afektif dan psikomotor dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek
afektif yang diperoleh. Data rata-rata persentase aspek afektif dan psikomotor siswa
diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran setiap siklus, aspek afektif dan psikomotor siswa dianalisis dengan menggunakan
deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari persentasi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh
siswa berdasarkan pengamatan dari beberapa observerpengamat dengan kriteria sebagai berikut:
44
= 100
Keterangan : p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa
q = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok r = skor maksimal total skor
Hasil observasi setiap kelompok dicatat menggunakan tabel di
bawah ini. Tabel 3.4
Observasi Aspek Afektif dan Psikomotor Terhadap Kelompok Siswa Siklus ISiklus II
Kelompok AFEKTIF
PSIKOMOTOR SKOR
Ket SKOR
Ket 01
02 03
Kemudian peneliti menganalisis skor nilai rata-rata persentase masing-masing kelompok siswa menggunakan tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Kriteria Presentase Skor Kelompok Siswa Aspek Afektif dan
Psikomotor Terhadap Pembelajaran
Presentase yang diperoleh Keterangan
66,68 ≤ p ≤ 100
Tinggi 33,34
≤ p ≤ 66,67 Sedang
≤ p ≤ 33,33 Rendah
45
Persentase perolehan skor pada lembar observasi aspek afektif dan psikomotor dikualifikasi untuk menentukan seberapa
besar partisipasi dan tangapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan media animasi.
2. KuesionerAngket Motivasi Belajar Pada rancangan ini digunakan 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk
mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberi tindakan dan kuesioner motivasi belajar akhir siswa setelah diberi tindakan. Kuesioner
tersebut digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui apakah motivasi belajar siswa meningkat atau tidak
setelah diberi tindakan. a. Pada penelitian ini menggunakan 20 butir pertanyaan tentang
motivasi terhadap pembelajaran Biologi materi sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi diperoleh melalui kuesioner.
Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut, 1 kuesioner yang telah diisi oleh siswa
dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif, 2 kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor.
46
Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Penetapan skor kuesioner motivasi
Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
b. Skor yang diperoleh siswa, jumlah item 20 dengan demikian skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 20x4=80 dalam kuesioner
dijumlahkan dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Adapun untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa
terhadap pelajaran Biologi materi sistem pencernaan menggunakan media animasi maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
=
∑ ∑
100
47
Kemudian skor masing-masing siswa dikategorikan menggunakan tabel interval berikut:
Tabel 3.7 Penggolongan Kelas Interval Motivasi Belajar Siswa
Kelas Interval Golongan Motivasi Belajar
81 – 100 Sangat Tinggi
66 – 80 Tinggi
56 – 65 Cukup
46 – 55 Rendah
0 – 45 Sangat Rendah
Seluruh skor untuk masing-masing siswa dicatat dalam tabel seperti di bawah ini:
Tabel 3.8 Skor motivasi belajar awalskor motivasi belajar akhir
Kode Siswa Skor
Nilai Skor Kategori
Siswa 1 Siswa 2
Siswa 3 dst.
c. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem pencernaan dengan
menggunakan media animasi diukur melalui kuesioner motivasi belajar secara kuantitatif. Peneliti membuat daftar skor untuk
motivasi belajar awal sebelum diberi tindakan dan daftar skor untuk motivasi belajar akhir setelah diberi tindakan.
48
G. Indikator Keberhasilan