konstruk secara konsisten berkaitan dengan skala yang tidak mengandung jawaban salah atau benar dan tidak ada tingkat kesulitan
item. Setelah diujicobakan, skala OCB menghasilkan angka reliabilitas seperti berikut altruism= 0.730 n=6, courtesy= 0.815 n=7,
sportsmanship= 0.740 n=7, civic virtue= 0.715 n=7, dan conscientiousness= 0.657 n=5. Lalu, sesudah proses seleksi item,
peneliti kembali menguji reliabilitas dimensi-dimensi skala OCB dan diperoleh angka seperti berikut altruism= 0.642, courtesy= 0.834,
sportsmanship= 0.733, civic virtue= 0.757, dan conscientiousness= 0.622. Sementara itu, skala TMX menghasilkan angka reliabilitas sebesar 0.864
yang berarti bahwa konsistensi alat ukur tersebut dapat diandalkan.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji asumsi bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa hubungan kedua antar variabel yang diteliti memiliki ketepatan dan tidak
bias serta konsisten. Pengujian tersebut dapat dilakukan dua cara, yakni uji normalitas atau uji distribusi normal dan uji linearitas Purwanto,
2007. a.
Uji Normalitas Uji distribusi normal adalah sebuah cara untuk mengukur
apakah data yang didapat memiliki distribusi yang normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik atau statistik inferensial. Cara
yang bisa dipakai untuk menguji normalitas adalah Kolmogorov- smirnov. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model
regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Purwanto, 2007. Uji Kolmogorov-Smirnov
dipandang sebagai suatu uji yang umum dan serbaguna karena kepekaannya terhadap semua jenis perbedaan yang mungkin ada
antara dua variabel. Distribusi sampling yang eksak dari statistik Kolmogorov-Smirnov ini diketahui dan ditabulasikan untuk kasus
distribusi-distribusi populasi kontinu yang dinyatakan secara lengkap dalam hipotesis nol Daniel, 1989. Jika nilai p 0.05 maka
kesimpulan yang diambil adalah sebaran data yang diuji mengikuti distribusi normal Santoso, 2010.
b. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat hubungan yang terjadi antara dua variabel penelitian. Teknik yang
dipakai untuk mengetahui linearitas pada kedua variabel yang bersangkutan adalah Compare Means dan Scatterplot pada program
SPSS for Windows versi 16.0. Pada teknik Compare Means, baris linearity merupakan patokan utama untuk melihat apakah kedua
variabel memiliki hubungan yang linier atau tidak. Jika p 0.05 maka terdapat hubungan yang linier antar variabel, sebaliknya jika p 0.05
maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan antar variabel tersebut lemah Santoso, 2010. Setelah itu, membuat grafik
Scatterplot juga dapat memperkuat dugaan apakah hubungan kedua variabel linier atau tidak. Semakin titik-titik pada grafik mendekati
garis lurus diagonal, maka dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel linier Santoso, 2010.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametrik yakni pearson product moment untuk menguji hipotesis yang telah dijabarkan
terkait hubungan antara TMX dengan dimensi-dimensi OCB apabila data yang dihasilkan normal. Jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji
hipotesis akan dilakukan dengan Spearman Rho karena teknik tersebut tidak mensyaratkan normalitas data Santoso, 2010. Apabila data yang
dihasilkan tidak berdistribusi normal dan tidak linear, maka peneliti tidak perlu melakukan uji hipotesis karena dapat dipastikan bahwa tidak ada
hubungan antara kedua variabel tersebut Santoso, 2010.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN