Sistem pencernaan makanan hewan ruminansia.

96 besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu terutama bakteri Helicobacter pylori dan produksi HCl yang berlebihan. Gejala umum penyakit maag adalah pegal-pegal di punggung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Gejala ini terjadi 2 – 3 jam setelah makan atau terjadi tengah malam ketika perut kosong. Gejala-gejala lainnya yaitu berat badan berkurang, kurang nafsu makan, mual, dan muntah-muntah. 5. Wasir Hemoroid atau wasirambeyen merupakan gangguan pembengkaan pada pembuluh vena di sekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalaminya gangguan ini.

C. Sistem pencernaan makanan hewan ruminansia.

Pola sistem pencernaan pada hewan memamah biak ruminansia umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Perbedaannya terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya. Susunan giginya terdiri atas: 1. Gigi seri incicivus memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput. 2. Geraham belakang molar memiliki bentuk datar dan lebar. 3. Rahang yang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: rumen perut besar, retikulum perut jala, omasum perut kitab, dan abomasum perut masam. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. Misalnya sapi mempunyai susunan gigi sebagai berikut: 97 Sumber: Buku Biologi Kelas XI Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi hewan memamah biak tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50 selulosa. Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus kerongkongan pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi membesar. Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm. Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 34 dari isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali kedua kali. Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80, retikulum 5, omasum 7- 8, dan abomasum 7-8. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. 98 Gambar. 11 Sistem Pencernaan Hewan Runinansia. Sumber: Buku Biologi Kelas XI Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut bolus. Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroba bakteri dan protozoa akan menghancurkan selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau 99 pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci. Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat. Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat selulosa. Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk merombak selulosa, tetapi juga dapat menghasilkan biogas yang berupa CH 4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses tinja hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH 4 gas bio. LAMPIRAN 4 100 SILABUS Sekolah : SMA Negeri 9 Sendawar, Kutai Barat Mata Pelajaran : Biologi Kelas Semester : XI-IPA II Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainanpenyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Saling temas. Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan misalnya ruminansia Alokasi Waktu : 12 x 45 menit Materi PokokMateri Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu menit Sumber BahanAlat Kognitif Psikomotor Afektif - Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia meliputi: 1. Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar 2. Kelenjar pencernaan: ludah, hati, pankreas. - Menampilkan gambar sistem pencernaan manusia - Tanya jawab mengenai gambar yang disampaikan - Menjawab pertanyaan pada LKS. - Mempresentasikan LKS hasil diskusi kelompok - Menampilkan Produk a. Menunjukkan alat- alat pencernaan dan kelenjar pencernaan makanan pada manusia. b. Menjelaskan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan makanan manusia. c. Menjelaskan fungsi organ pencernaan Menunjukkan dan memberi keterangan gambar pada sistem pencernaan makanan manusia dan mempresentasik an di depan kelas. Karakter - Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri Keterampilan Sosial - Sopan - Toleransi - Bekerjasama Tes - Tes tertulis pilihan ganda dan uraian kognitif Non tes - Observasi Psikomotor dan Afektif. - Kuesioner motivasi. 6 x 45’ Sumber : Buku Mandiri Biologi untuk SMAMA Kelas XI, Imaningtyas, Sri, A. 2009 Jakarta: Erlangga Buku Biologi XI, D.A Pratiwi dkk, 2006 Jakarta: 101 Materi PokokMateri Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu menit Sumber BahanAlat Kognitif Psikomotor Afektif - Proses pencernaan yang terjadi dalam sistem pencernaan makanan manusia animasi tentang proses pencernaan dalam tubuh manusia. - Tanya jawab tentang proses pencernaan sesuai dengan animasi. - Mendengarkan penjelasan guru tentang proses pencernaan manusia. - DiskusiTanya jawab pada sistem pencernaan makanan manusia. d. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada manusia. Proses a. Mengamati saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan makanan pada manusia. b. Mengidentifikasi proses pencernaan makanan pada manusia. c. Mengidentifikasi fungsi organ-organ pada sistem pencernaan makanan pada manusia. Erlangga Media Alat : -Media Animasi -CDProyektor, -Laptop -Internet Bahan : -LKS 01, 02 102 Materi PokokMateri Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu menit Sumber BahanAlat Kognitif Psikomotor Afektif - Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi dalam sistem pencernaan makanan manusia. - Sistem pencernaan pada hewan vertebrata terutama sistem pencernaan hewan ruminansia memamah biak - Menampilkan gambar gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia - Tanya jawab mengenai gambar yang disampaikan - Menjawab pertanyaan pada LKS. - Mempresentasikan LKS hasil diskusi kelompok - Menampilkan animasi tentang proses pencernaan dalam tubuh hewan ruminansia. - Tanya jawab tentang proses pencernaan sesuai dengan animasi. - Mendengarkan penjelasan guru tentang proses Produk a. Menjelaskan kelainan dan gangguan pada sistem pencernaan makanan manusia. b. Menyebutkan organ pencernaan pada sistem pencernaan makanan hewan ruminansia. c. Menjelaskan fungsi organ pencernaan pada sistem pencernaan makanan hewan ruminansia. d. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia. Proses a. Mengidentifikasi kelainan dan gangguan sistem pencernaan Menunjukkan dan memberi keterangan gambar pada sistem pencernaan makanan hewan ruminansia dan mempresentasik an di depan kelas. Karakter - Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri Keterampilan Sosial - Sopan - Toleransi - Bekerjasama Tes - Tes tertulis pilihan ganda dan uraian. Non tes - Observasi Psikomotor dan Afektif. - Kuesioner motivasi. 6 x 45’ Sumber : Buku Mandiri Biologi untuk SMAMA Kelas XI, Imaningtyas, Sri, A. 2009 Jakarta: Erlangga Buku Biologi XI, D.A Pratiwi dkk, 2006 Jakarta: Erlangga Media Alat : -Media Animasi -CDProyektor, -Laptop -Internet Bahan : -LKS 03, 04 103 Materi PokokMateri Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu menit Sumber BahanAlat Kognitif Psikomotor Afektif pencernaan manusia. - DiskusiTanya jawab makanan pada manusia. b. Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan pada sistem pencernaan makanan hewan ruminansia. c. Mengidentifikasi proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia. 104 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I Nama Sekolah : SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat. Mata Pelajaran : IPA Biologi KelasSemester : XI2 Pertemuan : 1, 2 dan 3 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengguna Media Pembelajaran Animasi dan Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

0 3 2

Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.

0 1 209

Penggunaan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.

0 1 243

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat.

1 0 187

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN MEDIA GAMBAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BAJENG

0 0 69

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS XI-IPA SMA NEGERI 9 SENDAWAR PADA POKOK BAHASAN IMPULS DAN MOMENTUM SKRIPSI

0 0 243

Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat - USD Repository

0 0 185