signifikan. Artinya peningkatan minat belajar akan menyebabkan peningkatan pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi UPN
“Veteran” Jawa Timur dan peningkatan tersebut nyata signifikan.
4.6. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan pada analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa kesesuaian model analisis variabel pengendalian diri X
1
, motivasi X
2
, dan minat belajar X
3
cocok untuk mengetahui pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F
hitung
yang dihasilkan sebesar 12,886
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 Sig 0,05. Besarnya pengaruh pengendalian diri X
1
, motivasi X
2
, dan minat belajar X
3
terhadap tingkat pemahaman akuntansi Y sebesar 34,9 yang ditunjukkan pada nilai R Square sedangkan 65,1
dipengaruhi oleh faktor lain misalnya kunjungan ke perpustakaan atau intensitas belajar yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Hasil uji t secara parsial menunjukkan bahwa variabel pengendalian diri X
1
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi Y, dimana nilai t
hitung
pada variabel pengendalian diri X
1
sebesar 0,595 dengan tingkat signifikan sebesar 0,554 lebih besar dari 0,05 maka H
menerima dan H
1
ditolak. Sedangkan nilai koefisien regresi untuk pengendalian diri X
1
sebesar 0,176 yang artinya bahwa jika setiap kenaikan satu satuan variabel pengendalian diri dapat menyebabkan
peningkatan terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi sebesar 0,176.
Hasil uji t secara parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi X
2
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi Y, dimana nilai t
hitung
pada variabel motivasi X
2
sebesar 1,268 dengan tingkat signifikan sebesar 0,209 lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima
H dan menolak H
1
Hal ini berarti motivasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemahaman akuntansi. sedangkan Nilai koefisien
regresi variabel minat belajar sebesar 0,330 menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, dimana pengaruh
positif tersebut tidak signifikan. Hasil uji t secara parsial menunjukkan bahwa variabel minat
belajar X
3
terhadap pemahaman akuntansi menghasilkan nilai t
hitung
sebesar 5,105 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0.05, sehingga diputuskan untuk menolak H
dan menerima H
1
. Hal ini berarti minat belajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemahaman
akuntansi. Nilai koefisien regresi variabel minat belajar sebesar 1,330 menunjukkan bahwa minat belajar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemahaman akuntansi. Berdasarkan hasil pengujian uji t, minat belajar mahasiswa
mempunyai pengaruh yang signifikan sedangkan untuk pengendalian diri dan motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pada mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diindikatori oleh
pengendalian diri dan motivasi tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada UPN “Veteran” Jawa Timur. Hasil ini didukung oleh Budhiyanto dan Nugroho 2004.
Minat belajar mahasiswa akuntansi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada UPN “Veteran”
Jawa Timur. Hasil ini sesuai dengan pengertian Hurlock 1986 mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan
seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi dirinya,
maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Orientasi ini pada gilirannya
akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek, subjek, atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya.
Jika individu tidak suka terhadap objek, subjek atau aktivitas tersebut maka individu akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada
reaksi individu menolak menerima. Jika ia menerima berarti ia berminat dan jika menolak berarti ia tidak berminat. Besar kecilnya minat seseorang
terhadap tugas tadi, karena motivasi, efisiensi, gerak dan kepuasan kerja, akan didapat apabila pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang
diminatinya. Selain faktor pengendalian diri, motivasi dan minat belajar seperti
yang dikemukakan diatas, masih ada faktor – faktor yang mempengaruhi pemahaman akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, hal tersebut ditandai
dengan masih adanya faktor lain yang juga berpengaruh terhadap
pemahaman akuntansi yaitu 65,1 diantaranya adalah tingkat kunjungan ke perpustakaan, misalnya : dengan adanya tingkat kunjungan ke
perpustakaan mahasiswa dapat membaca dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas, kemudian metode belajar, misalnya : dengan adanya
metode belajar mahasiswa dapat melakukannya dengan cara diskusi antar kelompok atau individu, dan membaca buku.
4.7. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang