Gerakan Satelit Konstruksi GPS Satelit

12.1.1.1. Gerakan Satelit

Segmen ruang dirancang minimum 4 satelit yang dapat melihat ke atas dengan sudut 15 derajat dibanyak titik permukaan bumi dalam satu waktu. Minimum empat satelit harus dapat melihat untuk banyak aplikasi. Pengalaman menunjukan bahwa biasanya terdapat sekurang- kurangnya 5 satelit dapat melihat 15 derajat ke atas dalam waktu yang lama bahkan seringkali terdapat 6 sampai 7 satelit. Gambar 12-6. Menunjukan cakupan efektif Untuk dapat melihat objeck setidaknya dilhat 4 atau 5 lebih satelit, gambar penempatan satelit dapat dilihat pada gambar di awah ini. Gambar 12-5. Posisi satelit Satelit mengorbit pada ketinggian 20 180 Km di atas permukaan bumi dan pada posisi 55 derajat equator. Satelit mengelilingi bumi dengan kecepatan 7000 miljam selama 12 jam dua putaran. Satelit akan kembali mengawali posisi dalam waktu hampir 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit perjalan rotasi ditunjukkan gambar di bawah ini. Di unduh dari : Bukupaket.com Gambar 12-7 Posisi 28 satelit pada jam 12 UTC pada tanggal 14 April 2001 Satelit GPS menggunakan sumber daya dengan energy solar. Sebagai energi cadangan digunakan baterai dipasang pada papan untuk menjalankan bila matahari terhalang gerhana, bila tidak ada daya solar Pendorong roket kecil pada masing-masing satelit mempertahankannya terbang pada alur yang benar.

12.1.1.2. Konstruksi GPS Satelit

Kontruksi satelit ditunjukkan pada gambar 12-8. Sedangkan rangkaian GPS dasar ditunjukkan pada gambar 12-9 yang terdiri dari antene, filter frekuensi tinggi, mixer, osilator, filter IF, AGC, Kristal sebagai acuan frekuensi, timing, IF digital dan sinyal prosesor. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda diuraikan di bawah ini. Gambar 12-8. Konstruksi satelit Di unduh dari : Bukupaket.com Jean-Marie, 2002. www.u-blox.com Filter HF : Lebar sinyal GPS sekitar 2 MHz. Filter HF mengurangi dampak interferensi . HF Stage dan Sinyal prosesor sebenarnya menampilkan rangkaian khusus GPS. HF Stage : Menguatkan sinyal GPS untuk selanjutnya dicampur dengan frekuensi dari osilator. Sinyal IF difilter untuk menjaga kestabilan amplitude dan hasil digitalisasi melalui pengatur penguatan amplitude Amplitude Gain Control AGC. Filter IF : Frekuensi menengah difilter keluarannya dengan menggunakan lebar band 2 MHz. Sinyal prosesor : Membedakan lebih dari 16 sinyal satelit yang berhubungan dengan pengkodean pada waktu yang bersamaan. HF Stage dan sinyal prosesor secara serentak disaklar pada sinyal sinkronisasi. Sinyal prosesor ini memiliki basis waktu time base sendiri untuk memastikan semua data yang dipancarkan dan direferensikan sebagai sumber data. Sinyal prosesor dapat dioffset oleh kontroler melalui jalur control untuk difungsikan dalam mode operasi yang bervariasi. G a mb a r 12-9. Ra ng ka ia n Da sa r G PS LN1 HF Filte r LNA Ante ne Mixe r O sila to r IF Filte r AG C Tim ing Fre kue nsi a c ua n Kontrol AGC IF Dig ita l HF Sta g e Digital Signal Process or Tim e b a se Sinya l p ro se sso r Di unduh dari : Bukupaket.com Kontroler : Menggunakan sumber data, mengontrol perhitungan posisi, waktu, kecepatan. Ini mengontrol sinyal prosesor dan relay, harga dihitung dan diperagakan. Informasi penting seperti posisi saat itu dikodekan dan disimpan dalam RAM. Algoritma program dan perhitungan disimpan dalam ROM. Keyboard Dengan menggunakan keyboard pengguna dapat memilih menggunakan system koordinat atau parameter angka dari satelt yang melihat diperagakan. Peraga Posisi hasil perhitungan longitude, dan ketinggian harus dapat disediakan untuk pengguna. Ini dapat diperagakan dengan menggunakan seven segmen atau ditunjukkan pada layar diproyeksikan pada peta. Posisi yang telah ditentukan dapat disimpan. Sumber arus Power supply memberikan tegangan yang dibutuhkan.

12.1.1.3. Sinyal Satelit