Setting Penelitian Disain Penelitian Pengumpulan Data dan Instrumennya

30

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif. Metode penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD BOPKRI Wonosari yang beralamat di jalan Pramuka no 32 Wonosari,Wonosari, Gunungkidul. 2. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD BOPKRI WONOSARI semester genap tahun pelajaran 20112012, yang berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. 3. Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika Standar Kompetensi: 5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat, pada Kompetensi Dasar: 5.4 melakukan operasi hitung campuran. Materi operasi hitung campuran bilangan bulat tersebut dikhususkan pada operasi penjumlahan dan pengurangan. 31

B. Disain Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga atau dua jam pembelajaran 1JP x 35 menit. Proses penelitian masing-masing meliputi empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, pengamatanobservasi, dan refleksi. Disain siklus: Gambar 3.1 Disain penelitian menurut Ebbut 1985, Kemmis dan Mc Taggatr 1998, Elliot 1991 dalam Hamdani dan Hermana, 2008:51-52. Pelaksanaan 1 Siklus 1 Pengamatan 1 Refleksi 1 Perencanaan 1 Pelaksanaan 2 Perencanaan 2 Pengamatan 2 Siklus 2 Refleksi 2 Pengolahan Data 32

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan a. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa. b. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran. Kompetensi Dasar : 5.3 melakukan operasi hitung campuran, materi pokok: operasi hitung campuran bilangan bulat pejumlahan dan pengurangan. c. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus. d. Penyususnan Silabus, RPP, LKS, instrumen penelitian dan media pembelajaran lintasan bilangan lembaran pohon pisang yang diberi tulisan angka-angka bilangan bulat secara berurutan dan dilengkapi dengan sebuah gambar mobil dan sebuah gambar seorang penyelam. e. Melakukan tes kuesioner motivasi belajar pra siklus dan membuat laporan hasil temuan.

2. Rencana tindakan setiap siklus a. Siklus 1

1 Rencana Tindakan Pembelajaran terdiri dari 3 pertemuan. Pada pertemuan ke-1 dan ke-2, masing-masing terdiri dari 3 JP x 35 menit. Pada pertemuan ke-3, terdiri dari 2 JP x 35 menit. Pada siklus 1, guru merencanakan pembelajaran sebagai berikut: 33 a Membuka kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi. b Siswa membagi menjadi 4 kelompok belajar kelas. c Guru mengulang materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan soal dalam bentuk cerita ilustrasi. d Guru mengunakan media ” lintasan bilangan” untuk memberi pancingan jawaban siswa. e Guru menyuruh siswa mengerjakan 2 contoh soal tentang pengubahan tanda operasi hitung dan tanda bilangan pada operasi hitung bilangan bulat penjumlahann + - menjadi pengurangan – dengan bantuan media “lintasan bilangan”, secara berkelompok. f Guru menyuruh siswa mengerjakan 2 contoh soal tentang pengubahan tanda operasi hitung dan tanda bilangan pada operasi hitung bilangan bulat pengurangan – - menjadi penjumlahan + dengan bantuan media “lintasan bilangan”, secara berkelompok. g Siswa bersama guru membahas contoh-contoh soal yang telah dikerjakan siswa dengan bantuan media “lintasan bilangan”. h Siswa dibagi dalam 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen berdasarkan tingkat kemampuan akademik dari hasil nilai ulangan harian kompetensi dasar yang sebelumnya. 34 i Setiap kelompok diberikan LKS yang memuat 2 soal cerita ilustrasi 3 soal berbentuk kalimat matematika yang sejajar dengan contoh soal yang telah dibahas sebelumnya dan 1 buah media ”lintasan bilangan”. j Setiap siswa dalam kelompok mencoba memahami contoh soal dan cara pengerjaannya serta mencoba menyelesaikan 5 soal dengan bantuan 1 buah media ”lintasan bilangan”. k Siswa yang lebih menguasai dapat membantu menjelaskan kepada siswa yang belum menguasai materi, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi. l Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan menanyakan hal- hal yang belum jelas tentang materi kepada guru. m Siswa bersama guru menuliskan beberapa jawaban pekerjaan kelompok di kertas manila yang telah dibagi 4 kolom. n Siswa mencoba membandingkan untuk mendapatkan sterategi penyelesaian operasi hitung bilangan bulat dengan bimbingan guru. o Siswa memperhatian penjelasan tentang ”game tournament” dari guru. p Setiap siswa dari perwakilan kelompok ditempatkan pada meja- meja tournament sesuai dengan kriteria kemampuan akademik. q Setiap siswa bertanding dalam meja tournamen masing-masing dengan bantuan 1 media ”lintasan bilangan” di setiap meja. 35 r Siswa kembali ke kelompok masing-masing dan menghitung skor yang diperoleh, kemudian dilaporkan kepada guru. s Guru memberikan materi tentang hitung campuran bilangan bulat penjumlahan dan pengurangan dengan contoh soal cerita ilustrasi di papan tulis. t Guru mengunakan media ”lintasan bilangan” untuk memberi pancingan jawaban siswa. u Siswa dibagi dalam 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen sesuai dengan sebelumnya. v Setiap kelompok diberikan LKS yang memuat 2 soal cerita ilustrasi 3 soal berbentuk kalimat matematika yang sejajar dengan contoh sebelumnya, dan 1 buah media ”lintasan bilangan”. w Setiap siswa dalam kelompok mencoba memahami contoh soal dan cara pengerjaannya serta mencoba mengerjakan 5 soal dengan bantuan media ”lintasan bilangan”. x Siswa yang lebih menguasai dapat membantu menjelaskan kepada siswa yang belum menguasai materi, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi. y Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan menanyakan hal- hal yang belum jelas tentang materi kepada guru. z Siswa memperhatian tentang penjelasan ”game tournament” dari guru. 36 å Setiap siswa dari perwakilan kelompok ditempatkan pada meja- meja tournament sesuai dengan peningkatan kemampuan akademik pada saat tournamen pertemuan 1 dilihat dari jumlah perolehan skor tiap siswa dari perwakilan kelompok. ä Setiap siswa bertanding dalam meja tournamen masing-masing tanpa bantuan media ”lintasan bilangan”. ö Siswa kembali ke kelompok masing-masing dan menghitung total skor yang diperoleh, kemudian merangkum poinnya dan melaporkan kepada guru. dd Guru melakukan tes tertulis untuk mengukur keberhasilan siswa. ee Guru mengumumkan penghargaan untuk kelompok game tournamant berupa sertifikat berdasarkan kriteria Tim Baik, Tim Sangat Baik, Tim Super. 2 Pelaksanaan Tindakan Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan. 3 Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan sebagai berikut. Tes tertulis dengan bentuk tes berupa tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dan tes kuesioner motivasi belajar yang berbentuk pernyataan sebanyak 10 pernyataan. 37 Pada tahap ini guru melakukan kegiatan sebagai berikut. a Melakukan pengamatan terhadap kesulitan siswa dalam mengerjakan soal. b Melakukan penilaian tes tertulis dan membuat laporan hasil temuan. c Melakukan tes kuesioner motivasi belajar dan membuat laporan hasil temuan d Melakukan pengumpulan data, menghitung persentase keberhasilan belajar dan menghitung persentase tingkat motivasi belajar siswa. 4 Refleksi Lembar observasi dan catatan selama kegiatan kemudian direnungkan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar yang dialami siswa dan dievaluasi untuk mengetahui kelemahan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1. Hasil refleksi akan digunakan untuk menentukan perubahan tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang akan dilakukan pada siklus 2. 38

