Deskripsi Penelitian DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

49

BAB IV DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media animasi ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2013. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA berjumlah 33 siswa, tetapi ada 9 siswa yang datanya tidak lengkap karena pada waktu pengambilan data tidak hadir, sehingga subyek datanya lengkap sebanyak 24 siswa. 1. Motivasi Awal Sebelum tindakan penelitian, peneliti dibantu oleh guru meminta para siswa untuk mengisi kuesioner motivasi awal siswa. Dengan perolehan skor rata-rata sebesar 78,23 kategori tinggi. Nilai motivasi awal siswa sebelum tindakan penelitian, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Nilai Motivasi Awal Siswa Interval Kategori ∑ Siswa Motivasi Awal 81 – 100 Sangat Tinggi 9 37,5 66 – 80 Tinggi 15 62,5 56 – 65 Cukup - 46 – 55 Rendah - 0 - 45 Sangat Rendah - 50 Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi awal siswa sebelum tindakan penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 37,5, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 62,5, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 0, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria rendah adalah 0, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah adalah 0. Daftar skor motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada lampiran 18. 2. Siklus I a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Hal yang dipersiapkan seperti; Animasi Sistem Pencernaan, Silabus, Rencana Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, Lembar Observasi Siswa untuk penilaian aspek afektif dan psikomotorik. tanda pengenal siswa, dan mempersiapkan kamera. Kemudian peneliti bersama guru melakukan pemetaan berdasarkan jenis kelamin dan hasil belajar siswa sebelum implementasi tindakan. Pemetaan bertujuan untuk membagi siswa dalam kelompok yang heterogen berdasarkan jenis kelamin dan hasil belajar sehingga setiap anggota kelompok saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Guru membagi siswa menjadi 5 51 kelompok yang masing-masing anggota kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Daftar anggota kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 19. b. Pelaksanaan Setelah semua perencanaan telah selesai dipersiapkan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi rancangan yang dilaksanakan oleh guru pelajaran Biologi. Selama tindakan berlangsung peneliti bertindak sebagai observer yang akan mengamati selama proses tindakan berlangsung. Pelaksanaan siklus I dimulai pada tanggal 5 Maret 2013. Guru menyiapkan media, alat, bahan pembelajaran dan menyapa siswa. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa, dan melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah ada. Dalam siklus I pertemuan pertama LKS menggunakan LKS 01, dan pertemuan kedua menggunakan LKS 02. Guru mengorganisasikan siswa supaya masuk kedalam kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu siswa diberi LKS sambil mengamati animasi menggunakan laptopnetbook pada masing-masing kelompok. 52 Gambar 4.1. Siswa Mengamati Animasi dalam Mengerjakan LKS Setelah selesai siswa mengerjakan LKS, guru menunjuk kelompok 4 untuk presentasi hasil diskusi. Gambar 4.2. Presentasi Kelompok Pada saat presentasi, sesi tanya-jawab kelompok lain juga terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika ada beberapa hal yang belum dimengerti atau menyanggah pendapat dari kelompok yang presentasi. Kelompok lain juga aktif dalam memberikan informasi- informasi yang bermanfaat pada materi pembelajaran sistem pencernaan. 53 Setelah selesai presentasi, guru meluruskan dan menambahkan konsep yang belum dimengerti oleh siswa. Gambar 4.3. Guru Menambahkan Konsep Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut, dan melakukan tanya jawab berdasarkan hasil pengisian LKS. Guru juga menginformasikan adanya evaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan berikutnya. c. Observasi dan Tes 1 Data Hasil Observasi Peneliti bertindak sebagai observer melakukan observasi terhadap kegiatan siswa menggunakan lembar Observasi. Diperoleh skor rata-rata aspek afektif sebesar 75,28 dan skor rata-rata aspek psikomotor sebesar 77,43. Berikut data hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran siklus I : 54 Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I Kategori AFEKTIF PSIKOMOTOR ∑ Siswa Skor ∑ Siswa Skor Tinggi T 18 75 19 79,17 Sedang S 6 25 5 20,83 Rendah R - - Tabel diatas menunjukkan bahwa, pada aspek afektif terdapat 18 sebesar 75 siswa masuk dalam kategori tinggi dan 6 sebesar 25 siswa masuk dalam kategori sedang. Pada aspek psikomotor terdapat 19 sebesar 79,17 siswa masuk dalam kategori tinggi dan 5 sebesar 20,83 siswa masuk dalam kategori sedang dengan skor. Daftar hasil observasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 20. 2 Tes Hasil Belajar Siklus I Pada akhir pertemuan siklus I Jumat, 26 Maret 2013 peneliti mengadakan tes akhir siklus I untuk mengetahui nilai kognitif siswa. Data tes hasil belajar siswa dalam siklus I pada tabel dibawah ini : 55 Tabel 4.3 Data Tes Akhir Siklus I Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 88 Nilai Terendah 53 ∑ Siswa Tuntas ≥ 60 18 ∑ Siswa Tidak Tuntas 60 6 Skor Rata-rata 67,21 KKM 75 Tabel diatas menunjukkan bahwa, terdapat 18 siswa telah tuntas dan 6 siswa yang tidak tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 67,21 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 75. Daftar nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 21. d. Refleksi Berdasarkan analisis nilai tes dan observasi diperoleh nilai minimal siswa dari hasil tes siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 75. Meskipun persentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan, masih ada 6 dan 5 siswa, yang memperoleh nilai sedang pada penilaian aspek afektif dan psikomotor, oleh karena itu diadakan siklus II. 56 3. