Usulan Prioritas Tindakan Perbaikan

4.4.2 Usulan Prioritas Tindakan Perbaikan

Dari alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang ada, maka dilakukan perangkingan terhadap nilai RPN dari RPN yang tertinggi ke RPN yang terendah yang dapat dijadikan prioritas tindakan perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan pada penyebab kegagalan. Perangkingan ini diperoleh dengan menggunakan FMEA Failure Mode and Effect Analyze berdasarkan pada nilai yang ada yaitu kerumitan severity, probabilitas kejadian occurance dan detektabilitas detactability secara bersama-sama, kemudian diperoleh nilai RPN Risk Priority Number yang diperoleh dari hasil perkalian severity, occurance dan detectability. Dengan memfokuskan pada masalah-masalah potensial yang memiliki prioritas tertinggi, dimana yang memiliki nilai RPN terbesar, maka dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko kegagalan defect. Berdasarkan pada tabel analisa FMEAFailure Mode and Effect Analyze di atas. Maka usulan prioritas tindakan perbaikannya dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini Tabel 4.13 Usulan Prioritas Tindakan Perbaikan Prioritas ke- RPN Potential root cause Usulan tindakan perbaikan 1 294 Inspeksi kurang ketat Bagi bagian inspeksi diharapkan untuk lebih memperketat control material sebelum diproses 2 280 Perawatan mesin kurang diperhatikan Membuat jadwal teratur perawatan mesin 3 216 Setting mesin kurang diperhatikan Mengontrol setting mesin moulder dan sander sebelum proses produksi berlangsung 4 210 Struktur kayu kurang baik Pengecekan material sebelum proses ,memberikan batas toleransi yang ketat dan kondisi tempat penyimpanan harus diperhatikan 5 180 Operator kurang teliti dalam setting mesin Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin 6 150 Kondisi mata pisau yang kurang diperhatikan terdiri dari : -Mata pisau tumpul -Setting pisau kurang diperhatikan -Mata pisau terlalu panas Setelah tahu ada kecacatan lekas mungkin mengecek kondisi pisau, jika pisau sudah tumpul atau mengeluarkan asap maka pergantian pisau lekas dilakukan untuk menghindari cacat lebih banyak 7 140 Tekanan sabuk pengamplas terlalu kecil atau terlalu besar Setiap saat cek kondisi sabuk pengamplas apakah dalam kondisi baik atau tidak 8 125 Operator tidak mengikuti prosedur kerja Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat 9 120 Metode kerja kurang diperhatikan Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja SOP yang sudah ditetapkan perusahaan 10 90 Kecepatan mata pisau tidak stabil Setiap saat cek kondisi setting mata pisau dan juga pelumas

4.5 Control Pengendalian