d. Perantara perdagangan efek Pialang Broker, merupakan pihak
yang menawarkan jasa untuk menjualbelikan saham dan memberikan informasi emiten kepada para calon pembeli saham.
e. Pedagang efek Dealer, adalah pihak yang melakukan transaksi
jual beli saham dimana bila harga efek naik atau turun yang mendapat keuntungan atau kerugian adalah pedagang itu sendiri.
f. Perusahaan surat berharga Securities Companies, ialah
perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan saham- saham yang tercatat di Bursa Efek.
g. Perusahaan pengelola dana Investment Company, adalah
perusahaan yang menolong pemodal jika mereka kesulitan dalam menghitung risiko yang akan dihadapi.
h. Kantor Biro administrasi efek, merupakan pihak yang
melaksanakan aktifitas yang diminta oleh emiten ataupun pemodal.
2.2.6. Saham
2.2.6.1. Pengertian Saham
Definisi saham menurut E. Koetin 1994: 22, adalah “hak atas sebagian dari suatu perusahaan yang dapat diartikan sebagai suatu bukti
partisipasi modal dalam suatu perusahaan”. Menurut Riyanto 1997: 240, pengertian saham yaitu tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam Perseroan Terbatas PT. Menurut Warren dkk yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita dkk
2005: 434, Saham merupakan sertifikat kepemilikan suatu perusahaan.
Menurut Sunariyah 2003: 30, saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas PT atau yang biasa disebut
emiten. Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan akan dana yang sangat
besar diperoleh dengan cara mencari pinjaman atau tambahan pinjaman, mencari partner untuk melakukan penggabungan usaha merger, dan
dengan menjual sebagian hak kepemilikan atas perusahaan kepada investor maupun masyarakat.
2.2.6.2. Jenis-Jenis Saham
Ada 3 tiga macam jenis saham menurut Riyanto 1997: 240 adalah sebagai berikut:
1. Saham Biasa Commond Stock
Pemegang saham biasa akan mendapat dividen pada akhir tahun pembukuan, hanya kalau perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
2. Saham Preferen Preferred Stock
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa “preferensi” tertentu di atas pemegang saham biasa, yaitu terutama dalam hal-hal:
a. Pembagian dividen, dividen dari saham preferen diambilkan lebih
dahulu, kemudian sisanya barulah disediakan untuk saham biasa. Dividen saham preferen dinyatakan dalam persentase tertentu dari
nilai nominalnya.
b. Pembagian kekayaan, apabila perusahaan dilikuidir, maka dalam
pembagian kekayaan, saham preferen didahulukan dari saham biasa.
3. Saham Kumulatif Preferen Cummulative Preferred Stock
Jenis saham ini pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham
preferen kumulatif. Dengan demikian pemegang saham kumulatif apabila tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena
besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini di kemudian hari apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen-dividen yang tidak dibayarkan pada waktu-waktu yang lampau.
2.2.7. Economic Value Added EVA