b. Siklus 2 1 Rencana tindakan

Pembelajaran terdiri dari 2 pertemuan x 70 menit. Tiap pertemuan 2 x 35 menit. Pada Siklus 2, guru merencanakan pembelajaran adalah sebagai berikut : a Membuka kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi. b Guru mengulang materi tentang operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan contoh soal cerita ilustrasi. c Guru membahas bersama siswa dengan bantuan media ”lintasan bilangan”. d Siswa dibagi dalam 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen sesuai dengan tingkat akademik dari hasil tes tertulis siklus 1. e Setiap kelompok diberikan LKS yang memuat 2 soal cerita ilustrasi dan 4 soal berbentuk kalimat matematika yang sejajar dengan contoh sebelumnya. f Setiap siswa dalam kelompok mencoba memahami contoh soal dan cara pengerjaannya serta mencoba mempraktikkan dengan mengerjakan 6 soal yang disediakan tanpa media “lintasan bilangan. 39 g Siswa yang lebih menguasai dapat membantu menjelaskan kepada siswa yang belum menguasai materi, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi. h Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang materi kepada guru. i Siswa memperhatian penjelasan tentang ”game tournament” dari guru. j Setiap siswa dari perwakilan kelompok ditempatkan pada meja-meja tournament sesuai peningkatan prestasinya pada siklus 1. k Setiap siswa bertanding dalam meja tournamen masing-masing tanpa media “lintasan bilangan”. l Siswa kembali ke kelompok masing-masing dan menghitung skor yang diperoleh dan merangkum poin kelompok, kemudian dilaporkan kepada guru. m Guru melakukan tes tertulis untuk mengukur keberhasilan siswa. n Guru mengumumkan penghargaan untuk kelompok game tournamant berupa sertifikat berdasarkan kriteria Tim Baik, Tim Sangat Baik, Tim Super. 2 Pelaksanaan Tindakan Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan. 40 3 Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan sebagai berikut. Tes tertulis dengan bentuk tes berupa tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dan tes kuesioner motivasi belajar yang berbentuk pernyataan sebanyak 10 pernyataan. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan sebagai berikut. a Melakukan pengamatan terhadap kesulitan siswa dalam mengerjakan soal. b Melakukan penilaian tes tertulis dan membuat laporan hasil temuan. c Melakukan tes kuesioner motivasi belajar dan membuat laporan hasil temuan. d Melakukan pengumpulan data, menghitung persentase keberhasilan belajar dan menghitung persentase tingkat motivasi belajar siswa. 4 Refleksi Lembar observasi dan catatan selama kegiatan kemudian dikaji dan direnungkan sejauh mana peningkatan prestasi belajar dan peningkatan motivasi belajar siwa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TGT. 41

