8 1 dalam 20
9 10
Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan akan terjadi
1 dalam 8 1 dalam 2
Gaspersz,2002
2.4.4 Detection
Detection merupakan suatu perkiraan subyektif tentang bagaimana efektifitas dari metode deteksi tahu pencegahan untuk menghilangkan mode kegagalan
potensial. Kita menggunakan skala dari 1 sampai 10. Ranking dan kriteria dari detection dapat kita lihat pada tabel 2.8 berikut ini : Gaspersz,2002
Tabel 2.8 Detection table
Ranking Kriteria Verbal
Tingkat Kejadian Penyebab
1 Metode pencegahan atau deteksi sangat efektif.
Spesifikasi akan dapat dipenuhi secara konsisten 1 dalam 1.000.000
2 3
Kemungkinan kecil bahwa spesifikasi tidak akan dipenuhi
1 dalam 20.000 1 dalam 40.000
4 5
6 Kemungkinan bersifat moderat. Metode pencegahan
atau deteksi masih memungkinkan kadang-kadang spesifikasi itu tidak dipenuhi.
1 dalam 1.000 1 dalam 400
1 dalam 80
7 8
Kemungkinan bahwa spesifikasi produk tidak dapat dipenuhi masih tinggi. Metode pencegahan atau
deteksi kurang efektif. 1 dalam 40
1 dalam 21 9
10 Kemungkinan bahwa spesifikasi produk tidak dapat
dipenuhi sangat tinggi. Metode pencegahan atau deteksi tidak efektif.
1 dalam 8 1 dalam 2
Gaspersz,2002
2.5 Seven Tools
Tujuh perangkat yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah pengendalian mutu kualitas beserta fungsinya dikenal dengan istilah 7 Tools, dimana perangkat ini
mempunyai keuntungan antara lain :
a Peningkatan Ratio : Kualitas Biaya
b Tingkat kualitas yang lebih baik
c Menjaga kualitas lebih uniform seragam
d Penyediaan bahan baku yang lebih baik
e Mengurangi kerja ulang atau pembuangan
f Inspeksi yang lebih baik
Tujuh alat pengendali mutu kualitas yang dimaksud adalah :
1. Check Sheet
Lembar pemeriksaan dimana untuk mempermudah pencatatan data agar lebih mudah dan sederhana. Berikut contoh bentuk umum lembar pengecekan; nilai ujian
yang diperoleh setiap mahasiswa dalam tabel 2.10 Contoh Data Untuk Check Sheet beikut :
2.9 Contoh Data Untuk Check Sheet
Nilai Ujian Tabulasi
Frekuensi 31 – 40
2 41 – 50
3 51 – 60
5 61 – 70
14 71 – 80
24 81 – 90
20 91 – 100
12 Sumber : “ Metoda Statistika”. Prof. DR. Sudjana, M.A., Msc.2006
2. Histogram
Gambaran bentuk distribusi cacah dimana menyajikan data yang telah tersusun dalam daftar distribusi frekuensi menjadi suatu diagram, data yang
dikumpulkan melalui check sheet . Berikut contoh Histogram yang diperoleh dari distribusi frekuensi relatif.
29..99 24.99
19.99 14.99
9.99 4.99
5 10
15 20
25 30
Gambar 2.3 Bentuk Umum Histogram
Sumber : Buku Ajar “ Statistik Industri 1 “ Ir. Handoyo, MT. 2007
3. Diagram Sebar
Suatu diagram yang terdiri dari kumpulan data yang terdiri dari dua variabel, dengan nilai kuantitatif, yang terbuat dalam sistem sumbu koordinat dan gambarnya
akan merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar. Contoh yang lebih kompleks seperti
Gambar 2.4 Bentuk Umum Diagram Sebar
Sumber : “ Metoda Statistika”. Prof. DR. Sudjana, M.A., Msc.2006
4. Diagram Kosentrasi Cacat
Gambaran tentang pengelompokan sekumpulan data atas dasar karakteristik yang sama.
5. Diagram Pareto
Gambaran tentang suatu diagram yang menunjukkan adanya prosentase cacat terbesar sampai dengan terkecil, untuk prioritas langkah-langkah yang harus diambil
dalam perbaikan kualitas, dan dibuat berdasarkan check sheet jenis cacat. Contoh
pengukuran atribut kesalahan kesalahan administrasi penagihan biaya hotel didapatkan data sebagai berikut:
2.10 Contoh Data Untuk Diagram Pareto