1
= 5x3068 = 2,21
2
= 5x3868 = 2,79
1
= 36x3068 = 15,88
2
= 36x3868 = 20,12
1
= 12x3068 = 5,29
2
= 12x3868 = 6,71
1
= 13x3068 = 5,73
2
= 13x3868 = 7,26
1
= 2x3068 = 0,88
2
= 2x3868 = 1,12 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, selanjutnya dapat dihitung
χ
2
dengan rumus sebagai berikut:
χ
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
χ ,
Dengan taraf signifikansi 5 dan dk=baris-1kolom-1; dk=5- 12-1; dk=4, maka diperoleh nilai
χ
2 tabel
sebesar 9,488 Sugiyono, 2008:334. Berdasarkan perhitungan
χ
2
di atas diperoleh χ
2 hitung
1,987 nilainya lebih kecil dari
χ
2 tabel
9,488, maka keputusannya adalah menerima H
o3
yang berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program
sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Terhadap Status Sosial
Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan analisis data yang disajikan dalam tabel IV.5, dapat diketahui bahwa dari 68 mahasiswa yang dijadikan sampel, sebanyak 5
mahasiswa berpersepsi sangat positif, 36 mahasiswa berpersepsi positif, 12 mahasiswa berpersepsi cukup positif, 13 mahasiswa berpersepsi negatif, dan 2
mahasiswa berpersepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi. Dengan demikian, tanpa didasarkan pada
perbedaan jenis kelamin, perbedaan jenis pekerjaan orang tua, dan perbedaan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi yang positif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi
Persepsi mahasiswa yang positif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi menunjukkan bahwa mahasiswa Pendidikan
Akuntansi angkatan 2008 menyambut dengan baik dan mendukung diadakannya program sertifikasi oleh pemerintah. Diharapkan dari dukungan
mahasiswa terhadap program sertifikasi ini dapat meningkatkan minat mahasiswa Pendidikan Akuntansi untuk berprofesi menjadi guru setelah lulus.
2. Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Terhadap Status Sosial
Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari deskripsi data tentang jenis kelamin mahasiswa diperoleh hasil bahwa 23 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan 45 orang mahasiswa
berjenis kelamin perempuan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Menurut penulis hal ini
menunjukkan bahwa perempuan masih dipandang lebih berminat dan lebih
dominan untuk menempuh pendidikan sebagai calon guru karena sifatnya yang lemah lembut, penyabar, teliti, dll.
Berdasarkan tabel IV.6 hal. 46, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa laki-laki dan perempuan mempunyai persepsi yang sama terhadap
status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi yaitu persepsi yang positif. Meski sama-sama memiliki persepsi yang positif, namun terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari persentasenya,
mahasiswa laki-laki lebih berpersepsi positif yaitu sebesar 95,65 60,87+34,78 jika dibandingkan dengan mahasiswa perempuan yaitu
sebesar 57,78 48,89+8,89. Hasil uji hipotesis dengan hipotesis yang diajukan adalah sama yaitu
terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program
sertifikasi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai χ
2 hitung
sebesar 13,74 yang nilainya lebih besar dari nilai
χ
2 tabel
sebesar 9,488 pada taraf signifikansi 5 dan dk=4 yang berarti bahwa H
o1
ditolak. Selain itu, dapat diketahui harga C sebesar 0,409 yang berarti bahwa derajat hubungan cukup tinggi antara
perbedaan jenis kelamin dengan persepsi mahasiswa. Perbedaan persepsi antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa
perempuan di mana mahasiswa laki-laki lebih berpersepsi positif menunjukkan bahwa respon mahasiswa laki-laki terhadap program sertifikasi lebih baik jika
dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Menurut penulis, mahasiswa
laki-laki memandang program sertifikasi merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Apalagi mahasiswa laki-laki
merupakan calon kepala rumah tangga yang berkewajiban untuk mencari nafkah tentu akan lebih menyambut baik adanya program sertifikasi karena
manfaat-manfaat yang akan diperoleh jika lolos uji sertifikasi.
3. Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Terhadap Status Sosial