Tabel 2.5. Laporan Arus Kas
NESTOR COMPANY Laporan Arus Kas Metode Langsung
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih
xxx Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas
bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi: Beban penyusutan
xxx Amortisasi aktiva tak berwujud
xxx Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik
xxx Kenaikan piutang usaha bersih
xxx Penurunan persediaan
xxx Penurunan hutang usaha
xxx xxx
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penjualan aktiva pabrik xxx
Pembelian peralatan
xxx Pembelian tanah
xxx
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas investasi xxx Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran dividen xxx
Penerbitan saham biasa xxx
Penebusan obligasi xxx
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan xxx
Kenaikan bersih kas xxx
Kas pada awal tahun xxx
Kas pada akhir tahun xxx
Sumber: Akuntansi Intermediate Kieso, 2002: 241
2.2.3. Analisis Laporan Keuangan
2.2.3.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu ”analisis” dan ”laporan keuangan”. Ini berarti bahwa analisis laporan
keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur
tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan
tepat atas laporan keuangan itu sendiri Prastowo, 2005: 56.
2.2.3.2. Sifat dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap 2002: 194, analisis laporan keuangan memiliki sifat-sifat, antara lain:
1. Fokus Laporan adalah laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan
akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.
2. Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah
berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan
prinsip tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan.
Kegunaan analisis laporan keuangan dalam pembuatan keputusan adalah Harahap, 2002: 195:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada
yang terdapat dari laporan keuangan. 2.
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan.
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan. 4.
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
5. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu
yang sudah dikenal di dunia bisnis. 6.
Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya. 7.
Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
2.2.3.3. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan