40
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam
Pembelajaran Geometri Pada Siswa Kelas IV A SD 2 Wijirejo Semester Genap Tahun Pelajaran 20112012. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap
siklusnya terdiri dari 1 satu kali pertemuan. Setiap pertemuan, seperti pelaksanaan PTK pada umumnya, dibagi menjadi 4 empat tahap yaitu Tahap Perencanaan
Tindakan, Tahap Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Observasi, dan Tahap Refleksi. Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas PTK ini diawali dengan
pengambilan data kondisi awal, untuk mengetahui prestasi belajar matematika tentang geometri kubus dan balok.
Tabel 4. Kondisi Awal Prestasi Siswa No Nama Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
1 AA 43 - √
2 AB 40 - √
3 AC 33 - √
4 AD 50 - √
5 AE 50 - √
6 AF 60 - √
7 AG 63 √ -
8 AH 40 - √
41
No Nama Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
9 AI 68 √ -
10 AJ 60 - √
11 AK 65 √ -
12 AL 60 - √
13 AM 60 - √
14 AN 64 √ -
15 AO 56 - √
16 AP 66 √ -
17 AQ 68 √ -
18 AR 50 - √
19 AS 60 - √
20 AT 68 √ -
21 AU 50 - √
22 AV 56 - √
23 AW 65 √ -
24 AX 50 - √
25 AY 50 - √
JUMLAH 1395 8 17
Rata-rata dan Persentase 56.6
32 68
Materi yang diberikan adalah sifat-sifat serta jaring-jaring kubus dan balok. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik. Hasil penelitian tersebut diuraikan secara rinci di bawah ini.
42
1. Siklus 1
Pada siklus 1 terbagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: a.
Tahap Perencanaan Tindakan Pada pertemuan 1 peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa, dan juga media pembelajaran berupa alat peraga berbentuk kubus dan balok, yaitu:
rubik, tempat pensil berbentuk balok, bungkus pasta gigi, bungkus balsem, dll., soal pre test dan post test, serta menyusun instrumen untuk pengumpulan data
dengan pertimbangan guru kelas serta dosen pembimbing. b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada Siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Juni
2012 berlangsung selama 2 X 35 menit. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dibagi menjadi 3 tiga tahap sebagai berikut.
1 Tahap pengenalan bangun ruang kubus dan balok
a Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
siswa mampu menyebutkan dan menggambar bangun ruang kubus dan balok sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.
b Peneliti meminta siswa agar mengeluarkan media berupa benda-benda
yang dibawa dari rumah, kemudian membandingkan bentuk benda serta mengidentifikasi nama bangun ruang dengan caranya sendiri.
c Peneliti menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 2
Tahap pengidentifikasian bangun ruang kubus dan balok a
Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri atas 2 siswa.
43
b Siswa diminta agar mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok
dan dicatat di dalam buku masing-masing. c
Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian. d
Peneliti memberikan masukan terhadap hasil diskusi yang disampaikan siswa di depan kelas.
c. Tahap Observasi
Hasil observasi yang didapatkan peneliti dalam siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
1 Pembelajaran matematika tentang bangun ruang kubus dan balok melalui
pendekatan matematika realistik yaitu menggunakan benda-benda yang sesuai dan sering digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari merupakan
hal yang baru bagi siswa dan guru yang juga bertindak sebagai peneliti. 2
Antusiasme siswa bertambah ketika guru peneliti menggunakan media benda nyata dalam pembelajaran.
3 Siswa belajar berani tampil di depan kelas untuk menyampaikan hasil
kelompok yang sebelumnya hal ini belum pernah dilakukan. d.
Tahap Refleksi Pada siklus 1, peneliti menyimpulkan bahwa:
1 Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan benda nyata yang sering
dijumpai siswa sangat efektif untuk mempermudah pemahaman serta pemantapan konsep berpikir siswa.
2 Pada kegiatan pembelajaran siklus 1, pemahaman siswa baru sampai pada
pengetahuan tentang bentuk-bentuk bangun ruang kubus dan balok, serta hasil tes siklus 1 rata-rata belum mencapai KKM yang ditentukan. untuk itu,
peneliti menyimpulkan untuk melanjutkan penelitian dengan siklus 2.
44
2. Siklus 2
Pada siklus 2 terbagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: a.
Tahap Perencanaan Tindakan Pada siklus yang ke 2 peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa, peneliti juga meyiapkan alat yang digunakan untuk penunjang proses
pembelajaran berupa gunting, lem, serta kertas karton. b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Juni 2012 yang
dilaksanakan selama 2 X 35 menit 2jp. Uraian tindakan sebagai berikut: 1
Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi yang lalu mengenai bangun ruang dan contohnya.
2 Siswa diminta untuk membongkar kardus bekas sabun, pasta gigi, balsem
geliga untuk mendapatkan jaring-jaring penyusun kubus dan balok dengan caranya sendiri.
3 Siswa mengamati perbedaan setiap jaring-jaring penyusun kubus dan balok
dan digambarkan dalam buku catatan. 4
Siswa menyampaikan beberapa contoh jaring-jaring kubus dan balok di depan kelas.
5 Siswa membuat kubus dan balok sesuai sifat-sifat dan jaring-jaring yang
sudah ditentukan guru berbahan dasar kertas manila yang sudah dipersiapkan siswa.
6 Guru menjelaskan bahwa gambar kotak-kotak dasar bangun ruang
merupakan jaring-jaring bangun ruang.
45
c. Tahap Observasi
Hasil observasi yang didapatkan peneliti dalam siklus 2 ini adalah sebagai berikut.
1 Guru yang juga bertindak sebagai peneliti mulai terbiasa dengan
pembelajaran matematika menggunakan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.
2 Antusiasme siswa bertambah saat siswa mulai menggambar jaring-jaring
bangun ruang kubus dan balok. d.
Tahap Refleksi Pada siklus 2, peneliti menyimpulkan bahwa:
1 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat menarik bagi siswa. Hal ini
terbukti dengan keaktifan siswa mengikuti pembelajaran saat membuka alat peraga berupa bungkus bekas pasta gigi, bungkus bekas sabun, dll., siswa
tampak senang dan antusias dalam kegiatan ini. 2
Pada penelitian siklus 2, kegiatan pembelajaran lebih fokus pada penentuan jaring-jaring kubus dan balok yang dilakukan siswa dengan membuka kotak
yang dibawa dari rumah. Setelah itu, hasil membuka kotak digambar dibandingkan dengan kotak yang lain, sehingga muncul jaring-jaring yang
berbeda dari setiap kotak dan digambar dalam buku siswa. Tugas siswa selanjutnya menentukan jaring-jaring yang lain bersama teman di dalam
kelompok. 3
Pemahaman siswa mengenai sifat-sifat serta jaring-jaring kubus dan balok lebih dapat dikuasai. Hal ini tampak dalam evaluasi akhir yang
menunjukkan bahwa nilai siswa lebih meningkat. Dengan hasil ini maka
46
peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian hanya sampai pada siklus 2.
B. Hasil Penelitian