b. Analisis Vertikal adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase jumlahnya.
c. Analisis Rasio menggambarkan hubungan di antara pos-pos yang
terseleksi dari data laporan keuangan.
2.2.4. Rasio Keuangan
2.2.4.1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan antara dua macam data financial Riyanto, 1997: 329.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu
terutama apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar Munawir, 2001: 64.
2.2.4.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Menurut Weston Copeland 1992: 225-233, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Rasio Likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya jika jatuh tempo. Menurut Simamora 2000: 523, likuiditas berarti mempunyai cukup dana
ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-
jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. Rasio ini dibagi menjadi Weston Copeland, 1992: 226-227:
a. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka
pendek, oleh karena rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang
diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang.
Weston Copeland, 1992: 227 b.
Rasio Cepat atau Acid Test Quick Ratio Rasio cepat merupakan ukuran penting untuk mengetahui
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan penjualan persediaan.
Weston Copeland, 1992: 227 2.
Rasio Leverage, yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutang. Rasio ini terbagi menjadi Weston Copeland, 1992: 227-230:
a. Total Debt to Total Capital Assets
Rasio hutang debt ratio, yang mengukur persentase total dana yang disediakan para kreditor.
Weston Copeland, 1992: 228 b.
Laba terhadap Beban Bunga Times Interest Earned Rasio tersebut mengukur sejauh mana laba perusahaan boleh
menurun tanpa mencoreng wajah keuangan perusahaan karena tidak mampu membayar beban bunga tahunan.
Weston Copeland, 1992: 229 c.
Penutupan Beban Tetap Fixed Charge Coverage Fixed Charge Coverage Lukviarman, 2006: 32, merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi beban tetapnya, termasuk pembayaran dividen saham
preferen, biaya bunga, angsuran pinjaman, dan sewa.
Lukviarman, 2006: 32 3.
Rasio Aktivitas, mengukur seberapa efektif perusahaan
memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio ini terbagi menjadi Weston Copeland, 1992: 230-232:
a. Perputaran Persediaan Inventory Turnover
Inventory Turnover Lukviarman, 2006: 28, merupakan rasio untuk mengukur efektivitas atau efisiensi pengelolaan investasi ke
dalam persediaan yang dilakukan perusahaan, dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun.
Weston Copeland, 1992: 230 b.
Periode Penagihan Rata-Rata Average Collection Period Average Collection Period Lukviarman, 2006: 27, digunakan
sebagai dasar untuk mengukur seberapa cepat piutang yang dimiliki perusahaan dapat ditagih atau diubah menjadi kas.
Lukviarman, 2006: 27 c.
Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turnover Fixed Asset Turnover Lukviarman, 2006: 29, merupakan rasio
untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan investasi aktiva tetap di dalam menghasilkan penjualan.
Weston Copeland, 1992: 232
d. Perputaran Total Aktiva Total Asset Turnover
Total Asset Turnover Lukviarman, 2006: 29, merupakan rasio untuk menilai seberapa jauh kontribusi sejumlah aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan di dalam menghasilkan penjualan.
Weston Copeland, 1992: 232 4.
Rasio Profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen yang
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terbagi menjadi Weston Copeland, 1992:
232-233: a.
Marjin Laba atas Penjualan Profit Margin on Sales Rasio ini menunjukkan berapa tingkat keuntungan neto yang
diperoleh dari penjualan.
Weston Copeland, 1992: 233 b.
Hasil Pengembalian atas Total Aktiva Return on Total Asset Return on Total Asset mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang terkadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi ROI.
Weston Copeland, 1992: 233
2.2.4.3. Keterbatasan Rasio Keuangan