7
Menurut Gage Ratna Willis Dahar, 1988:12 belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dalam
pengertian ini, pengalaman hidup sehari-hari yang dialami seseorang dalam bentuk apapun dapat dikatakan sebagai belajar, karena pengalaman hidup dapat mempengaruhi
kepribadian yang dimiliki oleh setiap orang. Pernyataan ini dapat dilihat pada seorang anak tertarik terhadap nyala api yang berwarna kuning kemerahan. Ia mendekat
kemudian memegangnya. Namun tangannya terasa panas dan sakit. Iapun menangis yang selanjutnya ia tidak akan memegangnya lagi, namun hanya sebatas melihatnya.
Dari pengertian prestasi dan belajar seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar. Proses belajar yang baik akan berdampak positif pada hasil prestasi belajar dalam bentuk tingkah laku
orang yang sedang belajar, sebaliknya proses belajar yang kurang baik akan berdampak negatif pada tingkah laku orang yang sedang belajar. Dari berbagai pengertian di atas,
jelaslah bahwa prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar yang dilakukan siswa.
B. Pengertian Matematika
Secara etimologis, matematika berasal dari bahasa latin mantehanein atau mathemata yang berarti ‘belajar atau hal yang dipelajari’ “things that are learned”.
Dalam Bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuaannya berkaitan dengan penalaran. Menurut Catur Supatomo 2002:5, definisi matematika
adalah: “Ilmu yang tidak jauh dari kehidupan manusia. Pada jaman purba, berabad-abad
sebelum masehi, manusia telah mempunyai kesadaran akan bentuk-bentuk benda di sekitar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Batu berbeda dengan kayu,
8
gunung berbeda dengan laut, pohon yang satu berbeda dengan pohon yang lainnya. Kesadaran macam inilah yang menjadi bibit lahirnya Geometri. Maka
tidaklah mengherankan apabila geometri dianggap sebagai bagian matematika yang tertua”.
Sementara itu Riedesel, dkk. Catur Supatmono, 2002:7, mendefinisikan mengenai apa yang dimaksud dengan matematika atau pelajaran matematika.
a. Matematika bukanlah sekedar berhitung,
b. Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah.
c. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta
hubungan. d.
Matematika adalah sebuah bahasa. e.
Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir. f.
Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan berkembang.
g. Matematika bermanfaat bagi semua orang.
h. Pelajaran matematika bukan hanya sekedar untuk mengetahui matematika, tetapi
terutama untuk melakukan matematika. i.
Pelajaran matematika merupakan suatu jalan menuju berpikir mardeka. Pendapat Riedesel, dkk. di atas, tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan
oleh Andi Nasution Catur Supatmono, 2002:7, yang intinya menyebutkan bahwa “matematika merupakan ilmu struktur, urutan order, dan hubungan yang meliputi
dasar-dasar perhitungan, pengukuran, penggambaran bentuk objek”. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian matematika
adalah sebagai berikut: a.
Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah,
9
b. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta
hubungan, yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran obyek.
c. Matematika adalah sebuah bahasa simbol,
d. Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir,
e. Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan
berkembang, f.
Matematika bermanfaat bagi semua orang, Dengan demikian matematika sesungguhnya bukan pembelajaran yang jauh
dari kehidupan siswa, tetapi matematika adalah pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena guru atau calon guru harus berusaha
mengaplikasikan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kehidupan siswa agar siswa memiliki prestasi belajar yang baik pada pembelajaran matematika.
C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik