2. Pembuatan Diagram Sebab Akibat atau fishbone Analisa ini menunjukkan hubungan karakteristik mutu dan faktor, dimana
kita dapat menentukan struktur hubungan sebab akibat dengan mengamatinya secara sistematik.
3. Penentuan Kapabilitas Proses Kapabilitas proses digunakan untuk mengetahui DPMO Defects per
Million Opportunities dengan cara jumlah cacat dibagi dengan jumlah pengamatan dikalikan dengan 1 juta dari persejuta kesempatan serta dapat
menentukan nilai sigma.
3.5 Langkah-Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah
Perbaikan kualitas merupakan suatu hal yang sangat kompleks, hal tersebut diakibatkan dari faktor-faktor yang terukur secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk memperjelas uraian diatas maka peneliti membuat langkah- langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Penjelasan langkah-langkah Pemecahan Masalah:
1 Mulai
Pada tahap ini dilakukan penentuan tema tujuan pembuatan skripsi berdasarkan kondisi perusahaan yang terjadi sebenarnya.
2 Studi Pustaka
Tujuan dilakukannya studi literatur adalah untuk memperluas dan memperdalam wawasan serta pengetahuan peneliti mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan Six Sigma 3
Studi Lapangan Pada tahap ini dilakukan survey pendahuluan pada PT. Integra Indocabinet
Pada tahap Studi lapangan survey ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi real obyek yang diteliti, yang meliputi :
a. Studi mengenai proses produksi yang berlangsung di perusahaan.
b. Studi mengenai produk meja ” IKEA Classical Table ”, yang berkaitan
dengan atribut yang akan diteliti. 4
Perumusan Masalah Tahap ini menjelaskan langkah awal sebelum penelitian ini dimulai, yaitu
tahap pengamatan pada proses produksi. Survey yang dilakukan akan membawa penelitian pada tahap analisa perumusan masalah.
5 Tujuan Penelitian
Setelah perumusan masalah dilanjutkan dengan perumusan tujuan penelitian terhadap permasalahan sehingga tujuan yang dibuat dapat menyelesaikan
permasalahan. Dengan demikian tujuan penelitian disusun sebagai arahan dan petunjuk langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi variabel respon atau critical to quality CTQ pada produk meja yang perlu dilakukan perbaikan.
6 Define
Proses mendefinisikan variabel–variabel CTQ yang merupakan proses penentuan dalam merumuskan suatu tujuan penelitian, dengan cara
mengidentifikasi permasalahan yang muncul, sehingga dapat mengidentifikasi critical to quality.
7 Measure
Selanjutnya yaitu proses pengumpulan dan pengolahan data. Dan dilakukan pengukuran DPMO produksi meja . DPMO adalah ukuran kegagalan dalam
program peningkatan kualitas Six Sigma yang menunjukkan kegagalan per sejuta kesempatan.
8 Analyze
Untuk mencapai hasil produksi meja dengan kualitas yang baik, maka produksi meja yang ada diperlukan tahap analisa tentunya dengan kapabilitas
proses yang baik supaya dihasilkan meja yang baik. 9
Penetapan Tingkat Kapabilitas Proses dan Tingkat Sigma Pada tahapan ini variabel dilakukan pengukuran kapabilitas prosesnya apakah
sudah sesuai dengan kriteria rule of tumb Six Sigma, dan seberapa besar pencapaian Sigma yang ideal dengan kondisi perusahaan saat ini.
10 Improve
Dari hasil analisa, maka pada tahap ini dibuat usulan perbaikan. Dimana usulan perbaikan yang dibuat dapat memberikan masukan sehingga jumlah
defect cacat dapat dikurangi. Usulan perbaikan yang difokuskan pada
potential cause, dimana alat yang digunakan adalah FMEA. Tahap ini dilakukan dengan cara memberikan usulan untuk menurunkan DPMO dan
meningkatkan level sigmanya. 11
Control Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan usulan
pemantauan proses apakah hasil dari tahap improve terjadi peningkatan atau tidak. Perubahan dapat diketahui dari nilai sigmanya.
12 Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini akan dibahas hasil analisa penyebab potensial dari kecacatan dan usulan rencana perbaikan action plan untuk melakukan perbaikan
kualitas. 13
Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisa dan perhitungan DPMO produksi maka akan ditarik
beberapa hal untuk menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan. Selain itu akan diajukan beberapa saran sebagai acuan perusahaan
yang berkaitan dengan perbaikan proses produksi yang tepat. 14
Selesai Pada tahap ini merupakan akhir dari aliran penelitian yang digambarkan dalam
flow chart diatas.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini merupakan data yang diambil adalah periode November 2009 data primer. Untuk pengumpulan
data produksi, diperoleh dari laporan harian hasil produksi yang didalamnya berisi output produk, dari laporan harian tersebut diakumulasikan kedalam data bulanan
sedangkan pengumpulan data tingkat penyimpangan atau defect produk diperoleh dari data Departemen Processing yang setiap harinya membuat laporan tentang
mutu produk. Di dalam Departemen Processing ini dimana kayu yang berupa balok maupun papan dibentuk pola dasarnya sesuai produk furniture yang
diinginkan dengan menggunakan mesin moulder,seperti pembentukan kaki, membuat stopper laci, membuat lubang bor untuk memasang engsel dll.
selanjutnya dilakukan penghalusan agar permukaan kayu menjadi yang rata dan halus dengan mesin sander,untuk bagian - bagian yang sulit seperti sudut - sudut
di lakukan secara manual dengan menggunakan amplas sampai halus. Tahap-tahap dalam Six Sigma mempresentasikan 5 lima tahap yaitu
DMAIC. Tahap DMAIC merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan secara berurutan dan berguna untuk mencapai hasil yang diinginkan. Akronim DMAIC
dalam metode six sigma, yaitu Pendefinisian Define, Pengukuran Measure, Analisa Analysis, Perbaikan Improve, dan Pengendalian Control. Selanjutnya
akan dibahas secara rinci mengenai hal-hal tersebut