Definisi Operasional Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut Nazir, 2003 : 126. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tingkat pemahaman akuntansi Y dan variabel bebas X antara lain adalah : Pengendalian diri X 1 , motivasi X 2 , minat belajar X 3 . a. Pemahaman Akuntansi Y Pemahaman akuntansi merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi yang dapat diukur berdasarkan nilai mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing, dan teori akuntansi. b. Pengendalian diri X 1 Merupakan sikap hati-hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan, keseimbangan dan kebijaksanaan yang terkendali dalam hal ini mahasiswa UPN veteran Jatim mampu mengenali diri mereka sesuai dengan keterampilan dasar dari kecakapan emosi. c. Motivasi X 2 Suatu kondisi dalam diri individu dimana mahasiswa UPN veteran Jatim mampu mendorong dirinya sendiri untuk mencapai suatu tujuan di lingkungan universitas dimana menimba ilmu d. Minat Belajar X 3 Suatu sumber motivasi seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan atau melakukan suatu aktifitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap bermanfaat bagi dirinya.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, pengukuran tingkat pemahaman akuntansi dan Pengendalian diri, Motivasi, dan Minat belajar menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Trisnawati dan Suryaningsum 2003. Sedangkan teknik penyusunan skalanya menggunakan metode perbedaan semantic Semantik Differetial Scale yaitu skala yang tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak di sebelah kanan, jawaban sangat negatif terletak di sebelah kiri atau sebaliknya. Skala ini digunakan untuk mengukur obyek-obyek yang bersifat psikologikal, sosial maupun fisik Sumarsono, 2004; 25. Variabel Pengendalian diri X 1 Skala pengukuran variabelnya adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang digunakan adalah Semantic Differential Scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrumen yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningsum 2003 dengan 5 item pertanyaan. 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan 5 item pernyataan berarti mahasiswa tidak mampu mengendalikan amarah dan menunda pemuasan pribadi. nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 5 item pernyataan dan nilai 7 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa mampu mengendalikan amarah dan menunda pemuasan pribadi. Variabel motivasi X 2 diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah Semantic Differential Scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrumen yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningsum 2003 dengan 5 item pertanyaan. 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan 5 item pernyataan bahwa mahasiswa tidak memiliki kesiapan dan kegigihan untuk menyelesaikan tugas yang ada dan tidak memiliki dorongan untuk lebih baik lagi dalam memahami mata kuliah akuntansi, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 4 item pernyataan dan nilai 7 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa memiliki kesiapan dan kegigihan untuk menyelesaikan tugas yang ada dan memiliki dorongan untuk lebih baik lagi dalam memahami mata kuliah akuntansi. Variabel minat belajar X 3 diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah Semantic Differential Scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrumen yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningsum 2003 dengan 5 item pertanyaan. 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan 5 item pernyataan bahwa mahasiswa tidak tertarik akan mata kuliah akuntansi dan selalu tidak bersemangat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 5 item pernyataan dan nilai 7 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa tertarik akan mata kuliah akuntansi dan selalu bersemangat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen. Variabel tingkat pemahaman akuntansi Y diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah Semantic Differential Scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrumen yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningsum 2003 dengan 8 item pertanyaan. 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan 8 item pernyataan yang berarti mahasiswa belum mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi yang telah mereka tempuh hingga semester terakhir, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 8 item pernyataan dan nilai 7 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi yang telah mereka tempuh hingga semester terakhir. 3.2 Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 5 100

PENGARUH MOTIVASI, EFIKASI DIRI DAN PENGALAMAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERWIRAUSAHA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 2 89

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

0 0 27

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25