Pelaksanaan Penelitian Siklus 1 PELAKSANAAN PENELITIAN

47

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian Siklus 1

1. Rancangan Kegiatan Siklus 1 Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1, 12 set LKS pertemuan ke-1 dan 12 set LKS pertemuan ke-2 siklus 1, satu lembar kertas manila, spidol dan perekat, instrumen penelitian seperti lembar pengamatan belajar kelompok 6 lembar, 1 lembar pembagian kelompok belajar pembagian sesuai dengan tingkat kesetaraan setiap anggota kelompok yang ditentukan dari prestasi akademik KD sebelumnya, 1 lembar pembagian meja tournament pembagian meja A sampai dengan D disesuaikan dengan tingkat prestasi akademik KD sebelumnya, lembar skor game tournament 8 lembar, lembar rangkuman poin tim 8 lembar, media pembelajaran “lintasan bilangan” lembaran pohon pisang yang diberi tulisan angka-angka bilangan bulat secara berurutan dan dilengkapi dengan sebuah wayang gambar mobil dan sebuah wayang gambar seorang penyelam, bendera meja regu merah, biru, hijau, bendera meja tournament A, B, C, D, 4 set kartu soal untuk setiap meja tournament 15 kartu, 4 set kartu kunci jawaban untuk setiap meja tournament 15 kartu, kamera digital mendokumentasi, 12 lembar soal ulangan tes tertulis 20 pilihan ganda dan lembar kuesioner motivasi belajar siswa 24 lembar. 48 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh satu orang pengamat yaitu guru teman sejawat guru kelas 3. Pengamat Ch. Yusti Lestari, S.Pd tersebut membantu mengamati jalannya diskusi kelompok dan proses game tournament. Indikator pembelajaran yang ditetapkan adalah: 5.4.1 Siswa dapat mengerjakan operasi hitung bilangan bulat dengan mengubah tanda operasi hitung penjumlahan menjadi operasi hitung pengurangan. 5.4.2 Siswa dapat mengerjakan operasi hitung bilangan bulat dengan mengubah tanda operasi hitung pengurangan menjadi operasi hitung penjumlahan. 5.4.3 Siswa dapat menyelesaikan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan pengubahan tanda operasi hitungnya. Indikator pembelajaran tersebut diharapkan dapat tercapai dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik team game tournament TGT. Pembelajaran direncanakan dalam 3 pertemuan. Pertemuam pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2012, sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2012. Secara garis besar langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: 49 a. Pertemuan Pertama Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran matematika. Siswa membagi kelas dalam 4 kelompok belajar kelas. Siswa bersama guru mengulang materi dari sebelumnya dengan menyimak soal cerita ilustrasi di papan tulis penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa bersama guru membahas contoh soal cerita ilustrasi dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa mengerjakan 2 contoh soal pengubahan tanda operasi hitung pada operasi hitung bilangan bulat tanda + - menjadi – secara berkelompok dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa melanjutkan mengerjakan 2 contoh soal pengubahan tanda operasi hitung pada operasi hitung bilangan bulat tanda – - menjadi + secara berkelompok dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa bersama guru membahas contoh soal dengan bantaun media “lintasan bilangan”. Siswa membagi kelas menjadi 3 kelompok belajar Merah, Biru, Hijau sesuai dengan tingkat kemampuan akademik yang dilihat dari nilai ulangan harian kompetensi dasar sebelumnya. Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS yang disediakan guru dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa dalam kelompok saling menjelaskan materi yang dipelajari tersebut kepada teman sekelompoknya yang belum paham. 50 Siswa menyusun 4 meja tournament untuk game tournament. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan dalam game tournament . Siswa perwakilan kelompok duduk di meja tournament untuk menyelesaikan permainan demi mendapatkan skor kelompok dengan kartu soal berkaitan berjumlah 15 soal per meja tournament, dilengkapi 1 buah media “lintasan bilangan”. Siswa menjumlah skor total perolehan kelompok pada tournament pertemuan ke-1 dikumpulkan kepada guru. Siswa bertanya kepada guru jika belum jelas tentang pemahaman konsep. Pada akhir kegaiatan, siswa diberikan PR berkaitan dengan pemantapan konsep pengubahan tanda pada operasi hitung bilangan bulat. b. Pertemuan Kedua Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran matematika, kemudian mencocokan PR yang telah diberikan di pertemuan ke-1. Selanjautnya, siswa menyimak materi operasi hitung campuran bilangan bulat yang disampaikan oleh guru dengan contoh soal cerita ilustrasi di papan tulis kemudian membahas contoh soal dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa membagi kelas menjadi 3 kelompok belajar Merah, Biru, Hijau sesuai dengan pertemuan ke-1. Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS yang disediakan guru dengan bantuan media “lintasan bilangan”. Siswa dalam kelompok menjelaskan materi kepada 51 teman sekelompok yang belum paham. Setelah semua paham, siswa menyusun 4 meja tournament untuk game tournament kemudian siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan dalam game tournament. Siswa perwakilan kelompok duduk di meja tournament untuk menyelesaikan permainan demi mendapat skor kelompok dengan kartu soal berjumlah 15 soal per meja tournament. Siswa menghitung skor rata-rata bersama anggota sekelompok. Siswa mengumpulkan hasil skor rata-rata kelompok kepada guru. Di akhir kegiatan, siswa diberikan PR berkaitan dengan penyelesaian operasi hitung campur penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. c. Pertemuan ketiga Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran matematika kemudian mencocokan PR yang telah diberikan di pertemuan ke-2. Setelah itu, siswa mengerjakan ulangan test tertulis bentuk pilihan ganda tentang operasi hitung campuran bilangan bulat sejumlah 20 soal pilihan ganda dengan batas waktu yang ditentukan oleh guru. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan ulangan tes tertulis. Setelah tes selesai, guru mengumumkan kelompok pemenang game tournament yang telah diadakan pada pertemuan sebelumnya untuk menerima sertifikat penghargaan dari rata-rata skor kelompok dengan kriteria Tim Baik Tim Sangat Baik Tim Super. Pada akhir kegiatan, siswa mengisi lembar kuesioner Motivasi belajar kemudian dikumpulkan kepada guru. 52 2. Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1 Secara umum kegiatan siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan rencana. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Pertemuam pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2012, sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2012. Jumlah siswa dalam penelitian ini ada 12 anak dan semuanya dapat mengikuti kegiatan tidak ada yang absen. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar oleh 1 orang pengamat dan guru sendiri peneliti. Fokus pengamatan adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar. a. Aktivitas Guru Beberapa catatan dari pengamat tentang aktivitas guru sebagai berikut: 1 Pertemuan Pertama Kegiatan Pembelajaran dimulai pukul 07.00 s.d. 08.45 WIB. Langkah-langkah kegiatan sudah sesuai dengan rencana. Ketika menggunakan media “lintasan bilangan”, wayang mobil susah ditancapkan ke lembar pohon pisang hal tersebut dikarenakan kayu penancap wayang kurang runcing. Saat Game dimulai, guru sudah mempersiapkan peralatannya dengan baik dan tinggal menyiapkan 53 seperangkat meja tournament dengan bantuan para siswa. Sebelum game dimulai, guru terlebih dahulu membacakan aturan permainan dalam game Tournament dan sedikit menjelaskannya pada saat ada pertannyaan dari siswa. 2 Pertemuan Kedua Kegiatan Pembelajaran dimulai pukul 07.00 s.d. 08.45 WIB. Langkah-langkah kegiatan sudah sesuai dengan rencana. Guru menempel lagi kertas manila yang kemarin dipakai untuk proses belajar, tetapi saat siswa mulai dalam kelompok kertas tersebut disimpan kembali. Guru berkeliling saat siswa belajar dalam kelompok dan menegur anak yang tidak mau memperhatikan saat dijelaskan oleh temannya yang sudah lebih paham daripada dia. Guru mengawasi jalannya game tournament dengan sesekali mendekati anak yang ingin bermain curang. 3 Pertemuan ketiga Guru mengulang sebentar materi yang telah diberikan mencocokan PR. Guru memberikan lembar soal evaluasi dengan lengkap. Guru tidak memberi lembar khusus untuk menghitung siswa, cara menghitung diarahkan untuk ditulis pada kertas lembar soal evaluasi. Setelah itu, Guru memanggil satu orang perwakilan dari setiap kelompok untuk memberi sertifikat berdasarkan skor kelompok. Pada akhir kegiatan, Guru memberi lembar kuesioner motivasi kepada setiap siswa, kemudian menjelaskan cara 54 mengisinya, serta menyarankan untuk mengisi sesuai pengalaman yang telah dialami siswa selama siklus 1. b. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua diamati dengan menghitung jumlah siswa yang aktif dalam proses belajar di kelas dan motivasi siswa dalam belajar kelompok. Data hasil pengamatan disajikan dalam tabel berikut ini. 1 Hasil pengamatan aktifitas siswa selama proses belajar dapat dilihat dari tabel partisipasi siswa dalam proses belajar sebagai berikut: Tabel 4.1 Partisipasi Siswa Selama Proses Belajar Mengajar Siklus 1 No Jenis Partisipasi Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Siklus 1 f f Rata2 1 Mengungkapkan pendapat 7

