69
responden yang paling sedikit adalah responden berusia antara 15 sampai 18 tahun yaitu ada 7 orang.
Bila ditinjau dari jenis kelamin sebagian besar responden adalah laki- laki yaitu ada 51 orang 51. Sedangkan banyaknya responden
perempuan ada 49 orang49. Data ini menunjukan reponden yang berobat di RSUD Muntilan pada bulan Maret sebagian besar adalah laki-
laki. Adapun ditinjau dari pengalaman menjadi pasien di RSUD Muntilan,
sebagian besar responden 2 kali menjadi pasien yaitu ada 38 orang 38 sedangkan responden yang paling sedikit adalah responden yang pernah 3
kali menjadi pasien di rumah sakit tersebut yaitu ada 25 orang 25. Data ini menunjukan responden yang berobat di RSUD Muntilan
sebagian besar 2 kali pernah menjadi pasien di rumah sakit tersebut.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Asumsi Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinearitas merupakan uji asumsi regresi berganda dengan pendekatan uji regresi linear. Uji asumsi ini
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen, dimana dalam penelitian ini adalah variabel
persepsi pada kualitas layanan kesehatan yang terdiri dari dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Untuk
70
mendeteksi suatu
variabel yang
bebas multikolinearitas
menggunakan pedoman apabila nilai VIF variance inflation factor di sekitar angka 1, mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1,
dan koefisien korelasi antara variabel independen p 0,05. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel V.4
data selengkapnya ada pada lampiran 5.
Tabel V.4 Hasil Uji Multikolinearitas Persepsi pada Kualitas Layanan Kesehatan
Variabel Bebas Nilai
Tolerance Nilai
VIF P
X1 X2
X3 X4
X5 Reliability X1
0,852 1,173
-0,250 -0,136
-0,121 -0,093
Responsiveness X2 0,737
1,357 -0,250
-0,395 -0,278
0,005 Assurance X3
0,737 1,357
-0,136 -0,395
-0,309 -0,019
Empathy X4 0,861
1,161 -0,121
-0,278 -0,309
-0,044 Tangible X5
0,989 1,012
-0,093 0,005
-0,019 -0,044
Berdasarkan analisis pada tabel V.4 terlihat bahwa persepsi pada kualitas layanan kesehatan dari kelima dimensi mempunyai nilai
tolerance mendekati angka 1, mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, dan koefisien korelasi dengan nilai p 0,05, maka prasyarat
71
untuk uji multikolinearitas terpenuhi. Dari hasil ini
dapat disimpulkan bahwa persepsi pada kualitas layanan kesehatan yang
terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible
tidak terdapat masalah yang berhubungan dengan multikolinearitas, sehingga layak untuk dilakukan uji lanjut regresi
berganda.
b. Uji Asumsi Heterokedastitas
Uji asumsi heterokedastisitas merupakan uji asumsi regresi berganda dengan pendekatan uji regresi linear. Uji asumsi ini
digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, namun jika variansi berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi suatu variabel terjadi atau tidak terjadi
heterokedastisitas dengan melihat sebaran data pada gambar grafik scatterplot.
Pengambilan keputusan
data tidak
terjadi heterokedastisitas apabila tidak ada pola sebaran yang jelas, titik-
72
titik penyebaran di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, namun data terjadi heterokedastisitas apabila sebaran data atau titik-titik
penyebaran membentuk pola tertentu bergelombang, melebar, kemudian menyempit. Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian
ini ditunjukkan pada gambar grafik V.1 berikut:
Gambar V.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Persepsi pada Kualitas Layanan Kesehatan
Dari gambar V.1 di atas data menyebar secara acak sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi homoskedastisitas dan
tidak terjadi heterokedastisitas.
73
c. Uji Asumsi Normalitas