Analisa Kapabilitas Proses Analyse

4.3 Analyse

Merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Program Six Sigma dapat berhasil secara efektif dan efisien jika melaksanakan pengendalian dan peningkatan pada proses produksi. Oleh karena itu pada tahap ini ada beberapa sub proses antara lain : 1. Menentukan kapabilitaskemampuan capability dari proses. 2. Mengidentifikasikan sumber-sumber dan akar penyebab kegagalan.

4.3.1 Analisa Kapabilitas Proses

Untuk membahas kapabilitas proses data yang bersifat atribut, maka perhatikan data tentang atribut defect pada meubel ,dalam Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah produk meubel khususnya produk meja “ IKEA Classical Table “ yang diproduksi dan diperiksa selama bulan November 2009 sebanyak 17625 unit dan jumlah cacat yang telah teridentifikasi sebanyak 530 3 . Berdasarkan data tersebut dapat dihitung rata-rata nilai kapabilitas proses perusahaan dan diperoleh nilai 4,09 Sigma,sebenarnya nilai tersebut cukup bagus dan menuju dalam skala rata-rata industri sekelas Amerika Serikat ,namun masih perlu dilakukan perbaikan lagi untuk menuju tingkat pencapaian 6 sigma dengan 3,4 DPMO industri kelas dunia .Untuk nilai indeks kapabilitas proses Cpm dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.5 Perhitungan Nilai Proporsi,  3 ,USL,LSL Untuk Bulan November 2009 Banyaknya Tanggal Pengamatan n Cacat Proporsi n p p 1 3 3     3   P USL  3   P LSL 1 583 14 0.0240 0.019 0.049 0.011 2 567 17 0.0299 0.0215 0.0515 0.0085 3 534 18 0.0337 0.0234 0.0534 0.0066 4 544 19 0.0349 0.0236 0.0536 0.0064 5 552 15 0.0272 0.0207 0.0507 0.0093 6 639 15 0.0235 0.0179 0.0479 0.0121 7 545 24 0.0440 0.0263 0.0563 0.0037 8 538 15 0.0279 0.0212 0.0512 0.0088 9 616 13 0.0211 0.0173 0.0473 0.0127 10 524 23 0.0439 0.0268 0.0568 0.0032 11 552 13 0.0236 0.0193 0.0493 0.0107 12 552 16 0.0289 0.0214 0.0514 0.0086 13 644 14 0.0217 0.0172 0.0472 0.0128 14 643 12 0.0187 0.016 0.046 0.014 15 692 19 0.0275 0.0186 0.0486 0.0114 16 644 16 0.0248 0.0183 0.0483 0.0117 17 676 25 0.0370 0.0217 0.0517 0.0083 18 570 20 0.0351 0.0231 0.0531 0.0069 19 578 15 0.0260 0.0198 0.0498 0.0102 20 552 10 0.0181 0.0169 0.0469 0.0131 21 599 16 0.0267 0.0197 0.0497 0.0103 22 575 30 0.0521 0.0278 0.0578 0.0022 23 587 18 0.0307 0.0213 0.0513 0.0087 24 681 15 0.0220 0.0168 0.0468 0.0132 25 524 31 0.0592 0.0248 0.0548 0.0052 26 536 20 0.0373 0.0245 0.0545 0.0055 27 554 19 0.0343 0.0211 0.0511 0.0089 28 598 17 0.0284 0.0203 0.0503 0.0097 29 712 16 0.0225 0.0166 0.0466 0.0134 30 514 15 0.0292 0.0222 0.0522 0.0078 TOTAL 17625 530 0.9140 0.6251 1.5251 0.2749 Rata2 587.5 17.67 0.030 0.0208 0.0984 0.0177 Sumber: Hasil Pengolahan Data 03 . 17625 530   P 007 . 30 3 6251 . 6251 . 3     x   Rumus Indeks Kapabilitas Proses :  6 LSL USL Cpm   007 . 6 0177 . 0984 .   Cpm 92 , 1  Cpm Berdasarkan perhitungan diatas Nilai Cpm = 1,92 ini berarti bahwa proses dianggap cukup mampu, namun perlu upaya giat untuk penigkatan kualitas menuju target perusahaan berkelas dunia yang memiliki tingkat kegagalan sangat kecil menuju nol zero defect oriented. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai C pm yang berada diantara 1,00 – 1,99 memiliki kesempatan terbaik dalam melakukan program peningkatan kualitas Six Sigma. untuk perhitungan nilai indeks kapabilitas Cpm bulan sebelumnya bisa dilihat pada Lampiran 4C. Sumber: “Pedoman Implementasi Six Sigma”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Gaspersz, Vincent, 2002. Peta Proporsi bulan November 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Periode ke- N il a i P rop or s i USL=0.0984 CL=0.030 LSL=0.0177 PROPORSI Gambar 4.4 Peta P Untuk Bulan November 2009

4.3.2 Menganalisa Penyebab Terjadinya Defect