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

Pada penelitian ini memiliki dua variable, yaitu: prestasi belajar dan motivasi belajar siswa. Indikator, data yang diperlukan, cara pengumpulan data, dan instrument yang digunakan dapat dilihat pada table berikut. Table 3.2 Cara pengumpulan data, dan instrument yang digunakan. Peubah Indikator Data yang diperlukan Cara pengumpulan data Instrument Prestasi Belajar Nilai rata- rata hasil tes siswa Hasil tes akhir setiap siklus Ulangan Tes tertulis Tes obyektif Pilihan ganda Motivasi Belajar Jawaban dari kuesioner Hasil jawaban kuesioner setiap siswa Pengukuran kuesioner Kuesioner motivasi belajar Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa tes pilihan ganda dan berupa pernyataan pada kuesioner motivasi belajar. Soal tes tertulis akan disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan indikatornya dan pernyataan pada kuesioner motivasi belajar akan disusun dengan tingkat pemahaman siswa. Soal tes tertulis yang digunakan peneliti adalah soal tes yang sudah diujikan validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat diketahui bahwa setiap item soal yang akan digunakan sahih dan andal. Soal yang sudah dibuat peneliti diuji cobakan validitas dan reliabilitasnya dahulu pada suatu kelas 42 yang tingkat kemampuan akademik siswanya setara dengan kelas yang akan digunakan untuk penelitian. Untuk itu, peneliti mengujikan soal pada siswa kelas V semester genap SDN Playen 1 tahun pelajaran 20112012. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur Sudijono, 1995:182. Semakin banyak butir-butir item yang dapat dijawab dengan betul, maka skor-skor total hasil tes tersebut akan semakin tinggi, sebaliknya semakin sedikit butir-butir item yang dapat dijawab dengan betul maka skor-skor total hasil tes akan menurun. Jadi, jika skor-skor total yang dihasilkan tinggi maka butir-butir item tersebut akan menunjukkan kemantapannya. Untuk mengetahui validitas butir, peneliti mengunakan rumus korelasi product moment berikut:                       2 2 2 2 . y y N x x N y x xy N rxy Keterangan : x = nomor butir gasal y = nomor butir genap N = jumlah responden Penafsiran harga koefisien korelasi diperoleh dengan membandingkan harga rxy dengan harga rxy tabel. Jika rxy ≥ rxy tabel, maka nomor butir tersebut valid. Sebaliknya apabila rxy rxy tabel, maka nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Rumus tersebut nantinya akan digunakan peneliti untuk menghitung korelasi dengan program komputer SPSS for windows 17. 43 Berdasarkan indikator yang telah ditentukan oleh peneliti, soal yang akan diuji cobakan pada siswa yang setara sebanyak 40 butir. Dari 40 butir soal tersebut yang sudah memenuhi kriteria validitas akan digunakan 20 butir soal untuk tes ulangan dalam akhir siklus penelitian. Selain validitas maka harus diukur juga reliabilitasnya. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya Azwar, 1992:4. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Dalam mengetahui reliabilitas tes, peneliti akan mengunakan formula sperma-brown hasil dari satu tes dibagi menjadi dua bagian adalah sebagai berikut: Keterangan: = koefisien reliabilitas tes secara total tt= total tes = koefisien korelasi product moment antara separoh tes, dengan separoh dari tes tersebut. 1 dan 2 = bilangan konstan. Untuk mengetahui besarnya digunakan rumus korelasi product moment dengan keterangan: x = nomor butir gasal, y = nomor butir genap dan N = jumlah responden. Apabila angka r hitung ≥ r table diartikan ada korelasi yang signifikan, instrument dianggap reliabel, jika angka r hitung r table diartikan tidak ada korelasi yang signifikan instrument tidak reliabel. 44 Penentuan validitas pernyataan kuesioner motivasi belajar dilakukan melalui konsultasi para ahli. Para ahli yang dimaksud , yaitu kedua dosen pembimbing. Pernyataan yang akan digunakan uji coba sebanyak 20 item pernyataan dan yang akan dipakai untuk penelitian sebanyak 10 item pernyataan. Siswa dapat memberi jawaban dengan memilih skor 0 jika tidak memberi pernyataan, 1 jika kurang setuju dengan pernyataan, 2 jika setuju, 3 jika setuju sekali.

E. Analisis Data