b. Pembagian kekayaan, apabila perusahaan dilikuidir, maka dalam
pembagian kekayaan, saham preferen didahulukan dari saham biasa.
3. Saham Kumulatif Preferen Cummulative Preferred Stock
Jenis saham ini pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham
preferen kumulatif. Dengan demikian pemegang saham kumulatif apabila tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena
besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini di kemudian hari apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen-dividen yang tidak dibayarkan pada waktu-waktu yang lampau.
2.2.7. Economic Value Added EVA
2.2.7.1. Pengertian EVA
Menurut Arifin 2005: 235, EVA merupakan salah satu metode yang relatif baru untuk mengukur efektivitas program pengukuran
pengeluaran modal. EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya
dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan dan sangat jauh berbeda-beda dari laba akuntansi Brigham dan Houston, 2006: 69.
EVA Economic Value Added menurut Utomo 1999: 29 adalah ukuran nilai tambah ekonomis value creation yang dihasilkan oleh
perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan bagi kemakmuran pemegang saham.
2.2.7.2. Keunggulan dan Kelemahan EVA
Keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Govindarajan 2002 dalam Hakim 2006: 17-18,
meliputi: 1.
Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
2. Dengan meningkatnya EVA maka investasi-investasi akan
menghasilkan laba diatas biaya modal sehingga akan lebih menarik para manajer untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.
3. Adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis
asset yang berbeda pula. 4.
EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat tehadap perubahan- perubahan nilai pasar perusahaan.
Keunggulan EVA menurut Mirza 1997 dalam Hakim 2006: 18, yaitu EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan
memperhatikan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi. Dengan diperhitungkannya biaya modal maka dapat diketahui apakah
perusahaan dapat menciptakan nilai tambah atau tidak. EVA membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan internal internal goal setting
perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja. Dalam hal investasi EVA memberikan
pedoman untuk keputusan penerimaan suatu project capital budgeting decision, dan dalam hal mengevaluasi kinerja rutin performance
assessment manajemen, serta membantu adanya sistem penggajian pemberian insentif incentive compensation yang benar dimana
manajemen didorong untuk bertindak sebagai owner Utomo, 1999: 30. EVA disamping memiliki beberapa keunggulan, juga terdapat
beberapa kelemahan. Menurut Mirza 1997 dalam Hakim 2006: 19, yaitu dalam perhitungan biaya modalnya EVA relatif sulit karena
memerlukan data yang lebih banyak dan dianalisa secara lebih mendalam. Dengan demikian secara tidak langsung mendorong para
eksekutif untuk berfikir dan bertindak seperti para pemegang saham, yaitu memilih tingkat investasi yang meningkatkan tingkat return dan
meminimumkan tingkat biaya modal cost of capital sehingga nilai perusahaan dapat maksimum.
Kelemahan EVA menurut Utama 1997 dalam Yulinda 2006: 24, adalah sebagai berikut:
1. Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan
estimasi ini terutama untuk perusahaan yang go publik, sulit dilakukan dengan cepat.
2. Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu.
Sementara nilai perusahaan adalah akumulasi EVA selama umur
perusahaan, sehingga kemungkinan suatu perusahaan mempunyai EVA tahun yang berlaku positif tetapi nilai perusahaan rendah, karena
EVA dimasa mendatang negatif prospek masa depan perusahaan suram. Sebaliknya perusahaan dengan kegiatan yang memerlukan
pengembalian yang cukup lama, EVA pada awal tahun negatif sedangkan EVA akhir proyek adalah positif, karena penjualan aktiva
pada akhir masa sewa. Oleh karena itu, penggunaan EVA tahun tertentu untuk menilai kinerja kurang tepat.
2.2.7.3. Perhitungan dalam EVA