lembaran datar. Pulsa dikirim kolom lembar kertas turun ke A, B,
C dan sterusnya. Setiap kolom
pengembalian pantul terdengar. Pada saat mendengar pantul
dicatat seberapa lama pantul kembali. Semakin panjang
menunggu, row semakin dalam 1,2,3 dan seterusnya. Kekuatan
pantul menentukan pengaturan kecerahan sel putih untuk pantul
yang kuat, hitam untuk pantul lemah dan bayangan bervariasi
dari abu-abu untuk warna diantaranya. Bila semua pantul
direkam pada lembaran, diperoleh gambar greyscale.
Gambar 13-42 Sensor suara
13.3.2.5. Susunan transduser linier Ultrasonography menggunakan
probe yang berisi satu atau lebih transduser akustik untuk mengirim
pulsa-pulsa suara ke dalam suatu materi. Kapan saja gelombang
suara mengenai materi dengan tingkat kepadatan yang berbeda
impedansi akustik, sebagian dari gelombang suara direfleksikan
kembali ke probe dan dideteksi sebagai pantul. Pada saat
mendapatkan kembali pantul perjalanan kembali ke probe diukur
dan digunakan untuk menghitung kedalaman antar muka jaringan
yang menyebabkan pantul. Untuk perbedaan besar antar impedansi
akustik, menghasilkan pantul lebih besar. Jika pulsa mengenai gas
atau zat padat, perbedaan kepadatan besar, energi akustik
yang direfleksikan juga besar dan menjadikan mungkin untuk melihat
lebih dalam. Frekuensi yang digunakan untuk
penggambaran medis umumny dalam cakupan dari 1 sampai 18
MHz. Frekuensi lebih tinggi mempunyai panjang gelombang
lebih pendek, dan digunakan untuk membuat sonogram dengan detail
yang lebih kecil. Oleh karena itu untuk attenuasi gelombang suara
frekuensi ditambah lebih tinggi, sehingga mempunyai penetrasi
yang lebih baik, untuk jaringan yang lebih dalam digunakan
frekuensi yang lebih rendah 3 sampai 5 MHz.
Penampakan kedalaman tubuh dengan sonography sangat sulit.
Beberapa energi akustik hilang setiap kali pantul dibentuk, namun
kebanyakan energi yang hilang karena penyerapan akustik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kecepatan suara berbeda dalam materi yang berbeda, tergantung
pada impedansi akustik dari materi. Oleh karena itu, instrumen
sonography berasumsi bahwa kecepatan akustik tetap pada 1540
mdetik. Dampak dari asumsi ini sesungguhnya jaringan tubuh
tidak seragam, berkas menjadi sedikit tidak fokus dan resolusi
gambar menurun. Untuk membuat gambar dua
dimensi, berkas ultrasonik disapu. Sebuah transduser disapu secara
mekanis dengan pemutaran atau penyapuan. Gambar satu dimensi
transduser susunan phasa mungkin menggunakan sapuan
berkas secara elektronik. Data diterima diproses dan digunakan
untuk membangun gambar. Gambar 3D dapat dibangkitkan
dengan memperoleh serentetan pengaturan gambar 2D. Biasanya
transduser diguanakan pada probe tertentu yang secara mekanis
menscan gambar 2D konvensional. Oleh karena itu,
karena scanning mekanis lambat, ini sulit membuat gambar 3D dari
pemindahan jaringan. Sekarang, telah dikembagkan transduser
susunan phasa 2D dapat menyapu berkas dalam 3D. Gambar ini
dapat lebih cepat dan dapat digunakan untuk membuat gambar
3D dari jantung yang berdenyut.
13.3.3.Metoda Sonograpi 1. Sonography Doppler
Ultrasonik Doppler didasarkan pada efek Doppler Doppler. Bila
obyek merefleksikan gelombang ultrasonik
adalah berpindah mengubah frekuensi pantulan,
membuat frekuensi lebih tinggi jika ini merupakan perpindahan
menuju probe dan frekuensi lebih rendah bila perpindahan menjauhi
probe. Sberapa banyak frekuensi diubah tergantung pada seberapa
cepat obyek berpindah. Doppler ultrasonik
mengukur perubahan dalam frekuensi pantulan untuk
dihitung seberapa cepat obyek berpindah. Ultrasonik Doppler
telah banyak digunakan untuk mengukur kecepatan aliran darah,
kecepatannya dapat ditentukan dan dividualisasikan. Ini
merupakan pemakaian khusus dalam pengamatan cardiovascular
sonography dari sistem vascular dan jantung dan secara esensial
banyak area yang demikian seperti penentuan aliran darah balik
dalam
portal hipertensi hati vasculature.
Informasi Doppler diperagakan secara grafik dengan
menggunakan spektrum Doppler atau sebagai gambar dengan
menggunakan warna Dopller directional Doppler atao power
Dopller non directional Doppler. Dopler ini mengalami pergeseran
turun dalam cakupan suara yang dapat didengar dan sering pula
dipresenasikan dapat didengar dengan menggunakan
speakerstereo, hasil ini sangat membedakan, meskipun pulsa
suara buatan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pada hakekatnya, mesin sonographic paling modern tidak
menggunakan Efek Doppler untuk mengukur percepatan,
sebagaimana telah dipercayakan pada lebar pulsa Doppler. Mesin
lebar pulsa memancarkan pulsa ltrasonik, dan kemudian disaklar
dalam mode menerima. Demikian ini pulsa direfleksikan yang
diterima bukan subyek pergeseran phasa, seperti resonansi tidak
kontinyu. Oleh karena itu dengan membuat beberapa pengukuran,
pergeseran phasa dalam urutan pengukuran dapat digunakan
untuk mencapai pergeseran frekuensi karena frekwensi
adalah tingkat perubahan phasa. Untuk mencapai pergeseran phasa
antara sinyal yang dipancarkan dan diterima, pada umumnya
digunakan satu dari dua algoritma Kasai atau
cross-correlation. Mesin lama yang menggunakan
Doppler gelombang kontinyu CW, memperlihatkan Efek
Doppler sebagai diuraikan di atas.Untuk melakukan ini,
transduser pengirim dan penerima harus dipisahkan. Sebagian besar
penggambaran kembali mesin
Gambar 13-43 Spektrum doppler arteri
13-44 Spektrum warna arteri yang sama
Gambar 13-45 Ultrasonik doppler untuk mengukur aliran darah
melalui jantung. Arah aliran darah ditunjukkan pada layar dengan
warna yangberbeda photo courstesy Philip research
Di unduh dari : Bukupaket.com
gelombang kontinyu, tidak dapat memberikan informasi jarak
merupakan keuntungan besar dari sistem PW waktu antara
pengiriman dan penerimaan pulsa dapat diubah ke dalam informasi
jarak dengan mengetahui kecepatan suara.
Dalam masyarakat sonographi
walaupun bukan dalam masyarakat pengolah sinya,
terminology ultrasonik
Doppler telah diterima berlaku pada
keduanya sistem Doppler PW dan CW disamping mekanisme yang
berbeda untuk mengukur kecepatan.
13.3.3.1. Mesin Ultrasonik Dasar mesin ulltrasonik terdiri bagian-bagian berikut ini :A basic