Desain Penelitian Prosedur Penelitian

32 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian NO KEGIATAN SIKLUS I SIKLUS II 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Evaluasi 4 Pengumpulan Data 5 Analisis Data 6 Penyusunan Hasil 7 Refleksi

C. Desain Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Taggart Madya, 1994:25 yang setiap siklus terdiri dari empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Siklus 1 Siklus 2 Bagan 1. Proses Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto,2002:84

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: 1. Perencanaan, yaitu perumusan tujuan dan model tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara 33 rinci, mulai dari materi dan bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode mengajar, serta instrumen observasi dan evaluasi dipersiapkan dengan matang dalam tahap perencanaan ini. 2. Tindakan, yaitu implementasi pelaksanaan dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap yang berlangsung di dalam kelas ini adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. 3. Observasi, yaitu kegiatan pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan pada saat berlangsungnya tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil penelitian melalui alat bantu instrumen yang dikembangkan oleh peneliti. 4. Refleksi, yaitu kegiatan untuk memproses data yang diperoleh saat dilakukan pengamatan. Data yang diperoleh kemudian ditafsirkan, dianalisis, dan dievaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus 1

Pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan selama 2 jam pelajaran, yang menekankan pada pengenalan bangun ruang beserta sifat-sifatnya dengan menggunakan benda-benda nyata yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyiapkan perangkat RPP tentang materi yang akan diajarkan dengan menerapkan PMRI yang disusun berkolaboratif dengan guru kelas dan dengan pertimbangan dosen, menyiapkan media pembelajaran berupa 34 alat peraga berbentuk kubus dan balok, yaitu: rubik, tempat pensil berbentuk balok, bungkus pasta gigi, bungkus balsem, dll., soal pre test dan post test, serta menyusun instrumen untuk pengumpulan data dengan pertimbangan guru kelas serta dosen pembimbing. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI sesuai dengan perencanaan. Langkah-langkah tindakan sebagai berikut: 1 Tahap pengenalan bangun ruang kubus dan balok a Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu menyebutkan dan menggambar bangun ruang kubus dan balok sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan. b Peneliti meminta siswa mengeluarkan media berupa benda-benda yang dibawa dari rumah, kemudian membandingkan bentuk benda serta mengidentifikasi nama bangun ruang dengan caranya sendiri. c Peneliti menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 2 Tahap pengidentifikasian bangun ruang kubus dan balok a Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri atas 2 siswa. b Siswa diminta agar mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok dan dicatat di dalam buku masing-masing. c Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian. d Peneliti memberikan masukan terhadap hasil diskusi yang disampaikan siswa di depan kelas. 35 c. Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan. d. Refleksi Refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki persiapan-persiapan untuk melakukan tindakan selanjutnya apabila tujuan penelitian belum tercapai. Data yang diperoleh pada hasil post test dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru matematika yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Jika dengan tindakan yang diberikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan meningkatnya prestasi siswa sesuai dengan KKM yaitu 63, maka penelitian dihentikan, tetapi jika belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka dilanjutkan ke siklus 2.

2. Siklus 2

Pada siklus 2 akan dilaksanakan selama 2 jam pertemuan, yang menekankan pada penentuan jumlah jaring-jaring kubus dan balok dengan pembuatan bangun ruang sederhana kubus dan balok berbahan dasar kertas manila dengan menerapkan sifat-sifat bangun ruang. a. Perencanaan Pada tahap ini sama dengan perencanaan pada siklus 1. 36 b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi yang lalu mengenai bangun ruang dan contohnya. 2 Siswa diminta untuk membongkar kardus bekas sabun, pasta gigi, balsem geliga untuk mendapatkan jaring-jaring penyusun kubus dan balok dengan caranya sendiri. 3 Siswa diminta menggambar kotak-kotak dasar bangun ruang sesuai yang dicontohkan guru pada kertas manila 4 Siswa mulai memotong kertas manila dan membentuk potongan kertas manila dengan petunjuk guru 5 Guru menjelaskan bahwa gambar kotak-kotak dasar bangun ruang merupakan jaring-jaring bangun ruang. 6 Siswa diminta menggambar jaring-jaring bangun ruang pada buku catatan. c. Observasi Pada tahap ini sama dengan observasi siklus 1 d. Refleksi Pada tahap ini sama dengan refleksi siklus 1

E. Teknik Pengumpulan Data