58.33 8

66.67 7.5 62.50 2 Menulismencatat hasil penemuan 10 83.33 9 75.00 9.5 79.17 3 Mengajukan pertanyaan pada guruteman 7

58,33 8

66,67 7,5 62,50 4 Menjawab pertanyaan guruteman 7 58.33 8 66.67 7.5 62.50 5 Mencoba mengunakan alat peraga 10

83.33 11

91.67 10.5 87.50 6 Bersemangat mencari solusi yang tepat 9 75.00 11 91.67 10 83.33 7 Kerjasama dengan teman 9 75,00 10 83,33 9,5 79,17 8 Menaati aturan game tournament 10 83.33 11 91.67 10.5 87.50 55 frekuensi tertinggi 10

83.33 11

91.67 10.5 87.50 frekuensi terendah 7

58.33 8

66.67 7.5 62.50 2 Hasil pengamatan belajar kelompok yang dapat menggambarkan partisipasi siswa dalam belajar untuk mendapatkan prestasi individu ataupun kelompoknya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.2 PENGAMATAN BELAJAR KELOMPOK SIKLUS 1 No. Kode siswa Usaha membatu teman Usaha ingin tahubisa Usaha meningkatkan keterampilan menyelesaikan Rata2 Partisipasi ke-1 ke-2 ke-1 ke-2 ke-1 ke-2 1 001 2 3 3 3 3 3 8.5 Tinggi 2 002 1 2 1 2 3 Rendah 3 003 2 2 3 2 3 3 7.5 Tinggi 4 004 2 3 3 3 3 3 8.5 Tinggi 5 005 1 2 2 3 3 3 7 Tinggi 6 006 1 1 2 2 3 4.5 Cukup 7 007 2 2 2 3 3 3 7.5 Tinggi 8 008 2 3 3 3 3 3 8.5 Tinggi 9 009 1 2 1 2 3 Rendah 10 010 3 3 3 3 3 3 9 Tinggi 11 011 2 1 2 3 3 3 7 Tinggi 12 012 2 2 2 3 3 3 7.5 Tinggi Keterangan : Skor: Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi 1 2 3 Kriteria: Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi 1--3 4--6 7--9 Selain yang telah disebutkan di atas, data aktivitas siswa juga didapatkan dari kegiatan game tournament yang dilakukan siswa pada 56 saat mewakili kelompoknya untuk bertanding di meja tournament. Pada setiap meja tournament terdapat 15 kartu soal yang harus diselesaikan oleh pemainnya. Jika menjawab dengan benar maka pemain boleh menyimpan kartu soal dan mendapat 1 poin untuk setiap 1 kartu soal. Data yang didapatkan adalah sebagai berikut. 3 Tabel rangkuman poin dari setiap meja-meja tournament. Tabel 4.3 Rangkuman Poin Meja Tournament Siklus 1 No Pemain Tim Meja A Meja B Meja C Meja D Total Skor Poin 1 2 1 2 1 2 1 2 1 Dito Paska Merah 2 2 4 30 2 Setiawan Hendrik Biru 5 5 10 60 3 Devangga Erianto Hijau 3 1 4 30 4 Nandito Putra Merah 2 2 4 20 5 Elhaksa Uzel Biru 4 3 7 40 6 Aida Zita Hijau 6 5 11 60 7 Revinka Christy Merah 4 3 7 60 8 Stivani Anggi Biru 2 1 3 20 9 Asep Murdiyanto Hijau 3 1 4 40 10 Andreas Indra Merah 1 3 3 20 11 Nuri Aji Biru 4 4 8 60 12 Imelda Rolastri Hijau 2 5 7 40 Tertinggi 5 5 6 5 4 3 4 5 11 60 Terendah 2 1 2 2 2 1 1 3 3 20 57 Pedoman penghitungan poin tournament: Pemain Tidak ada yang seri Seri nilai tertinggi Seri nilai terendah Seri 3 macam Peraih skor tertinggi 60 Poin 50 Poin 60 Poin 40 Poin Peraih skor tengah 40 Poin 50 Poin 30 Poin 40 Poin Peraih skor rendah 20 Poin 20 Poin 30 Poin 40 Poin 4 Tabel rangkuman poin tim dan pemberian penghargaan tim yang berupa sertifikat. Tabel 4.4 Rangkuman Poin Tim Game Tournament Siklus 1 No Nama Tim Poin Rata2 Penghargaan 1 Merah 130 32.5 Tim Baik 2 Biru 180 45 Tim Super 3 Hijau 170 42.5 Tim Sangat Baik 3. Hasil pengukuran data Pengukuran prestasi belajar siswa dari siklus 1 dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yang berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal. Pengukuran tersebut dilaksanakan pada pertemuan ke-3 atau akhir siklus. Data hasil ulangan tes tertulis pada siklus 1 adalah seperti pada tabel berikut. Tabel 4.5 NILAI ULANGAN TES TERTULIS SIKLUS 1 KKM : 64 No. Nama Nilai Kriteria TUNTAS BELUM 1 Aida Zita Prasasti 75 V - 2 Andreas Indra Sunadi 20 - V 3 Asep Murdiyanto 65 V - 58 4 Devangga Erianto 75 V - 5 Dito Paska Pratama 25 - V 6 Imelda Rolastri Manalu 65 V - 7 Nandito Putra Listyawan 85 V - 8 Revinka Christy 45 - V 9 Nuri Aji Nurcahyo 30 - V 10 Setiawan Hendrik 85 V - 11 Stivani Anggi Purnama 55 - V 12 Elhaksa Uzel Rihadi 40 - V Jumlah Siswa 12 Jumlah Nilai 665 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 20 Rata-rata 55.42 Jumlah Siswa Blm Tuntas 6 Jumlah Siswa Tuntas 6 Prosentasi Ketuntasan 50 Pengukuran motivasi belajar siswa dari siklus 1 dilakukan dengan menggunakan tes kuesioner yang berupa kalimat pernyataan-pernyataan sebanyak 10 pernyataan. Data hasil tes kuesioner pada siklus 1 adalah seperti pada tabel berikut. Tabel 4.6 Kondisi Motivasi Belajar Siswa di Siklus 1 No. Nama Skor Kriteria 1 Aida Zita Prasasti 25 Sangat Tinggi 2 Andreas Indra Sunadi 22 Tinggi 3 Asep Murdiyanto 22 Tinggi 4 Devangga Erianto 25 Sangat Tinggi 5 Dito Paska Pratama 24 Tinggi 6 Imelda Rolastri Manalu 21 Tinggi 7 Nandito Putra Listyawan 21 Tinggi 8 Revinka Christy 23 Tinggi 9 Nuri Aji Nurcahyo 16 Cukup 59 10 Setiawan Hendrik 24 Tinggi 11 Stivani Anggi Purnama 25 Sangat Tinggi 12 Elhaksa Uzel Rihadi 23 Tinggi Rata-rata 22,58 Tinggi Prosentase Kriteria Kriteria f Sangat Tinggi 3 25,00 Tinggi 8 66,67 Cukup 1 8,33 Rendah 0,00 Sangat Rendah 0,00 4. Refleksi siklus 1 Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus 1, beberapa siswa tampak aktif berdiskusi dan mengerjakan LKS. Pada saat belajar kelompok ada beberapa siswa yang tampak aktif, tetapi selanjutnya hanya diam atau tidak memperhatikan. Mereka tampak menyerahkan pekerjaan kelompok kepada teman anggota kelompoknya yang dianggap lebih mampu untuk menyelesaikan soal. Pada tabel 4.1, dapat terlihat persentase yang rendah pada butir jenis partisipasi siswa nomor 1, 3, 4 dan 7. Keadaan ini diperkirakan karena siswa terbiasa dengan keadaan tidak saling membantu teman dalam belajar, serta kebiasaan seolah-olah memyerahkan pekerjaan kepada teman yang dianggap lebih mampu. Namun pada saat ini, situasi belajar harus dikondisikan untuk saling membantu agar semua teman dalam satu kelompoknya mampu menguasai materi, tetapi pada siklus ini para siswa tidak banyak yang berusaha menciptakan kondisi tersebut. Keadaan lain yang terjadi adalah tidak banyak siswa yang berusaha bertanya kepada guru terkait hal mana yang belum dipahami. Yang terjadi 60 adalah hanya beberapa orang saja yang berani mengungkapkan pendapat atau jawaban. Hal tersebut diperkirakan karena kebiasaan siswa pada kelas tersebut yang tidak terbiasa memberanikan diri untuk bertanya atau menjawab pertanyaan. Hanya beberapa siswa saja yang terbiasa, yang lain seolah-olah hanya ingin menjadi pendengar. Berkaitan dengan usaha siswa dalam meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan bulat, sebagian besar siswa sudah berusaha melakukannya dengan bantuan alat peraga untuk mencari solusi kemudian mencatat hasil jawaban. