Pengertian Sertifikasi Program Sertifikasi Guru

sifat senyatanya. Namun proses seperti ini berlangsung di dalam menimbulkan persepsi. 3 Hallo Effect Hallo effect digunakan untuk menilai seseorang berdasarkan atas salah satu sifat yang diketahui oleh orang yang menilai. Misalnya rajin, cerdas, kerjasama, malas, dsb. Salah satu dari sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dapat menutupi sifat-sifat lainnya. Berdasarkan uraian di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap status sosial ekonomi guru, maka dapat dismpulkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Faktor internal atau faktor dari dalam diri mahasiswa, misalnya: motivasi, minat, kepribadian, bakat, pengalaman. b. Faktor eksternal atau faktor dari luar diri mahasiswa, misalnya: guru, keluarga, masyarakat, teman, lingkungan.

C. Tinjauan Tentang Sertifikasi

1. Pengertian Sertifikasi

Pengertian sertifikasi secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services NCES disebutkan “Certification is a procedure where by the state evaluates and reviews a teacher candidate’s credentials and provides him or her a license to teach” Tuhusetya, 2007. Dalam pedoman tanya jawab tentang sertifikasi Depdiknas Dirjen Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan, 2007 sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas yang bertujuan guna menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.

2. Program Sertifikasi Guru

Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan persyaratan kegiatan pembelajaran jenjang pendidikan tertentu dan sertifikasi guru. Program sertifikasi guru atau pendidik, berisi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Kemampuan kepribadian merupakan kemampuan guru dalam mencerminkan kebribadian yang mantap, bertaqwa, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, sehingga dengan lulus ujian kompetensi ini, seorang guru menjadi teladan bagi siswa dan menjadikan siswa berakhlak mulia. Guru yang mempunyai kualifikasi pendidikan D4 dan S1 harus mengikuti ujian sertifikasi. Tentang ujian sertifikasi ini diperjelas dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 yang menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Ujian kompetensi itu dilakukan dalam bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Ujian sertifikasi berupa empat standar kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi yang diujikan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab. Guru yang sudah mengikuti ujian sertifikasi berhak mendapat sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Sertifikat ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan profesi. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan terhadap penguasaan kompetensi pada bidang pekerjaaan tertentu, yang diberikan oleh satuan pendidikan kedinasan yang berakreditasi atau lembaga sertifikasi profesi yang diakreditasi.

3. Tujuan Sertifikasi

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa studi kasus mahasiswa S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma.

0 6 153

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga : studi kasus pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 2 130

Pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 118

Persepsi mahasiswa terhadap kurikulum berbasis kompetensi : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan akuntansi angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma.

0 1 118

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga : studi kasus pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 128

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI GURU SETELAH ADANYA PROGRAM SERTIFIKASI

0 0 109

Persepsi mahasiswa S1 akuntansi terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 118