Penelitian yang Ditulis Oleh Suratno Sarjana Teknik Industri UPN, 2005.

b Mengganti komponen sealing dan filling unit secara berkala sesuai jadwal c Perlu adanya control yang ketat dalam penjadwalan perawatan mesin d Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan supaya tujuan pelatihan dapat tercapai, serta diadakan tanya jawab dan diskusi dalam menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan muncul di lapangan e Melakukan inspeksi secara intensif terhadap operator oleh pengawas. f Operator mengikuti training secara intensif sebelum melakukan pekerjaannnya

2.7.2 Penelitian yang Ditulis Oleh Suratno Sarjana Teknik Industri UPN, 2005.

“Pendekatan Metode Six Sigma Untuk Mengurangi Cacat dan Perbaikan Kualitas Produk Pada Proses Pembuatan Kertas di PT. Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas Gresik”. Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui ketidakstabilan proses dan cacat kertas serta faktor-faktor penyebab cacat kertas hasil produksi. 2. Untuk mengetahui kapabilitas proses produksi pembuatan kertas. 3. Menentukan usaha-usaha untuk memperbaiki kualitas produk kertas yang dihasilkan. Hasil Dan Pembahasan : Pengumpulan data dilakukan periode Maret 2005 – April 2005 dan diperoleh hasil serta pembahasannya dari penelitian yang dilakukan di PT. Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas Gresik, dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada tahap pembuatan kertas, terjadi ketidakstabilan proses yang menyebabkan terjadinya cacat defect kertas hasil produksi. Ketidakstabilan proses brightness accept tower disebabkan oleh bahan baku jelek dan kerja peralatan flotator, dispertion yang kurang optimal. Sedangkan untuk produk kertas ditemukan cacat terbesar brightness rendah yang disebabkan oleh brightness buburan deinking rendah dan pengaturan dozing bahan aditif yang kurang optimal. 2. Setelah dilakukan perhitungan DPMO yang dikonversikan dengan nilai sigma pada tahap measure, dapat diketahui rata-rata kemampuan kapabilitas proses untuk tahapan proses bulan Maret dan April 2005 adalah proses DIP 2,64 sigma dan 2,81 sigma, proses SP 2,75 sigma dan 2,81 sigma, proses PM 2,90 sigma dan 3,03 sigma, sedangkan pada kertas jadi 3,31 sigma dan 3,29 sigma, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan proses perusahaan saat ini berada pada level rata- rata 2,82 sigma untuk work in process WIP dan 3,30 untuk final goods atau produk kertas hasil. 3. Usaha perbaikan kualitas menggunakan Failure Mode and Effect Analysis FMEA dan diprioritaskan pada proses brightness accept tower Deinking Plant dan cacat kertas brightness rendah less brightness. a. Pada tahapan proses pembuatan kertas ketidakstabilan proses terbesar terjadi pada brightness accept tower Deinking Plant. Tindakan perbaikan kualitas yang dilakukan adalah mengendalikan kualitas bahan baku, perawatan alat secara teratur dan penggunaan dozing chemical secara optimal. b. Pada kertas jadi, jenis cacat defect terbesar adalah kertas brightness rendah less brightness. Tindakan perbaikan untuk mengurangi cacat adalah c. Hasil perbaikan kualitas pada proses brightness accept tower Deinking Plant dan cacat kertas brightness rendah less brightness pada bulan September 2005 adalah sebagai berikut : 1. Pada proses Deinking Plant brightness accept tower terjadi penurunan DPMO yang semula pada kondisi sebelum perbaikan sebesar 94.663 April menjadi 67.833 September. Sehingga nilai sigma mengalami kenaikan dari 2,81 sigma menjadi 2,99 sigma. 2. Sedangkan pada kertas jadi, jenis cacat kertas brightness rendah less brightness juga mengalami penurunan yang semula kondisi sebelum perbaikan April 34,38 menjadi 28,81 sehingga nilai sigma mengalami kenaikan dari 3,29 sigma menjadi 3,52 sigma pada bulan September 2005.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dilakukan di PT. PT. Integra Indocabinet tepatnya di jalan Betro Industri No. 476 Sedati – Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan data yang dibutuhkan sudah memenuhi.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang mempunyai variasi, perbedaan nilai yang terukur.

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas independent variable variabel sebab variabel pengaruh variabel eksperimen adalah faktor yang menjadikan pokok permasalah yang ingin diteliti, yaitu faktor-faktor kritis penentu kualitas atau Critical to Quality CTQ yang diperkirakan berpengaruh terhadap meja “IKEA Classical table “ antara lain: 1. Miring Bentuk dari kayu yang miring,tidak sama pada sisi – sisinya. 2. Noda hangus Bagian pada permukaan kayu yang berubah warna dari warna asli kayu menjadi warna gelap atau gosong.