Komponen Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional

dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Menurut Salovey dan Mayer dalam Rissyo dan Aziza, 2006, Pencipta istilah “kecerdasan emosional”, mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual.

2.2.5.2. Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman 2002 secara garis besar membagi dua kecerdasan emosional yaitu kompetensi personal yang meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi dan kompetensi sosial yang terdiri dari empati dan keterampilan sosial. Goleman mengadaptasi lima hal yang tercakup dalam kecerdasan emosional dari model solevely dan Mayer, yang kemudian diadaptasi lagi oleh Trisniwati dan Suryaningsum 2003 yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan diri. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi pada diri sendiri, mengelola dan mengendalikan emosi pada diri sendiri, memahami perasaan orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, pemecahan masalah, serta berpikir, realistis sehingga mampu berespon secara positif terhadap setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi tersebut. Gambar 1.1 : Bagan Kecakapan Kecerdasan Emosional Keterampilan Sosial - Manajemen Konflik - Kepemimpinan Empati - Memahami orang lain - Mengembangkan orang Kecerdasan Sosial Pengenalan diri - Penilaian diri yang kuat - Kepercayaan diri - Cermin diri Motivasi - Dorongan Berprestasi Kendali diri - Kontrol diri - Berhati - hati Kecerdasan Pribadi Kecerdasan Emosional Sumber :William Bulo, interpretasi bebas dari Goleman 2000 Menurut Goleman 2000 dalam Nuraini 2007 terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional EQ yaitu: 1. Pengenalan diri Self awareness merupakan kesadaran seseorang tentang sikap terhadap dirinya sendiri. Kesadaran diri merupakan kemampuan memantau perasaan dari waktu ke waktu untuk memahami diri. 2. Pengendalian diri self regulation merupakan sikap hati-hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan, keseimbangan dan kebijaksanaan yang terkendali, dan tujuannya adalah untuk keseimbangan emosi, bukan menekan emosi, karena setiap perasaan mempunyai nilai dan makna. 3. Motivasi motivation suatu konsep yang kita gunakan jika kita menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap atau didalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku atau segala sesuatu sikap yang menjadi pendorong timbulnya suatu perilaku. 4. Empati empathy yaitu perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain. 5. Keterampilan sosial Sosial skills dapat dilihat dari sinkroni antara dosen dan mahasiswa yang menunjukkan seberapa jauh hubungan yang mereka rasakan, studi-studi di kelas membuktikan bahwa semakin erat koordinasi gerak antara dosen dan mahasiswa. Menurut Goleman 2004: 45 dalam .Widiastuti, 2009: 13 Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan diri dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.

2.2.5.3. Pengendalian diri

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 5 100

PENGARUH MOTIVASI, EFIKASI DIRI DAN PENGALAMAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERWIRAUSAHA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 2 89

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

0 0 27

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25