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II, secara umum kegiatan yang dilakukan peneliti sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I. Kemudian peneliti bersama guru melakukan pemetaan berdasarkan refleksi siklus I. Dari evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data siswa yang memiliki kognitif dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan data tersebut siswa yang memiliki nilai kognitif berbeda digabung dalam satu kelompok tanpa memperhatikan jenis kelamin, suku, ras, dan agama. Tujuan dari pembentukan kelompok tersebut adalah supaya setiap anggota kelompok siswa yang memiliki nilai kognitif tinggi bisa membantu siswa yang memiliki nilai kognitif sedang dan rendah. Pada siklus II guru dan peneliti membentuk membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan antara 4-5 siswa, daftar anggota kelompok siklus II dapat dilihat pada lampiran 22. b. Pelaksanaan Pada pertemuan siklus II, peneliti bertindak sebagai guru dan dan teman peneliti sebagai observer hal ini disebabkan guru mata pelajaran Biologi berhalangan hadir dalam pertemuan siklus II. Berikut adalah deskripsi pembelajaran Biologi materi sistem pencernaan yang dilakukan berdasarkan RPP yang telah disusun. 57 Guru mengorganisasikan siswa supaya masuk kedalam kelompok yang telah ditentukan. Setelah itu siswa diberi LKS sambil mengamati animasi menggunakan laptopnetbook pada masing- masing kelompok. Gambar 4.4. Siswa menjawab LKS dari berbagai literatur Setelah selesai siswa mengerjakan LKS, peneliti menunjuk salah satu siswa, untuk presentasi didepan kelas menyampaikan hasil diskusi kelompok. Gambar 4.5. Siswa presentasi didepan kelas Siswa lain juga terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika ada beberapa hal yang belum dimengerti atau menyanggah pendapat dari siswa yang presentasi. Setelah selesai presentasi, guru 58 meluruskan dan menambahkan konsep yang belum dimengerti oleh siswa. Guru mengajak siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut, dan melakukan tanya jawab berdasarkan hasil pengisian LKS. Peneliti juga menginformasikan adanya evaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari pada saat evaluasi dalam pertemuan berikutnya. Peneliti menutup pembelajaran dan mengucapkan salam. c. Observasi dan Tes 1 Data Hasil Observasi Peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa menggunakan lembar Observasi. Diperoleh skor rata-rata aspek afektif sebesar 77,71 dan skor rata-rata aspek psikomotor sebesar 85,42. Berikut data hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran siklus II : Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II Kategori AFEKTIF PSIKOMOTOR ∑ Siswa Skor ∑ Siswa Skor Tinggi T 24 100 24 100 Sedang S - - Rendah R - - Tabel diatas menunjukkan bahwa, pada aspek afektif terdapat 24 sebesar 100 siswa masuk dalam kategori tinggi. Pada aspek psikomotor terdapat 24 sebesar 100 siswa masuk 59 dalam kategori tinggi. Daftar hasil observasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 23. 2 Pada akhir pertemuan siklus II Jumat, 12 April 2013 peneliti mengadakan tes akhir siklus II untuk mengetahui pencapai indikator. Data tes hasil belajar siswa dalam siklus II pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Data Tes Akhir Siklus II Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 98 Nilai Terendah 60 ∑ Siswa Tuntas ≥ 60 24 ∑ Siswa Tidak Tuntas 60 Skor Rata-rata 79,21 KKM 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa, 24 siswa telah tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 79,21 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 100. Daftar nilai tes siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 24. d. Refleksi Refleksi siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan teman peneliti, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh teman peneliti, proses pembelajaran menggunakan media animasi siklus berjalan optimal. Setiap langkah dalam pembelajaran menggunakan 60 media animasi walaupun hanya menggunakan netbooklaptop, berjalan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mengalami perbaikan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil tes siswa. Melalui perbaikan tersebut dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 75, meningkat pada siklus II menjadi 100. Ditinjau dari aspek afektif peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 75,28 meningkat pada siklus II menjadi 77,71 dan peningkatan hasil belajar siswa ditinjau dari aspek psikomotor pada siklus I 77,43 meningkat pada siklus II menjadi 85,42. 4. Motivasi Akhir Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh guru menjaring motivasi akhir siswa terhadap tindakan yang telah dilakukan. Dengan perolehan skor rata-rata sebesar 81,15 kategori tinggi. Data motivasi akhir siswa sesudah tindakan penelitian diperoleh hasil pada tabel dibawah ini: 61 Tabel 4.6 Nilai Motivasi Akhir Siswa Interval Kategori ∑ Siswa Motivasi Akhir 81 – 100 Sangat Tinggi 16 66,67 66 – 80 Tinggi 7 29,17 56 – 65 Cukup 1 4,17 46 – 55 Rendah - 0 - 45 Sangat Rendah - Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi akhir siswa setelah tindakan penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 66,67 dan siswa yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 30 sedangkan siswa memiliki motivasi cukup adalah 4,17. Daftar skor motivasi akhir siswa dapat dilihat pada lampiran 25.

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengguna Media Pembelajaran Animasi dan Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

0 3 2

Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.

0 1 209

Penggunaan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.

0 1 243

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat.

1 0 187

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN MEDIA GAMBAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BAJENG

0 0 69

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS XI-IPA SMA NEGERI 9 SENDAWAR PADA POKOK BAHASAN IMPULS DAN MOMENTUM SKRIPSI

0 0 243

Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat - USD Repository

0 0 185