Uji Asumsi Normalitas Uji Asumsi Autokorelasi

73

c. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data variabel bebas dan variabel terikat tergantung normal atau tidak. Model regresi yang baik apabila mempunyai sebaran data terdistribusi normal atau mendekati normal. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov KS- Z dengan nilai p  0,050 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila nilai p 0,050 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Berdasarkan kaidah tersebut nilai signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov KS-Z untuk kualitas layanan kesehatan mempunyai nilai KS-Z sebesar 0,867 dengan nilai p 0,050, maka sebaran data persepsi pada kualitas layanan kesehatan mengikuti distribusi normal. Adapun untuk loyalitas pasien mempunyai nilai uji Kolmogorov Smirnov KS-Z sebesar 1,385 p 0,050, maka sebaran data loyalitas pasien tidak mengikuti distribusi normal data secara keseluruh terdapat pada lampiran 5. Normalitas data juga dapat dilihat dari gambar grafik berikut: 74 Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas Persepsi pada Kualitas Layanan Kesehatan Normalitas data juga dapat dilihat dari sebaran data gambar V.2 yang berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Asumsi Autokorelasi

Ukuran yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dinilai dengan menggunakan analisis Durbin- Watson. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel V.5 berikut: 75 Tabel V.5 Hasil Analisis Durbin-Watson Persepsi pada Kualitas Layanan Kesehatan Variabel Bebas Koefisien korelasi r Durbin-Watson Nilai p Persepsi pada reliability X1 0,431 1,595 0,001 Persepsi pada responsiveness X2 0,438 1,619 0,001 Persepsi pada assurance X3 0,658 1,772 0,001 Persepsi pada empathy X4 0,577 1,873 0,001 Persepsi pada tangible X5 0,502 1,742 0,001 Analisis pada tabel V.5 menunjukkan bahwa Durbin-Watson DW mempunyai nilai sebesar 1,595; 1,619; 1,772; 1,873; dan 1,742. Berdasarkan hasil statistik ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, hal ini karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ + 2 hasil uji selengkapnya terlihat pada lampiran 5.

5. Uji Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Kualitas Pelayanan dan Harga di Ruang Rawat Inap Terpadu (Rindu) A RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

21 191 115

Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kotapinang Labuhanbatu Selatan

10 78 103

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli

13 126 142

PENGARUH KOMUNIKASI ANTARPERSONAL PETUGAS RUMAH SAKIT TERHADAP KEPUASAN PASIEN (Studi Pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, Bali)

0 4 48

Pengaruh kualitas pelayanan kepuasan dan citra terhadap Loyalitas pasien pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta : studi kasus mahasiswa uin jakarta pasien rawat jalan poli umum

3 38 144

PENGARUH PERSEPSI PASIEN TENTANG BAURAN PEMASARAN TEHADAP KEPUTUSAN PASIEN RAWAT JALAN MEMILIH LAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJENANG TAHUN 2015

6 37 156

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Surakarta).

0 2 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Surakarta).

0 3 17

Pengaruh persepsi pada kualitas layanan kesehatan terhadap loyalitas pasien : studi kasus pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan.

2 10 141

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOROWALI

0 0 6