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.1 pada jenis partisipasi nomor 2, 5 dan 6 yang juga menunjukan peningkatan. Pada saat game tournament pertemuan ke-1, ada beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan main. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.1, yang menunjukkan persentase butir jenis partisipasi siswa nomor 8 yang lebih rendah daripada pertemuan ke-2. Hal itu diperkirakan terjadi karena pada pertemuan ke-1 guru hanya membacakan aturan permainan saja dan siswa yang bertanya tentang kejelasan aturan permainan tidak banyak, hanya satu orang. Selain itu, ada 2 siswa yang berusaha bermain curang dengan melihat jawaban yang sudah dihitung oleh penantangnya, sehingga mudah mendapatkan skor. Pada pertemuan ke-2, guru membacakan kembali aturan permainan game tournament, siswa yang bertanya jumlahnya bertambah. Selain itu, siswa sudah memiliki pengalaman dari pertemuan ke-1. Untuk mencegah permainan curang, guru lebih sering mengamati 61 siswa di setiap meja tournament agar siswa yang berusaha curang tidak berbuat lagi. Jadi, diharapkan persentase siswa yang mematuhi aturan pun semakin meningkat. Pada tabel 4.2 ditunjukan bahwa dalam pelaksanaan belajar kelompok, sebagian besar siswa menunjukan partisipasi yang tinggi. Siswa yang menunjukan partisipasi rendah berjumlah 2 orang. Hal itu terjadi diperkirakan karena kebiasaan kedua siswa tersebut, yang kurang menyadari upaya meningkatkan prestasi belajar dan saling berkerjasama saat belajar. Pada saat proses belajar, guru hanya dapat mengingatkan agar siswa menyadari pentingnya proses belajar dalam kelompok untuk meningkatkan keterampilan operasi hitungnya. Pada tabel 4.4 disampaikan penghargaan yang diperoleh dari masing- masing kelompok belajar atau tim. Dari penghargaan tim tersebut dapat menunjukan apakah masing-masing kelompok belajar sudah berusaha maksimal atau tidak. Hal tersebut dapat dipakai untuk menunjukan kepada siswa bahwa usaha untuk meningkatkan keterampilan itu perlu, sehingga dapat menambah motivasi belajar siswa. 5. Hasil Analisis Data Setelah data dari pelaksanaan siklus 1 diolah, perlu diadakan analisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan. a. Data hasil belajar siklus 1 akan dibandingkan dengan data awal. Data awal diambil berdasarkan hasil evaluasi pada siswa kelas IV tahun pelajaran sebelumnya sebagai berikut. 62 Tabel 4.7 Nilai Ulangan Tes Tertulis Semester Genap Tahun Pelajaran 20102011 KKM : 64 Nomor Urut Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tdk Tuntas 1 20 -  2 35 -  3 75  - 4 70  - 5 60 -  6 35 -  7 75  - 8 65  - 9 60 -  10 55 -  11 60 -  12 50 -  13 45 -  Jumlah 702 4 9 Persentase Ketuntasan 30,76 69,23 Nilai Rata-rata 54,23 Berdasarkan data hasil ulangan harian tes tertulis yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 1, maka peneliti memaparkan pada tabel berikut. Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal Dengan Siklus 1 Data Jml Siswa Nilai Ketuntasan Jml Nilai Rata-rata kelas Jml siswa tuntas Persentase Kondisi Awal 13 702 54,23 4 30,76 Siklus 1 12 665 55,42 6 50 Peningkatan 1,19 2 19,24 63 b. Data hasil motivasi belajar siklus 1 akan dibandingkan dengan data awal. Data awal diambil berdasarkan hasil pengisian koesioner pada siswa kelas IV, sebelum diadakan siklus 1. Adapun data awal hasil motivasi belajar siswa diuraikan pada tabel berikut. Tabel 4.9 Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas IV No. Nama Skor Kriteria 1 Aida Zita Prasasti 23 Tinggi 2 Andreas Indra Sunadi 14 Cukup 3 Asep Murdiyanto 16 Cukup 4 Devangga Erianto 24 Tinggi 5 Dito Paska Pratama 16 Cukup 6 Imelda Rolastri Manalu 15 Cukup 7 Nandito Putra Listyawan 20 Tinggi 8 Revinka Christy 17 Cukup 9 Nuri Aji Nurcahyo 10 Rendah 10 Setiawan Hendrik 23 Tinggi 11 Stivani Anggi Purnama 15 Cukup 12 Elhaksa Uzel Rihadi 11 Rendah Rata-rata 17 Cukup Prosentase Kriteria Kriteria f Sangat Tinggi 0,00 Tinggi 4 33,33 Cukup 6 50,00 Rendah 2 16,67 Sangat Rendah 0,00 Berdasarkan data hasil tingkat motivasi belajar yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 1, maka peneliti memaparkan pada tabel berikut. 64 Tabel 4.10 Perbandingan Kondisi Awal Tingkat Motivasi Belajar Dengan Kondisi Siklus 1 Data Jml Siswa Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah f f f f f Kondisi Awal 12 0,00 4 33,33 6 50,00 2 16,67 0 0,00 Siklus 1 12 3 25,00 8 66,66 1 8,33 0,00 0 0,00 Peningkatan 3 25 4 33,33 -5 -41,7 -2 -16,67 0 6. Kesimpulan Siklus 1 Berdasarkan data dari tabel 4.8 terdapat peningkatan rata-rata nilai sebesar 2,19 yaitu dari 54,23 menjadi 55,42 dan peningkatan pencapaian ketuntasan belajar sebesar 62,54 yaitu dari 30,76 menjadi 50. Walaupun terdapat peningkatan pada rata-rata kelas maupun persentase pencapaian ketuntasan, namun belum mencapai harapan kondisi prestasi siswa yang ditetapkan yaitu rata-rata kelas 64,80 dan pencapaian ketuntasan 58. Berdasarkan data dari tabel 4.10 terdapat peningkatan motivasi belajar pada tingkat kriteria sangat tinggi sebesar 25 yaitu dari 0 menjadi 3 siswa dan kriteria tinggi sebesar 33,33 yaitu 4 menjadi 8 siswa. Pada tingkat kriteria cukup dan rendah terdapat penurunan, tetapi hal ini tidak berarti karena motivasi siswa meningkat ke kriteria sangat tinggi dan tinggi. Walaupun terdapat peningkatan tingkat motivasi belajar namun belum 65 sempurna sesuai harapan penelitian, yaitu kriteria sangat tinggi sebesar 33,33, kriteria tinggi 50 dan kriteria cukup 16,67. Jadi, karena kondisi prestasi belajar dan motivasi belajar siswa pada siklus 1 belum mencapai pada harapan, sehingga penelitian perlu melanjutkan penelitian dengan tahap siklus 2.

B. Pelaksanaan Penelitian Siklus 2