Konsep Pembelajaran Matematika dalam Pendekatan Pembelajaran

17 hal mendefinisikan karakteristik pembelajaran matematika realistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika sedikitnya memiliki 5 karaktersitik yaitu sebagai berikut: 1 Menggunakan masalah yang kontekstual yang realistik realistic contextual probems digunakan untuk memperkenalkan ide dan konsep matematika kepada siswa, 2 Siswa menemukan kembali ide, konsep, dan prinsip atau model matematika melalui pemecahan masalah kontekstual yang realistik, 3 Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap masalah yang mereka temukan yang biasanya ada yang berbeda, baik cara menemuakannya maupun hasilnya, 4 Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran matematika. 5 Keterkaitan topik antara suatu topik dengan topik yang lainnya maupun keterkaitan topik dengan masalah yang realistik.

E. Konsep Pembelajaran Matematika dalam Pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik Prinsip atau ide yang mendasari Pendekatan Matematika Realistik Indonesia PMRI adalah situasi dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide- ide matematika. Berdasarkan situasi realistik, siswa didorong untuk mengkontruksi sendiri masalah realistik, karena masalah yang dikontruksi oleh siswa akan menarik siswa lain untuk memecahkannya. Dalam Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik atau Pendidikan Matematika Realistik terdapat istilah matematisasi, yaitu proses mematematikan dunia 18 nyata. Hal ini diungkapkan oleh Hariwijaya 2009:43, yang mengatakan bahwa Matematisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal. “Matematisasi horizontal adalah pengidentifikasian, perumusan, dan visualisasi masalah dalam cara-cara yang berbeda, dan pentransformasian masalah dunia rill ke dalam bentuk matematik. Matematisasi vertikal adalah refresentasi hubungan- hubungan dalam rumus, perbaikan dan penyesuaian model matematik, penggunaan model-model yang berbeda, dan penggenaralisasian”. Menurut Hariwijaya 2009:44, “Berdasarkan matematisasi horizontal dan vertikal, “Pendekatan dalam pendidikan Matematik dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu mekanistik, emperistik, strukturalistik, dan realistik”. Pendekatan mekanistik merupakan pendekatan tradisonal dan didasarkan pada apa yang diketahui dari pengalaman sendiri diawali dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Pendekatan emperistik merupakan pendekatan dimana konsep-konsep matemtika tidak diajarkan, dan diharapkan siswa dapat menemukan melaui matematisasi horizontal. Pendekatan strukturalistik adalah pendekatan yang menggunakan sistem formal. Sedangkan pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran”. Menurut Hariwijaya 2009:44, permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari merupakan sumber pembelajaran matematika yang efektif. Menunjukan dua proses matematisasi yang berupa siklus di mana “permasalahan hidup” tidak hanya sebagai sumber matematisasi, tetapi juga sebagai tempat untuk mengaplikasikan kembali matematika.

F. Pengertian Pembelajaran Geometri dalam Pembelajaran Matematika